Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kematian Fan Qi (3)



Kematian Fan Qi (3)

2Fan Qi melakukan aksinya seperti yang telah direncanakan. Ia pertama-tama mengobrol santai dengan Fan Jin mengenai topik harian sebelum ia mengarahkan pembicaraan mengenai topik Ah Jing. Ah Jing waktu itu ada di ruang tersembunyi, ia begitu gelisah hingga telapak tangannya basah karena gugup.     

Namun, tepat ketika Fan Jin hendak mengatakan sesuatu, pintu ruangan kantor tiba-tiba terbuka lebar.     

Dua sosok berdiri di luar pintu!     

Salah satunya adalah Ning Rui, dan yang lain adalah Gu Ying.     

Ah Jing awalnya tidak berpikir ada sesuatu yang aneh, tetapi apa yang terjadi selanjutnya membuatnya berpikir ia baru saja jatuh ke lubang neraka yang dalam!     

Gu Ying memasuki kantor dan tanpa berkata-kata, ia tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri!     

Selanjutnya, Gu Ying muncul tepat di samping Fan Qi dan pedang yang dipegang di tangannya dihujamkan tepat di dada Fan Qi, membuat Fan Qi jatuh terduduk kembali di kursinya!     

Bahkan hingga saat kematiannya, Fan Qi tidak sempat bereaksi atau bahkan menyadari apa yang sedang terjadi. Ia hanya bisa terkulai dan tercekik kehabisan napas, tangan Gu Ying saat itu berada di seputar pangkal pedang, darah mengalir keluar dari luka dan mulut Fan Qi, matanya menatap tidak percaya ke arah Ning Rui, yang telah membawa Gu Ying ke dalam kantornya.     

Ketika Fan Qi dibunuh, Fan Jin melompat dan menyerang Gu Ying dengan penuh amarah.     

Tetapi betapa mengejutkannya, Fan Jin, salah satu petarung terbaik di Akademi Angin Semilir, telah dikalahkan telak oleh Gu Ying hanya dengan satu kali serangan. Gu Ying tidak membunuh Fan Jin, tetapi hanya memukul kepala Fan Jin keras-keras dengan kedua tangannya. Ah Jing berdiri terpaku di dalam ruangan rahasia itu, begitu pedih menyaksikan tubuh Fan Jin yang tinggi terkulai lemah jatuh ke lantai.     

Kemudian, ia mendengar suara Ning Rui.     

Ning Rui berkata, "Akhirnya … Hahahah …. Kau akhirnya mati … Hahahah … Fan Qi! Kau akhirnya mati!! Hahahah …."     

Saat itu, Ah Jing merasa dirinya tersambar petir. Tak pernah ia bermimpi bahwa Ning Rui yang selalu bersikap lembut selama ini menginginkan kematian Fan Qi. Di dalam ruangan rahasia itu, ia sangat sedih. Ia menyekap mulutnya dengan kedua tangannya supaya suara tangisannya tidak keluar dari mulutnya.     

Ia dengan jelas dapat melihat Gu Ying menarik pedang yang tertancap di dada Fan Qi dan meletakkan gagangnya di tangan Fan Jin yang tak sadarkan diri.     

Setelah itu, ia meninggalkan kantor bersama dengan Ning Rui, dan mengunci pintu di belakang mereka.     

Ah Jing begitu putus asa dan kepedihan yang menghancurkan benaknya membuat ia merasa kepalanya seakan hendak meledak.     

Tetapi segera, Fan Jin yang tidak sadarkan diri tiba-tiba duduk. Ah Jing begitu gembira dan hendak menerobos keluar dari ruangan rahasia hingga ia menyadari pembawaan Fan Jin yang aneh, dan ia terdiam lagi di dalam situ.     

Fan Jin terlihat seakan-akan jiwanya telah diambil dari dalam dirinya, menatap kosong dirinya sendiri, tangannya masih memegang pedang yang membunuh Fan Qi. Darah menetes dari ujung pedang yang menghadap ke bawah tetapi Fan Jin rupanya tidak sadar dengan apa yang terjadi di sekitarnya, ia hanya berdiri di sana tak bergerak.     

Ah Jing ingin melangkah keluar, untuk memeriksa keadaan Fan Jin, tetapi pintu ruangan kantor ketika itu terbuka.     

Itu adalah pelayan yang bertanggung jawab untuk mengantar segala keperluan Fan Zhuo di Hutan bambu kecilnya, Go Cheng Lei, yang membuka pintu. Ia menatap Fan Jin sesaat tak berkata-kata seraya dirinya berjalan masuk ke dalam kantor dan menatap kosong. Ia memanggil Fan Jin, tetapi tidak ada jawaban.     

Berikutnya, Gong Cheng Lei tiba-tiba meraung-raung.     

"Kepala Sekolah! Apa yang terjadi di sini!?"     

Tangisan keras itu segera menarik banyak orang ke ruangan kantor. Fan Qi meninggal, dan di dalam ruangan, Fan Jin berdiri dengan tatapan kosong dan tak memberikan tanggapan, memegang pedang berdarah di tangannya, tak bergerak satu sentimeter pun. Semua orang tercengang dengan apa yang mereka lihat. Ning Rui datang terlambat ke kantor dan ia mengadakan pemakaman Fan Qi dengan kesedihan yang dibuat-buat, dan berduka meratapi kematiannya seraya ia memerintahkan pada para penjaga untuk menahan Fan Jin yang tidak bereaksi.     

Tetapi Ah Jing telah menyaksikan semuanya. Sebelum Gong Cheng Lei menangis keras, bibirnya melengkung naik membentuk senyuman walau hanya sesaat.     

Itu dilihat jelas oleh Ah Jing!     

Pembunuhan Fan Qi, dan kemudian menjebak Fan Jin, Gong Cheng Lei adalah kaki tangan kejahatan ini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.