Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Kelima (4)



Tamparan Kelima (4)

0"Jika kau memohon padaku, aku mungkin akan mempertimbangkan untuk mengurangi penderitaanmu. Lagi pula, seorang murid sepertimu, adalah seseorang yang kusenangi." Ke Cang Ju terkekeh mengejek. Ia tentu saja senang ketika melihat pemuda yang tampan, berjuang untuk hidup dan akhirnya kalah di bawah siksaannya, menjadi layu dan akhirnya mati.     

Ketika rasa sakit dan ketakutan menguasai mereka, terutama ketika daging muda mereka yang lentur tercabik-cabik, itu selalu membakar semangat di dalam dirinya dan memberikan rasa kepuasan yang ganjil.     

Hua Yao tak diragukan lagi, di antara 'murid' yang direkrutnya, memiliki penampilan paling menawan. Ketika pertama kali ia mendaratkan tatapannya pada pemuda yang telah mengguncang hatinya, jiwanya seakan berteriak ingin merobek wajah tampan di hadapannya, menggunakan racun untuk membusukkan tulang di bawah figur wajah tajam dan mencolok itu, menghancurkan dan menggiling tubuhnya ke dalam lumpur, keindahan yang tak segan-segan dipamerkan itu, menyengat matanya dan menggerogoti jiwanya.     

"Terlalu lama." Pemuda tampan itu, dengan bekas darah mengalir dari ujung mulutnya, tiba-tiba berkata, perlahan.     

Ke Cang Ju berhenti, tak memahami perkataan Hua Yao tersebut.     

"Kupikir kau menikmati apa yang dipersiapkan monster mengerikan itu untukmu." Sebuah suara yang acuh tak acuh tiba-tiba terdengar dari belakang Ke Cang Ju!     

Ke Cang Ju segera berbalik dan melihat penuh keheranan kedua pemuda yang berdiri hanya beberapa langkah darinya!     

Bukankah ini dua pemuda yang tak sadarkan diri dan hampir meninggal beberapa saat yang lalu?     

"Hih! Dengan jarak sedekat ini, wajahmu terlihat sangat buruk dan menjijikkan!" Qiao Chu menutupi mulutnya dengan tangannya dan mengejek, membuat Ke Cang Ju terkejut bukan main.     

"Buruk!? Siapa yang kau bilang buruk? Kau idiot!" Wajah Ke Cang Ju berkerut karena marah.     

Sepanjang hidupnya, Ke Cang Ju jelas membenci orang yang berbicara mengenai penampilannya. Dan karena itu, ia benci bila bertemu dengan pria yang diberkahi dengan penampilan baik, dan bahkan tidak sekali pun anak-anak, akan selamat dari angkara murkanya!     

Orang hina ini, berani memanggilnya buruk di hadapan wajahnya!?     

Ia tak dapat menunggu untuk mencabik tubuhnya menjadi ribuan bagian!     

Ke Cang Ju langsung bergerak, tak dapat menahan kemarahannya, dan tiga kilatan cahaya berwarna hitam ditembakkan ke bagian vital tubuh Qiao Chu!     

Di saat yang sama ketika Ke Cang Ju bergerak, lintasan cahaya berwarna perak melesat dan menghentikan ketiga kilat hitam di tengah perjalanannya!     

Kling! Kling! Kling!     

Tiga suara 'kling' terdengar berturut-turut!     

Ketika lintasan cahaya perak itu menumbuk tiga kilat hitam, tiga jarum hitam dan tiga jarum perak berjatuhan di lantai, menggelinding di bawah cahaya api obor yang bekerlip.     

Mata Ke Cang Ju membelalak takjub, menatap tak percaya pada pemuda hebat di hadapannya.     

Jarum racunnya tak pernah gagal sebelumnya, bahkan ketika ia menggunakannya pada seorang pemilik energi level nila yang sedang tidak siap, jarumnya berhasil menjatuhkan orang itu. Tetapi pemuda ini benar-benar menghentikan ketiga jarum racunnya setelah ia beraksi!? Apa yang lebih mengejutkan lagi adalah ia melihat jarum perak yang menghentikan jarum racunnya itu berukuran lebih kecil dan lebih ringan!     

Ia telah menembakkan jarum itu diam-diam tanpa peringatan. Bagaimana mungkin pemuda itu dapat mendeteksi dan bereaksi hanya dalam beberapa detik untuk menghentikan jarum hitam di jalurnya!?     

Ia menyipitkan matanya untuk melihat pemuda itu lebih teliti, dan penampilan itu membuatnya terkejut ketika ia menyadari pemuda yang berdiri di hadapannya adalah pemuda yang sama yang telah dibajak tepat dari hidung Mu Chen!     

Ke Cang Ju membenci pemuda yang tampan, dan semakin tampan penampilan mereka, semakin besar kebencian yang timbul. Maka, setiap bulan, ketika ia memilih dari antara kandidat yang gagal untuk diterima di Klan Qing Yun, ia selalu memilih pemuda yang memiliki wajah tampan. Ia biasanya tak memperhatikan pemuda seperti Jun Wu Xie, bertubuh kecil, figur wajahnya memang bagus, tetapi tidak mencolok. Ia sengaja merampas Jun Wu Xie dari Mu Chen karena ia membenci penampilan Mu Chen yang masih muda dan berwajah tampan, tetapi tak dapat berbuat banyak dengan Mu Chen, ketika mereka berdua adalah para Penatua di Klan Qing Yun.     

Dibandingkan dengan Jun Wu Xie, pemuda tinggi bertubuh ramping yang berdiri di sampingnya terlihat lebih menggairahkan bagi Ke Cang Ju, karena pemuda itu membuat kebencian di dalam diri Ke Cang Ju bergolak, dengan wajahnya yang tampan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.