Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Kelima (5)



Tamparan Kelima (5)

0Jun Wu Xie, yang telah dimasukkan ke dalam Puncak Awan Tersembunyi hanya untuk menentang Mu Chen, sekarang menjadi sebuah kejutan besar bagi Ke Cang Ju.     

Keahlian pemuda ini dan ketepatannya ketika melontarkan jarum setara dengannya!     

Bagaimana mungkin?     

Kemampuan Ke Cang Ju tak tertandingi dengan jarum terbang beracun miliknya yang tersembunyi dalam serangan rahasia. Serangan yang dilancarkan pada pihak lawan yang sedang tidak berwaspada telah menjatuhkan banyak ahli senior dengan energi spiritual level tinggi, dan itu telah digagalkan oleh seorang bocah gadungan ini?     

Faktanya memang begitu, bahwa Jun Wu Xie telah mengalahkannya!     

"Kau benar-benar … memuakkan." Jun Wu Xie, yang selama ini hanya diam saja, mengerutkan alisnya, karena gambaran Ke Cang Ju yang berdiri di hadapannya, bagaikan duplikat figur iblis dari kehidupan masa lalunya di dalam ingatannya, yang menggunakan alasan penelitian, melakukan semua kekejian yang tak pantas dibicarakan. Orang-orang seperti dirinya, tak bisa dibiarkan hidup!     

Di bawah tatapan tajam itu, Ke Cang Ju dapat merasakan sensasi dingin menjalar dari kakinya naik ke tubuhnya yang bungkuk.     

Itu adalah sebuah hinaan baginya bahwa tatapan dari seorang bocah kecil dapat membuat tubuhnya gemetaran!     

"Kau sial! Dasar mulut busuk! Tidak peduli siapa dirimu, tetapi begitu kau menginjakkan kaki di Puncak Awan Tersembunyi, jangan berpikir untuk keluar hidup-hidup!" Ke Cang Ju terkekeh dengan keberanian yang dipaksakan, menolak percaya kedua bocah kecil ini telah membuat keributan di sini!     

Puncak Awan Tersembunyi adalah wilayah kekuasaannya!     

"Apakah kau bisa menghentikanku?" Jun Wu Xie mengangkat wajahnya, dan sudut mulutnya melengkung membentuk senyum jahat.     

Wajah yang tak mencolok itu entah bagaimana berubah dengan senyum jahat yang tampak di wajah indah itu!     

"Coba saja lawan aku dan kau akan tahu! Yakinlah, aku akan membiarkanmu hidup lebih lama daripada yang lain, untuk sepenuhnya menikmati siksaan yang akan kupersiapkan khusus untukmu!" Suara tawa licik Ke Cang Ju terdengar nyaring, seiring lepasnya kebencian tak tertahan dari dalam dirinya ketika ia melihat wajah indah Jun Wu Xie dan senyuman liciknya.     

Semua hal yang indah, harus dihancurkan sepenuhnya!     

Qiao Chu berdiri di sana, kebingungan. Ia ingin segera melabrak dan memberi monster buruk rupa itu sebuah pelajaran.     

Tetapi Jun Xie tiba-tiba mengangkat tangannya dan menghentikan gerakannya.     

"Mundur." Jun Wu Xie memicingkan matanya, senyumannya semakin berseri-seri.     

Qiao Chu berhenti dalam keraguan. Ia merasa Jun Wu Xie di hadapannya adalah orang yang berbeda. Ia jelas tertawa begitu berkilauan, tetapi senyum itu membuat bulu kuduknya merinding. Perasaan lemas itu membuat dirinya menurut pada perintah Jun Wu Xie, dan ia mundur.     

"Bocah, kau mencari mati." Ke Cang Ju tidak berpikir Jun Wu Xie adalah sebuah ancaman. Ia hanya seorang bocah di hadapannya, dan bahkan jika ia memiliki kekuatan yang melebihi kemampuannya, itu bukan masalah baginya. Kekuatan Ke Cang Ju bukan dalam hal bertarung, tetapi keahliannya membuat racun!     

Racun yang membunuh musuhnya tanpa diketahui, tak berwujud!     

Di bawah langit, tak ada seorang pun yang lebih paham dari dirinya, bagaimana menggunakan racun untuk membunuh. Ketika ia menginginkannya, ia dapat membunuh siapa pun, kapan pun, orang itu akan mati tanpa tahu apa yang membunuhnya!     

"Dengan dua pengacau seperti kalian, kalian tak memiliki pilihan. Di Puncak Awan Tersembunyi, bahkan barisan tentara tak dapat menjatuhkanku. Kau hanya akan melihat kematian di hadapanmu, dan segera, kau akan mengetahui apa itu penderitaan!" Wajah Ke Cang Ju berubah menjadi sangat aneh ketika ia tersenyum, dan wajahnya yang menyeramkan menjadi sangat buruk untuk dilihat, tampak seperti monster menjijikkan yang baru saja merangkak keluar dari lubang neraka.     

Lonceng tembaga di ujung jubahnya bergemerincing sangat keras dan kepulan asap hijau keluar dari lonceng itu dan menyebar ke seluruh ruangan bawah tanah.     

Ketika asap hijau itu naik, Hua Yao yang masih tergantung di dinding, memperlihatkan ekspresi terkejut di wajahnya yang selama ini begitu tenang di bawah siksaan. Suaranya panik, ia tiba-tiba berteriak, "Pergi! Cepat pergi! Ini adalah Asap Tunggal beracun!"     

Tawa keras Ke Cang Ju membahana begitu menyeramkan seraya ia berdiri dengan tangan terjulur, menatap penuh dengki pada Jun Wu Xie dan Qiao Chu.     

"Sampah dari dunia yang lebih rendah, kau seharusnya merasa beruntung bisa meninggal dengan menghirup Asap Tunggal Beracun yang mematikan!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.