Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Kelima (9)



Tamparan Kelima (9)

0Beberapa saat yang lalu, berandal tak berguna ini menembakkan hanya beberapa jarum perak biasa dari tangannya, dan tak mengandung jejak racun. Jarum-jarum seperti ini, selama tidak menusuk titik vitalnya, tak akan mendatangkan bahaya baginya.     

Ke Cang Ju mungkin tidak yakin dapat menghindar dari serangan jarum Jun Wu Xie, tetapi ia yakin dapat menghindari jarum itu agar titik vital di tubuhnya tidak terkena.     

Berandal ini kebal terhadap racun, tetapi rupanya rekannya tidak beruntung!     

Ke Cang Ju melemparkan pandangannya ke Qiao Chu yang gemetaran di belakang Jun Wu Xie.     

Qiao Chu telah menggunakan kekuatan spiritualnya untuk melindungi tubuhnya, tetapi tidak cukup untuk menghentikan Asap Tunggal sepenuhnya, dan Qiao Chu mulai gemetar seraya ia berdiri, kulit di seluruh tubuhnya menderita ruam berwarna kemerahan, menunjukkan gejala persis seperti terkena racun Asap Tunggal.     

Segera, Qiao Chu akan menjadi sekarat.     

Di samping racunnya yang mengerikan, Ke Cang Ju tak memiliki kemampuan bertarung. Jika ia terlibat dalam sebuah pergulatan dengan pemilik roh spiritual yang kuat, ia tak akan bertahan walau hanya sebentar.     

Tetapi berdiri di hadapannya, bocah muda ini tak memiliki roh kontraktual yang kuat, dan tak terlihat telah mencapai kekuatan spiritual level tinggi. Di usianya, bahkan jika roh kontraktualnya telah bangkit, kekuatan spiritualnya pasti masih berkutat di level merah. Seorang bocah dengan energi spiritual level merah bukan sebuah ancaman baginya.     

Ke Cang Ju menilai dan menjernihkan pikirannya dari ketakutan dan keraguan, dan senyuman merayap kembali ke wajahnya.     

Jun Wu Xie menyadari perubahan ekspresi Ke Cang Ju dan melihat racun di tangannya sebelum ia mengatakan, "Jadi kau menyebut ini Pil Pengikis Tulang?"     

Pertanyaan Jun Wu Xie hanya meyakinkan kecurigaan Ke Cang Ju bahwa pengacau ini tak memiliki racun mematikan. Jika ia begitu mahir mengenai racun, bukankah ia seharusnya sudah mengenali Pil Pengikis Tulang? Si bocah cuek yang bahkan tak dapat mengenali Pil Pengikis Tulang tak akan menjadi ancaman bagi dirinya, dan hanya menantangnya dengan mengandalkan tubuhnya yang kebal terhadap racun!     

Dengan keyakinan itu, Ke Cang Ju kembali menjadi sombong dan kejam.     

"Hei bocah, kau berani membawa racunku untuk mengintimidasi aku? Betapa lugu dan sembrono."     

"Racunmu?" Jun Wu Xie mengangkat alisnya. Tiba-tiba ia menggerakkan tangannya ke depan dan memanggil, "Hitam Kecil!"     

Sebuah bayangan besar berwarna hitam menyerbu ke depan dari belakang Qiao Chu, dan menerkam Ke Cang Ju yang baru saja mendapatkan kembali rasa percaya dirinya beberapa saat yang lalu.     

Ke Cang Ju bahkan tak dapat bereaksi tepat waktu untuk mengelak dan menyadari dirinya dihempaskan ke belakang dengan sebuah kekuatan besar yang begitu brutal dan jatuh ke lantai. Ketika ia pulih dari rasa kaget dan nyeri, ia sudah berada di bawah tapak kaki monster hitam yang menginjak pundaknya, membuatnya diam tak berdaya. Di depan matanya, sebuah monster hitam membuka rahangnya, taringnya yang setajam belati berkilau di bawah cahaya api obor yang redup!     

Keangkuhannya yang baru didapatkannya kembali sirna seketika, tercabik-cabik oleh monster hitam di hadapannya, ekspresi di wajahnya berganti menjadi teror.     

"Kau mengatakan ini hasil karyamu, mengapa kau tidak mencobanya sendiri?" Jun Wu Xie berjalan perlahan dan menjaga jarak dengannya. Lelaki ini begitu kotor dan jika ia menyentuhnya sedikit saja, ia akan merasa jijik hingga ingin menguliti dirinya sendiri, maka, ia menyuruh kucing hitam kecil melakukannya untuknya.     

Jun Wu Xie memberikan isyarat pada Monster hitam dan Si hitam mengaum keras sebelum menginjakkan tapak kakinya di atas perut Ke Cang Ju!     

Ke Cang Ju berteriak kesakitan dan mulutnya terbuka, Jun Wu Xie menjentikkan pergelangan tangannya dan memasukkan Pil Pengikis Tulang kecil ke dalam mulut menganga itu. Kucing hitam kecil segera mengangkat tapak kakinya dan menekankannya ke dada Ke Cang Ju, membuatnya kehabisan napas dan terpaksa menelan pil itu ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya.     

Begitu pil itu ditelan, Monster hitam menjauh dari Ke Cang Ju karena merasa jijik.     

Ke Cang Ju duduk terengah-engah, memegang dadanya yang sakit, seraya melihat Jun Wu Xie dengan tatapan dendam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.