Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Keenam (2)



Tamparan Keenam (2)

0"Siapa kau!" Kemarahan Qin Yue berubah menjadi rasa takut, Ke Cang Ju diam-diam telah disingkirkan dan saat ini dipalsukan oleh orang lain! Dari kapan semua ini bermulai? Sejak kapan Ke Cang Ju yang selama ini ditemuinya telah bertukar dengan pemuda di hadapannya!     

Terlebih lagi, ia tak menyadari ada perbedaan sebelum ini!     

Tak mengetahui apa yang sedang terjadi membuatnya mulai kehilangan pegangan akan situasi ini dan ketakutannya semakin memuncak.     

"Kami di sini untuk membunuhmu!" Jun Wu Xie menatap Qin Yue, mengamati ekspresi ketakutan di wajahnya.     

Klan terbaik di seantero dataran, Sang Pemimpin Klan Qing Yun, dengan wajahnya berkerut ketakutan, adalah sebuah pemandangan yang jarang terlihat.     

Dan ia sangat yakin, bahwa ekspresi ketakutan itu akan tetap menghiasi wajahnya hingga saat kematiannya!     

"Kurang ajar! Selama ini, kau yang meniru Ke Cang Ju!? Kau adalah orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan para murid Puncak lain!" Qin Yue bicara dengan menggertakkan gigi, dan dalam ketakutannya, secercah harapan mulai bersinar di dalam hatinya!     

Jika Ke Cang Ju selama ini adalah bocah ini, ia dapat melemparkan semua kesalahan pada pemuda ini dan mengalihkan kemarahan dan kebencian para Tetua padanya!     

"Aku yang memiliki ide." Jun Wu Xie berkata pada Qin Yue, sebuah senyuman tersungging di wajahnya.     

"Kamu sangat jahat dan licik! Kau berani menghasut kebencian antara Sang Pemimpin dan Tetuanya!? Para Tetua, kalian mendengarnya, semua kekacauan ini diakibatkan oleh para penjahat ini! Mereka membuat rencana untuk mengadu domba di dalam Klan Qing Yun dan menjalankan rencana jahat mereka!" Qin Yue menggenggam harapan terakhirnya dan mencoba untuk menumpahkan semua kesalahan pada pemuda itu!     

Seperti yang diharapkan, dengan identitas Hua Yao yang terungkap, para Tetua mulai pulih dari rasa kaget mereka. Itu terjadi terlalu mendadak dan kejadian yang terungkap benar-benar mengejutkan dan sulit dipercaya. Kebencian terhadap Qin Yue perlahan dialihkan ke musuh yang tak dikenal.     

Para Tetua sadar akan fakta yang terjadi di saat seperti ini, itu memanggil mereka untuk bersatu melawan ancaman dari luar!     

"Aku sudah tahu bahwa Tetua kita tak akan pernah melakukan kekejian seperti itu! Maka kau adalah penjahatnya! Katakan dengan jujur sekarang, apa yang telah kau lakukan dengan Penatua Ke!?" Qin Yue melihat bahwa kemarahan para Tetua telah pudar dan ia dengan agresif mengalihkan kemarahan mereka sepenuhnya.     

Tak masalah siapa pemuda ini, mereka tak akan meninggalkan Puncak Awan Biru hidup-hidup!     

Qin Yue tertawa di dalam hatinya, berpikir bahwa ketiga pemuda ini masih kurang pengalaman. Jika mereka tak mengungkap jati diri mereka, dan menggunakan identitas Ke Cang Ju untuk menghasut kemarahan para Tetua, ia akan menderita di bawah kemarahan para Tetua.     

Tetapi ketika masalah sudah terlalu sulit untuk ditangani, pemuda-pemuda idiot ini membongkar penyamarannya dan mengejutkan para Tetua, sehingga kemarahan mereka sirna sepenuhnya!     

Qin Yue hampir tertawa keras-keras. Bahkan langit berada di pihaknya!     

Jun Wu Xie melihat kesenangan Qin Yue yang tertahan dan senyumannya semakin lebar. "Ke Cang Ju? Kau akan segera bertemu dengannya - di kedalaman neraka."     

Qin Yue terpaku. "Kau membunuhnya?" Matanya membelalak karena ketakutan yang luar biasa.     

Qin Yue tahu kemampuan Ke Cang Ju, dan bahkan seorang ahli dengan roh biru sekali pun mungkin bukan tandingannya. Ia mungkin tak memiliki kekuatan spiritual, tetapi kemahirannya dengan racun tak dapat dipungkiri!     

Tiga pemuda tak akan sanggup membunuh seorang ahli racun dengan begitu mudah.     

"Ya." Jun Wu Xie menjawab dengan jujur.     

Qing Yun menyipitkan matanya marah dan berkata, "Kau berani membunuh seorang Tetua Klan Qing Yun dan membunuh murid kami! Kau bahkan bertindak kurang ajar untuk menimbulkan keributan di antara para Tetua dan aku, mencoba untuk memecah barisan kami! Tak ada di antara kalian yang bisa berharap keluar dari sini hidup-hidup hari ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.