Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tiba di Tebing Kaki Surga (1)



Tiba di Tebing Kaki Surga (1)

1"Jika ini keputusanku, kita tidak perlu menunggu hingga bulan Desember. Kita bisa bergerak begitu kita kembali." Fan Zhuo berkata sambil tersenyum. Qiao Chu dan semua kawannya telah mendaftar ke Akademi Angin Semilir untuk menginvestigasi siapa yang menyimpan peta itu. Jika mereka dapat memastikan sasaran mereka, itu akan menghemat banyak waktu mereka.     

Jun Wu Xie mengangguk, menemukan lokasi makam Kaisar Kegelapan secepat mungkin sangat penting baginya. Selain memberikan kekuatan padanya untuk melawan Dua Belas Istana, ini juga dilakukan demi ayahnya, Jun Gu.     

Giok Penenang Jiwa mengawetkan tubuh Jun Gu dalam keadaan sempurna dan menjaga jiwanya tetap utuh.     

Tumpukan harta karun di makam Kaisar Kegelapan dipenuhi dengan benda-benda magis yang langka dan berkekuatan tinggi, dan di antara itu, Jun Wu Xie yakin ia akan menemukan sesuatu yang dapat menghidupkan kembali Jun Gu!     

Jika Jun Gu berhasil dihidupkan kembali, ia yakin itu akan membuat paman dan kakeknya sangat bahagia.     

Kucing hitam kecil mungkin sudah menelan terlalu banyak roh cincin dan ia pun tertidur pulas. Jun Wu Xie mendiskusikan sedikit lagi mengenai rencana perjalanan mereka ke Tebing Kaki Surga dengan Qiao Chu dan yang lain sebelum mereka mengakhiri malam itu.     

Mu Qian Fan kembali sadar tiga hari kemudian. Karena luka-lukanya agak parah, tugas kusir diserahkan ke Fei Yan. Duduk di depan kereta kuda yang begitu besar, adalah seorang "gadis" muda, dengan pecut kuda di tangan, bersenandung riang. Sementara kereta kuda itu berjalan, petualang yang sesekali mereka berpapasan dengan mereka membelalak melihat wajah cantik Fei Yan, menahan keinginan untuk menghentikan roda kereta kuda yang berputar cepat.     

Fei Yan juga sesekali berkedip malu-malu dan menyentakkan bulu matanya pada mereka, memancing sorak sorai.     

Bisa dibilang, di antara sekawanan pemuda ini, yang terlihat paling feminin di antara mereka bukan Jun Wu Xie atau Rong Ruo, yang merupakan gadis sebenarnya, tetapi itu adalah Fei Yan yang berbaju perempuan.     

Saat ini, Fei Yan tidak peduli sedikit pun. Ia hanya terlalu senang untuk meledek dan mencela pikiran sederhana orang-orang konyol itu.     

Dua hari kemudian, mereka akhirnya tiba di Tebing Kaki Surga.     

Tanah di situ gersang. Tebing yang terjal itu tampak seolah diiris oleh langit dan ketika kau mengintip ke bawah dari tebing yang retak, lautan putih tak berujung terlihat. Kabut yang tak berbentuk bagaikan ilusi memenuhi daerah itu hingga ke batas cakrawala, tanpa akhir.     

Tebing Kaki Surga. Di mana bumi berakhir di tebing terjal, dan menjadi ujung kaki langit!     

Qiao Chu berjalan ke tepi tebing dan mengulurkan kepalanya untuk mengintip. Ia hanya dapat melihat lautan putih, mengaburkan dasar tebing, menyembunyikan tanah di bawahnya.     

"Ini benar-benar … terlihat menyeramkan." Qiao Chu menelan ludah. Di sebuah tempat yang tertutup kabut tebal seperti ini, pandanganmu akan terhalang. Dipaksa untuk menyeberangi tempat asing seperti ini dalam keadaan buta, benar-benar membuat semua syaraf tegang. Terlebih lagi, mereka sudah tahu, di bawah kabut yang membutakan itu, tempat itu dipenuhi dengan bahaya tanpa akhir.     

Mu Qian Fan belum sepenuhnya pulih dari luka-lukanya dan ia ingin pergi ke bawah bersama mereka. Tetapi ditolak mentah-mentah oleh Jun Wu Xie dan tak peduli seberapa keras dirinya memohon, Jun Wu Xie tidak mengubah pikirannya. Qiao Chu dan yang lain sudah berkumpul dan mengemas semuanya, mengusungnya di punggung mereka. Tangan mereka menggenggam gulungan besar tali tebal seraya mereka mempersiapkan diri di tepi tebing.     

Dua pengawal bayangan, Ye Mei dan Ye Sha, tiba-tiba muncul, berdiri di antara Jun Wu Xie dan tebing jurang. "Nona Muda, mengapa kau mau turun ke sana?" Ye Sha bertanya, menatap Jun Wu Xie. Baik dia dan Ye Mei merasa ada sesuatu yang mengerikan yang bersembunyi di balik kabut yang sulit ditembus itu.     

"Makam Kaisar Kegelapan." Jun Wu Xie menjawab.     

Ye Sha dan Ye Mei tiba-tiba bagaikan tersambar petir. Mereka berdua saling bertukar pandangan tak percaya dan keduanya menatap mata rekannya yang membelalak.     

"Nona … Nona … Nona Muda, apa yang baru saja kau katakan?" Ye Mei yakin telinganya mempermainkan dirinya.     

Makam Kaisar Kegelapan?     

MAKAM KAISAR KEGELAPAN!!!!     

Sejak kapan Tuannya memiliki sebuah makam ….     

Tuannya yang terhormat masih hidup!     

Jun Wu Xie mengulanginya lagi.     

Ye Sha dan Ye Mei terlihat semakin geram!     

Penghinaan besar-besaran!     

Siapa yang berani melakukan penghinaan semacam ini!? Tuannya yang terhormat masih hidup dan sehat! Siapa di langit terkutuk yang mendirikan makam terkutuk seperti itu!?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.