Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Roh Jingga (2)



Roh Jingga (2)

0"Atas dasar apa mereka terpilih untuk diterima!?" Pemuda yang lain begitu marah dan geram dan mereka ingin pergi menghadap Tetua Ke untuk bertanya mengenai hal ini. Kedua pengacau ini memiliki kemampuan di bawah mereka semua, bagaimana mereka mendapatkan pengakuan dari Sang Penatua?     

Para pemuda itu dikuasai amarah, tetapi mereka tak berani bertanya langsung pada Ke Cang Ju, dan mereka memutuskan untuk melampiaskannya pada Jun Wu Xie dan Qiao Chu.     

Tetapi mereka telah menyaksikan kebrutalan Qiao Chu dan kemampuannya sebelumnya, dan mereka akhirnya "dengan pintar" memutuskan untuk melampiaskannya pada Jun Xie yang kurus dan lemah.     

Jun Wu Xie baru saja kembali ke kamarnya dan hendak memikirkan kembali semua rencananya mengenai bagaimana misinya akan dilaksanakan ketika ia mendengar suara ketukan yang keras di pintunya, mengganggu pikirannya.     

Ia berdiri untuk membuka pintu. Begitu pintu terbuka sedikit, beberapa pemuda melangkah masuk dengan geram, wajah mereka siap menggertak.     

"Tutup pintunya cepat!" Salah satu pemuda itu berkata tergesa-gesa.     

Jun Wu Xie, yang telah didorong ke pinggir, berdiri kebingungan melihat sekelompok pemuda yang agresif, matanya berubah menjadi serius ketika mereka menutup pintunya.     

Enam hingga tujuh pemuda berdiri di dalam ruangan yang tiba-tiba terasa sesak.     

Jun Wu Xie tetap berdiri di satu sisi, matanya semakin serius menatap gangguan ini.     

"Bocah, dari mana kau mendapatkan pakaian ini?" Salah satu pemuda itu melihat Jun Wu Xie dengan tatapan iblis. Mereka tahu betul dari mana Jun Wu Xie mendapatkan pakaian ini, tetapi niat mereka di sini adalah untuk mencari masalah dan mereka berpura-pura menggunakan alasan itu untuk "mengajarkan" sebuah pelajaran pada bocah cengeng ini.     

Apa yang membuat Penatua dua Puncak yang berbeda memperebutkan bocah ini? Dan berdasarkan kemampuan apa ia diterima sebagai murid hanya dalam waktu dua hari ketika mereka semua baru saja memasuki Puncak Awan Tersembunyi bersama-sama!?     

Hanya memikirkan hal itu membuat pemuda lain murka tak berkesudahan!     

Jun Wu Xie mengamati kelompok pemuda itu dan ia tetap diam.     

"Apa!? Kau masih berani berlagak hebat!? Kau berani mencuri pakaian senior kita! Itu sebuah kejahatan besar! Jika kau melepaskan pakaian ini dan menurut untuk menyerahkannya pada kami serta meminta maaf, kami akan memaksa diri kami untuk melupakan kejadian ini. Jika tidak, kami akan merampas pakaian itu darimu dengan paksa dan menyeretmu ke senior kami serta membuat mereka menjatuhkan hukuman padamu!" Pemuda itu melihat bahwa Jun Wu Xie masih tetap diam dan mereka salah berpikir bahwa ia terlalu terkejut untuk bereaksi, yang membuat hasrat untuk membalas semakin menggelora.     

Mereka hanya ingin melampiaskan kecemburuan dan kebencian mereka dan tak menghiraukan konsekuensinya.     

Jun Xie hanya seorang murid yang baru diterima, dan jika mereka memberinya pelajaran dan mengancamnya untuk menutup mulut, ia tak akan berani mengatakan tentang kelakuan rekannya pada Penatua Ke!     

Mata Jun Wu Xie semakin menusuk tajam, dan matanya memicing hingga sorot matanya menjadi dingin.     

"Kau pasti menginginkannya! Saudaraku! Telanjangi maling tidak tahu malu ini! Aku ingin lihat bagaimana sampah sepertinya mempertahankan kepura-puraannya!"     

Beberapa pemuda bertubuh kekar, yakin dengan kekuatan yang mereka miliki, memukul Jun Wu Xie yang kurus saat itu.     

Mata tajam Jun Wu Xie menyala, dan kekuatan spiritual yang tersembunyi meledak keluar dari tubuhnya!     

Kekuatan spiritualnya meledak memancarkan kilat jingga yang terang, dan sebuah bola jingga terbentuk dan menyala di dalam telapak tangannya. Ia memutar tumitnya dan menghindari tangan salah satu pemuda yang mengarahkan tinjunya padanya, dan ia mendorong telapak tangannya yang memegang bola jingga yang bersinar ke rahang pemuda itu, membuatnya terbang melayang! Wu Xie tiba-tiba merunduk dan memutar kakinya, menumbangkan semua pemuda yang menyerangnya dalam satu gerakan cepat! Ia menyalurkan kekuatan spiritualnya ke dalam tangannya dan pantulan sinarnya tiba-tiba semakin terang! Ia menyentakkan tangannya dan kekuatan spiritual jingga melesat bagaikan kilat ke arah para pemuda yang tergeletak di lantai!     

Rentetan teriakan memelas menggema di dalam kamar itu!     

Sinar jingga itu menerjang tubuh para pemuda itu, membawa gelombang nyeri ke seluruh tubuh mereka!     

Mereka segera menyadari bahwa warna jingga itu adalah pancaran dari sebuah energi spiritual dan mereka semua memandang tak percaya!     

Apa ini yang mereka lihat!?     

Pengacau ini benar-benar memiliki roh level jingga!!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.