Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tampilan Indah (1)



Tampilan Indah (1)

0"Suka dengan apa yang kau lihat?" Jun Wu Xie tiba-tiba bertanya, suaranya begitu dingin dan bergema di seluruh ruangan bawah tanah, terdengar tidak nyata.     

Wajah Ke Cang Ju menyunggingkan sebuah senyuman, matanya seperti orang fanatik, dan ia tak mendengar apa yang dikatakan Jun Wu Xie sama sekali. Ia menatap bayangan itu, tak dapat memalingkan pandangannya dari gambaran itu, dan mengangkat tangannya yang gemetar untuk mengusap sisa darah di wajahnya yang tak bercela.     

Keindahan seperti ini, tak boleh dikotori dengan cara apa pun.     

Ia membersihkan darahnya dengan lembut, sedikit demi sedikit, mengagumi wajahnya yang luar biasa tampan.     

Tiba-tiba, bayangan di permukaan air menunjukkan sebuah retakan di wajah tampan itu. Wajah yang setipis kertas itu retak, dan darah menyembur keluar dari retakan di wajah itu!     

"TIDAK! TIDAK! JANGAN!!!" Ke Cang Ju menatap wajah di air yang beberapa saat lalu begitu tak bercela, seraya retakan terlihat sedikit demi sedikit, dan tatapan di matanya berubah dari sebuah kekaguman menjadi kengerian luar biasa. Ia memegang wajahnya mencoba menyatukan kembali dagingnya.     

Itu hanya perbuatan sia-sia, dan tentu saja mustahil. Kulit wajah Ke Cang Ju ketika itu hanya setipis kulit yang direntangkan di sebuah genderang, dan kulit setipis kertas itu tak dapat menahan daya tarik, kemudian mulai sobek.     

Sobekan itu terlihat di seluruh wajah Ke Cang Ju, layaknya seseorang telah menyayatnya dengan sebuah pisau tajam, sungguh pemandangan yang mengaduk-aduk isi perut.     

Ke Cang Ju kehilangan akalnya, mencengkeram wajahnya, merasakan ketakutan yang tak pernah dirasakan sebelumnya!     

Wajah tampannya yang tak bercela tak boleh dirusak!     

"TIDAAAKKK!!!"     

"TIDAAAAKKKK!!!"     

"Apa yang kau berikan padaku!?" Ke Cang Ju berbalik menghadap Jun Wu Xie, ketika ia menyadari perubahan itu dimulai sejak ia menelan Pil Pengikis Tulang dari Jun Wu Xie!     

Jun Wu Xie berdiri dengan melipat tangannya di depan, sambil menatap Ke Cang Ju dengan ekspresi datar.     

"Kau menyebutnya Pil Pengikis Tulang, bukan? Apa bukan itu?"     

Ke Cang Ju tak dapat berkata-kata, ia memang berpikir bahwa Jun Wu Xie telah memberikannya Pil Pengikis Tulang karena pil itu terlihat persis sama dan juga berbau sama.     

Tetapi kini, ia yakin ia sangat lugu.     

Ramuan ini telah memiliki efek di tubuhnya dan dan jelas bukan Pil Pengikis Tulang.     

"Apa itu!? Apa sebenarnya yang kau berikan padaku!? Wajahku!!! Kembalikan wajahku!!" Tangan Ke Cang Ju masih memegangi wajahnya sambil menatap Jun Wu Xie, dengan darah mengaliri wajahnya, dan bercampur dengan potongan daging kecil-kecil.     

Jun Wu Xie menjawab dengan suara lembut dan santai,     

"Tampilan Indah."     

"Apa?" Ke Cang Ju heran. Ia tak pernah mendengar obat itu.     

"Pil yang kuberikan padamu adalah Tampilan Indah. Tak peduli seberapa buruknya wajah seseorang, selama mereka meminum pil itu, mereka akan mendapatkan wajah yang indah." Jun Wu Xie mengecilkan matanya, dan senyumannya semakin berkilau bagaikan matahari di musim semi. "Tetapi, keindahan itu hanya bertahan dalam waktu singkat."     

Sangat singkat, hanya sedikit lebih lama dari sebuah kedipan.     

Ke Cang Ju menatap Jun Wu Xie tak percaya. Ia awalnya berpikir pil yang ditunjukkan Jun Wu Xie adalah Pil Pengikis Tulang, tetapi itu ternyata sesuatu yang tak pernah didengarnya sebelumnya … Tampilan Indah ….     

Dan Tampilan Indah telah memaksanya menghadapi sebuah takdir yang lebih menyakitkan daripada kematian!     

"Kembalikan wajahku … kembalikan …." Rasa sakit di wajahnya semakin intens, dan Ke Cang Ju mulai kejang seraya dirinya jatuh di lantai, ia tak dapat melindungi wajahnya lagi dan merangkak, berusaha menghampiri Jun Wu Xie, rambutnya bagaikan kain pel yang kusut, wajahnya berdarah-darah, sama sekali tidak terlihat seperti Tetua di Gugusan Puncak Berawan yang baru saja melakukan perekrutan satu hari yang lalu.     

"Apa pun yang kau inginkan, akan kuberikan padamu. Tolong kembalikan wajahku … jika kau mengembalikannya padaku …." Ke Cang Ju tak pernah merasa begitu ketakutan. Wajah yang begitu ia dambakan akhirnya menjadi miliknya, tetapi dihancurkan hanya dalam sekejap, dan kini membuatnya terlihat lebih buruk daripada sebelumnya.     

Sudah merasakan memiliki penampilan yang begitu bagus, hatinya tak sanggup merasakan kehilangan dan tak akan dapat menerima penampilan yang bahkan lebih buruk ini selamanya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.