Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Roh Jingga (1)



Roh Jingga (1)

0Hari kedua setelah Jun Wu Xie tiba di Puncak Awan Tersembunyi, ia dan Qiao Chu mengenakan seragam murid Puncak Awan Tersembunyi. Untuk menghindari timbulnya kecurigaan, mereka berdua kembali ke kawasan tempat tinggal para murid.     

Ketika mereka muncul di halaman paviliun mengenakan seragam barunya yang hanya digunakan oleh para murid Puncak Awan Tersembunyi, mata para pemuda lain yang telah menjalani siksaan selama dua hari penuh hampir melompat keluar dari rongga kepalanya!     

Kedua pengacau ini dari hari pertama sudah malas-malasan dan menghindar untuk bekerja. Ketika mereka menyeret tubuh letih mereka untuk mengangkut air, kedua pengacau ini tiba-tiba menghilang. Dan di pagi hari kedua, ketika mereka dipaksa untuk menarik tubuh mereka yang sudah sepenuhnya kehabisan tenaga untuk menyirami lahan tanaman herbal, kedua orang ini bahkan sudah tak dapat bertahan!     

Mereka hanya memilih untuk memejamkan mata mereka dan pingsan!     

Mereka kemudian dibawa ke Tetua Ke, untuk menikmati perawatan dari Sang Tetua.     

Untuk kembali hari berikutnya.     

Sayang!     

Mereka kembali mengenakan seragam yang khusus diberikan pada murid yang telah diterima, pipi mereka berwarna merah dan tampak begitu sehat!     

"Apa yang terjadi di sini!? Dari mana kalian mendapatkan seragam itu!" Pemuda itu semuanya membungkuk kelelahan dan mereka menatap geram Jun Wu Xie dan Qiao Chu yang sudah beristirahat dengan baik, mata mereka mengebor lubang di seragam Wu Xie dan Qiao Chu.     

Ini tidak adil! Kerja keras ini diberikan pada kami! Dan para pemuda malas ini diberikan hadiah! Ini sudah keterlaluan!     

Pemuda itu dipenuhi dengki dan iri hati, dan mereka mengatupkan rahang mereka menahan amarah. Beberapa pemuda berpikiran dangkal maju mendekati senior yang lewat, untuk menceritakan dongeng mengenai ketidakadilan yang mereka alami!     

"Senior! Kedua pemuda ini sebenarnya malas dan payah …." Mereka melontarkan keluhannya dan menuduh Jun Wu Xie serta Qiao Chu dengan suara lantang berbagai kejahatan atas kemalasan dan menghindari kerja berat sepenuhnya.     

Murid Puncak Awan Tersembunyi yang diberhentikan oleh pemuda itu heran dan berkata pada sang pemuda dengan tidak sabar, "Tutup mulutmu sekarang! Penatua Ke mengasihani kalian karena tubuh lemah kalian, dan mengurangi beban kerja kalian. Waktumu seharusnya digunakan untuk membangun kembali kekuatan tubuh kalian dan bukannya mengoceh tidak jelas dengan mulutmu! Kuberitahu padamu, hanya mereka yang mengenakan seragam ini adalah murid asli Puncak Awan Tersembunyi dan Jun Xie dan Qiao Chu telah diterima dan mendapatkan persetujuan dari Tetua Ke sendiri, dan tak ada yang mempertanyakan hal itu! Jika ada yang mempertanyakan keputusan Tetua Ke dengan cara apa pun, ia boleh keluar dari Puncak Awan Tersembunyi!"     

Setelah mengatakan itu, murid yang berkeluh mengenai dua pemuda ini menjauh, wajahnya dipenuhi kemarahan.     

Domba-domba kurban ini sebenarnya cukup lancang untuk bertengkar mengenai keistimewaan? Jika Tetua Ke tak menunjukkan belas kasihnya pada mereka, dan mengurangi beban pekerjaan harian mereka, tak seorang pun dari mereka dapat keluar dari sini hidup-hidup.     

Baru kemarin, Ke Cang Ju memanggil ketua muridnya dan menginformasikan padanya bahwa Puncak Awan Tersembunyi untuk sementara tak perlu menambah jumlah domba kurban. Ia akan sibuk dengan penelitian baru untuk beberapa waktu dan tak memiliki waktu untuk menangani para pemuda ini. Maka ia memberikan instruksi pada para murid untuk mengurangi siksaan yang diberikan pada para pendatang baru.     

Dengan perintah Ke Cang Ju, murid-murid Puncak Awan Tersembunyi telah membatasi diri mereka dan berhenti bersenang-senang dengan menyiksa para domba kurban itu.     

Orang-orang idiot ini tidak tahu bahwa mereka baru saja diberikan pengampunan, dan mereka berani meributkan hal kecil seperti ini.     

Kedua pemuda yang baru saja ditegur oleh senior ini tak dapat berkata-kata, terpaku di tempat mereka berdiri, sambil memandang punggung senior itu yang pergi menjauh, dan melihat pakaiannya, merasa situasi ini tidak adil bagi mereka, dan hatinya sakit.     

"Apa yang dilakukan kedua pengacau itu untuk memenangkan keistimewaan dari Tetua Ke!? Semua hal ini tak dapat dipercaya!" Pemuda lainnya di sisi mendengar seluruh pembicaraan dan juga merasakan kecewa atas ketidakadilan ini. Di mata mereka, Qiao Chu dan Jun Wu Xie bukan apa-apa selain sampah. Selain bersikap memelas dan penurut, apa lagi kemampuan mereka? Sampah seperti ini tak mungkin dapat diterima sebagai murid Puncak Awan Tersembunyi sebelum mereka!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.