Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tanah Mematikan (2)



Tanah Mematikan (2)

3Tersembunyi di balik kabut yang menyesatkan, bukan hanya ada racun yang mematikan dan lubang yang menelan semuanya, binatang buas yang menakutkan juga bersembunyi di balik kabut itu!     

Monster yang kuat dan buas yang telah menyebabkan Mu Qian Fan menghadapi keputusasaan dan Jun Wu Xie tidak akan lengah. Tuan Mbek Mbek adalah senjata pamungkasnya dalam ekspedisi ini.     

Menolak ide untuk menggunakan Tuan Mbek Mbek untuk membuka jalan di depan, Jun Wu Xie mengeluarkan tongkat Nunchaku lain dari tas alam semestanya. Ia mempersiapkan diri dengan baik dan tidak takut kekurangan tongkat-tongkat itu.     

Terus memukulkan dan mengayunkan tongkat itu di lahan lumut di hadapan mereka, Nunchaku bergagang tiga di tas alam semesta Jun Wu Xie segera berkurang banyak. Semakin jauh mereka berjalan, mereka menemukan bahwa jumlah lubang di tanah itu terus bertambah semakin banyak!     

Setelah berjalan sepanjang hari, mereka bahkan tak berhasil melewati satu kilometer pun.     

Sepanjang perjalanan, mereka menemui begitu banyak lubang dalam dan di tepi setiap lubang itu, mereka akan menemukan benda-benda tua yang rusak di tanah. Terkorosi parah dengan lumut hijau itu, benda-benda seperti pedang dan tombak, tergeletak di sekitar pakaian yang sobek dan compang camping. Jelas, sebelum mereka datang ke sini, begitu banyak orang telah kehilangan nyawa mereka, ditelan oleh lubang yang lapar ini, dan semua benda tua dan rusak yang tersebar di sisi lubang itu, yang hampir tertutup sepenuhnya oleh lumut, adalah benda terakhir yang ditinggalkan orang-orang itu di dunia fana ini.     

Dibandingkan dengan tanah yang dipenuhi dengan tulang-belulang, medan di sini dipenuhi dengan lubang yang lebih menakutkan, dengan kematian mengintai di setiap langkah mereka.     

Melebihi tumpukan tulang-belulang yang tak terhitung jumlahnya, benda-benda yang berserakan di tepi lubang menunjukkan keganasan tempat yang tak mengenal ampun ini. Meninggal dan bahkan mayatmu tak dapat ditemukan … sepertinya adalah cara yang sadis untuk meninggal.     

Kekuatan yang berhasil mereka pulihkan dengan mengerahkan segala upaya dengan cepat segera terkuras. Jun Wu Xie dan kawan-kawannya tidak memiliki pilihan lain selain mencari area aman di medan itu untuk duduk dan beristirahat. Monster hitam dan Rolly dipanggil dan Jun Wu Xie tidak mengizinkan Tuan Mbek Mbek berubah wujud kali ini.     

Mengelilingi mereka di setiap sisi, adalah begitu banyak lubang. Tubuh asli Tuan Mbek Mbek terlalu besar dan jika ia berubah wujud, ia pasti akan menginjak lubang. Tidak terlepas dari fakta bahwa mereka maju sangat pelan, kewaspadaan itu melelahkan mereka secara mental sementara kekuatan fisik mereka tidak terlalu banyak digunakan. "Katakan, berapa lama lagi kita perlu menghabiskan waktu di sini sebelum kita selesai menjelajah tempat ini?" Qiao Chu bertanya, mengunyah potongan dendeng kering yang dingin dan keras, merasa seperti menggigit sepotong batu di mulutnya.     

Semua menggelengkan kepala mereka. Tidak ada di antara mereka yang tahu berapa lama lagi waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan jalan di depan mereka, dan seberapa jauh perjalanan yang mampu mereka tempuh. Tujuan utama ekspedisi ini adalah untuk melakukan semua yang mereka mampu untuk memahami tempat ini dan mempelajari sebanyak mungkin mengenai tempat ini, berjalan sejauh yang mereka mampu, untuk mengumpulkan semua informasi yang mereka temui. Tentu saja, dengan asumsi mereka berada di dalam keadaan aman. Begitu nyawa mereka terancam, mereka tidak akan terus melanjutkan untuk berada di sana.     

"Sepertinya, untuk menemukan lokasi persis makam Kaisar Kegelapan, kita akan perlu mengumpulkan delapan potongan peta barulah hal itu mungkin dilakukan." Qiao Chu mendesah kecewa. Ia berpikir dengan kedua potongan peta kulit manusia yang mereka miliki, bahkan jika mereka tidak dapat menemukan lokasi tepat makam Kaisar Kegelapan, peta itu setidaknya dapat membantu mereka di dasar tebing. Namun, kenyataan sangat jauh dengan harapan.     

"Untuk sekarang, kelihatannya itu yang harus kita lakukan." Hua Yao berkata, mengangguk setuju. Jun Wu Xie mendadak mengulurkan tangannya, dan ia sudah memegang cincin hitam pekat. Batu roh di cincin itu masih berkilau terang, tetapi cincin itu tertutupi dengan lumut.     

"Apakah itu Cincin roh?" Fan Zhuo bertanya, segera mengenali dari bentuknya.     

Cincin roh itu terlihat sangat tua dan lapuk, tetapi setelah membersihkan lumut yang menutupinya, cincin itu kembali mengkilat tanpa cela, hanya saja tak sedikit pun kehadiran roh terdeteksi pada cincin itu.     

"Cincin roh ini telah dilebur kembali sebelumnya, dan material yang digunakan juga perak hitam. Tetapi pemilik cincin ini pasti meninggal dan ikatan dengan roh cincinnya sudah mati." Fan Zhuo berbicara sambil mengamati cincin itu. Mantera Penguatan Roh yang ia lihat di cincin itu asing baginya, berbeda dari ketiga jenis yang ia tahu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.