Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Kedelapan (2)



Tamparan Kedelapan (2)

0Nangong Xu kemudian bertanya, dipenuhi kemarahan, "Apakah Kepala Sekolah tahu tempat apa ini!?"     

Ning Rui memandang Nangong Xu sekilas, tetapi matanya menatap melewati Nangong Xu, ke sebuah titik di belakangnya, dan bibir Ning Rui melengkung dengan tawa yang dingin sebelum ia bertanya, "Jadi tempat apa itu?"     

"Itu disebut Tebing Kaki Surga! Sebuah tempat yang dipenuhi bahaya! Jangankan bicara tentang seluruh pasukan pria muda berusia remaja, bahkan ahli hebat yang memiliki roh nila pun tak akan memiliki kesempatan untuk selamat di sana! Aku tidak tahu apa alasan Kepala Sekolah memilih tempat seperti itu untuk pelatihan, tetapi itu bukan tempat yang harus kita datangi!" Peta itu baru saja dikirimkan ke tangan Nangong Xu beberapa jam yang lalu dan dia diberitahu rombongan murid akan berangkat besok. Ia benar-benar tidak peduli dengan hal itu, tetapi ketika ia melihat lebih dekat, ia menyadari bahaya yang mengancam dan ia segera menemui Ning Rui.     

"Tebing Kaki Surga? Senior Nangong pasti bercanda. Bagaimana bisa tempat itu adalah Tebing Kaki Surga?" Ning Rui berkata cuek, matanya masih menatap ke belakang Nangong Xu.     

Tampak tidak sadar, Nangong Xu terus bersikeras, "Sebenarnya, aku sudah pergi ke sana waktu aku masih muda. Aku ke sana bersama sekelompok senior yang sangat hebat. Mereka menuruni Tebing Kaki Surga sedangkan aku tetap di puncak tebing dengan beberapa kawan menunggu para senior kembali. Tetapi mereka tidak kembali. Kami menunggu satu bulan penuh dan kami masih belum melihat tanda-tanda kepulangan mereka! Bahkan setelah bertahun-tahun lewat, tidak ada kabar bahwa satu orang pun di antara mereka berhasil kembali! Tebing Kaki Surga sangat terkenal, sebagai tempat yang sangat berbahaya, semua orang di belahan dunia ini mengetahuinya. Kepala Sekolah tidak boleh membiarkan murid kita pergi ke sana, atau akan terjadi bencana!"     

Tebing Kaki Surga selalu menjadi tempat yang penuh dengan mimpi buruk dan ketika itu ia masih remaja. Ayah dan pamannya bisa dibilang tokoh ahli yang sangat terpandang pada jamannya dan mereka mendengar banyak hal mengenai Tebing Kaki Surga sejak lama. Mereka pernah mendapatkan lokasi Tebing Kaki Surga dan mereka mengundang tokoh ahli dengan kekuatan setara untuk bergabung berpetualang bersama tetapi tak seorang pun anggota kelompok itu kembali dengan selamat. Dan setelah melewati waktu begitu lama, Nangong Xu yakin, bahwa semua orang yang telah menuruni Tebing Kaki Surga waktu itu, telah kehilangan nyawa mereka di bawah sana.     

Ia tidak tahu bagaimana Ning Rui tiba-tiba memiliki ide sinting untuk mengirim murid-murid Akademi Angin Semilir ke Tebing Kaki Surga untuk pelatihan, tetapi ia tahu ia harus menghentikan semua itu!     

Ning Rui berpura-pura bingung seraya menatap Nangong Xu dan ia berdiri lalu berkata, "Tempat itu benar-benar Tebing Kaki Surga?"     

Nangong Xu melihat ia akhirnya bisa melihat reaksi Ning Rui dan ia membuang napas lega lalu segera mengangguk. "Aku benar-benar yakin."     

Ning Rui terus bertanya, "Apakah Senior Nangong menyebutkan sesuatu mengenai masalah Tebing Kaki Surga ini pada orang lain?"     

Walaupun cara Ning Rui bertanya sedikit membingungkan, Nangong Xu yang apa adanya dan spontan tidak menyadari ada hal yang aneh. Ia hanya berasumsi Ning Rui baru saja menyadari betapa gawatnya situasi ini dan akan membatalkan ekspedisi pelatihan ini. Dengan pikiran seperti itu, Nangong Xu melanjutkan perkataannya, "Begitu aku menyadari destinasi yang ada di peta itu, aku segera datang kemari. Aku tidak sempat memberitahu orang lain mengenai hal ini."     

Begitu Nangong Xu selesai berbicara, Ning Rui tiba-tiba tertawa licik.     

"Karena kau tidak mengatakannya pada orang lain, maka semua akan baik-baik saja."     

Nangong Xu baru mulai merasa ada yang aneh mengapa Ning Rui mengatakan hal seperti itu ketika ia tiba-tiba merasakan aura yang kuat dan gelombang bahaya menyerangnya dari belakang. Nangong Xu langsung ingin berbalik untuk menghadapi ancaman itu, tetapi sebelum dirinya bahkan dapat bergerak, ia melihat tangan yang ramping dan panjang menembus di dadanya dari punggungnya!     

Bunga berwarna merah cerah seolah mekar di dada Nangong Xu seraya ia menatap melalui matanya, yang terbuka lebar terkejut, menatap Ning Rui yang masih tertawa.     

"Nangong Xu, kenapa kau harus usil?" Senyum di wajah Ning Rui berubah menjadi ganjil ketika ia mengangkat kepalanya untuk memandang orang beringas yang menyerang Nangong Xu dari belakang.     

Sudut mulut Gu Ying melengkung naik, wajahnya dipenuhi kegembiraan. Ia menarik tangan yang menembus tubuh Nangong Xu dan tetesan darah yang hangat mengalir turun dari tangannya, menetes ke lantai menjadi genangan berwarna merah tua!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.