Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Ketakutan yang Menyebar (3)



Ketakutan yang Menyebar (3)

0Kedua murid itu dibawa kembali ke Puncak Awan Tersembunyi, wajah mereka pucat dan lesu. Ketika mereka berdiri di depan pintu Puncak Awan Tersembunyi, mereka mulai gemetar tak terkendali, sebuah pemandangan yang menyedihkan.     

Berita kunjungan "Ke Cang Ju" mengambil murid dari Puncak Awan Abu menyebar dengan cepat di antara Gugusan Puncak Berawan. Berita itu sampai ke telinga Tetua lain tetapi mereka tak memberikan banyak reaksi mengenai hal ini.     

Puncak Awan Abu telah kehilangan Penatua mereka, Jiang Chen Qing, dan sudah umum jika mereka mengalami ketidakadilan.     

Ketika Jiang Chen Qing masih ada, murid-murid Puncak Awan Abu memanfaatkan hubungan dekat Penatua mereka dengan Qin Yue dan menjadi arogan, menyinggung banyak murid Puncak lain.     

Sekarang ketika cara Ke Cang Ju yang mendominasi mengincar para pengacau itu, Tetua lain berpikir Puncak Awan Abu pantas mendapatkan perlakuan seperti itu dan hanya sedikit merasa bahwa Ke Cang Ju berani mengambil mereka begitu cepat segera setelah kematian Penatua mereka.     

Tetapi Qin Yue selalu mengistimewakan Ke Cang Ju dan para Penatua lain tak lagi berpikir panjang mengenai hal itu.     

Puncak yang lain tidak disentuh dan diganggu tetapi murid Puncak Awan Abu masih merasa gugup dengan semua kejadian ini.     

Di hari kedua setelah murid-murid itu dibawa ke Puncak Awan Tersembunyi, Gao Xiong diam-diam mencoba mengumpulkan informasi mengenai kabar mereka. Ke Cang Ju mungkin mengatakan bahwa mereka hanya ditarik untuk membantu, meskipun demikian Gao Xiong tetap khawatir karena Penatua Ke terkenal keji dan ia mungkin saja kembali lagi dalam beberapa hari dan Gao Xiong tak akan berdaya menghentikannya.     

Maka, ia hanya dapat mengumpulkan informasi diam-diam mengenai kedua murid itu dan berdoa supaya mereka tak menemui takdir yang kejam dan itu setidaknya dapat membantunya sedikit menenangkan pikiran murid lain.     

Setelah hari itu, suasana Puncak Awan Abu sangat muram. Kematian Jiang Chen Qing telah mengakibatkan murid-murid menjadi kacau ketika berita itu datang, dan Ke Cang Ju langsung mengetuk pintu untuk menggertak puncak yang tak berdaya itu!     

Tanpa kekuasaan seorang Penatua untuk bertahan, Puncak Awan Abu hanya dapat terpaksa patuh.     

Di hari ketiga setelah kunjungan Ke Cang Ju ke Puncak Awan Abu, Gao Xiong berhenti menerima kabar mengenai kedua muridnya dan ia tahu betul apa artinya!     

Murid yang menghilang dari Puncak Awan Tersembunyi hanya berarti satu hal. Itu berarti mereka telah dibunuh dan jasad mereka saat ini menjadi sumber nutrisi tanaman herba.     

Gao Xiong tidak mencoba menyembunyikan fakta itu dan murid Puncak Awan Abu akan segera tahu mengenai hal itu. Itu adalah jerami terakhir yang mematahkan punggung unta yang mengangkut beban berat dan Puncak Awan Abu terperangkap dalam ketidakberdayaan mereka.     

Setelah kehilangan Jiang Chen Qing, Tetua lainnya menutup mata terhadap kerapuhan mereka dan bahkan Sang Penguasa telah memanjakan Ke Cang Ju dengan memberikan izin untuk membunuh murid Klan Qing Yun. Para murid kini mulai takut dengan keamanan mereka dan menanam kebencian pada Puncak lain.     

Mereka takut jika mereka menjadi target selanjutnya dan mereka menyalahkan para tetua lain dan juga ketidakpedulian Sang Penguasa terhadap nasib buruk mereka.     

Mereka adalah murid Klan Qing Yun sama seperti yang lain. Mengapa para petinggi mengabaikan mereka dan mengizinkan mereka ditindas terang-terangan oleh Ke Cang Ju?     

Kebencian dan kemarahan telah tertanam dan mereka segera memutuskan semua bentuk hubungan dengan puncak lain. Puncak Awan Abu berada dalam status mengunci diri dan murid mereka tak pernah lagi terlihat di luar.     

Mereka telah diabaikan oleh Klan dan tak mendapatkan belas kasihan atau solidaritas karena kejadian malang yang menimpa Puncak Awan Abu. Mereka menolak menjadi domba kurban bagi Puncak lain.     

Hanya beberapa hari setelah ketidakadilan melanda Puncak Awan Abu, Tetua lain yang selama ini cuek tiba-tiba berhenti tersenyum.     

Karena "Ke Cang Ju" mulai berkeliling dengan kedua muridnya dan muncul di pintu gerbang mereka. Mereka datang untuk meminta hal yang sama seperti yang mereka minta di Puncak Awan Abu.     

Yang pertama kali didatangi adalah Puncak Bendera Awan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.