Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tiba di Tebing Kaki Surga (3)



Tiba di Tebing Kaki Surga (3)

1Ye Mei menggelengkan kepalanya.     

"Tuan yang mulia tidak meninggalkan instruksi apa pun mengenai hal ini dan kita tidak bisa memutuskannya sendiri. Terlebih lagi …." Kening Ye Mei mengerut dan ia mengatakan, "Aku rasa alasan Tuan besar tidak mengungkap identitasnya pada Nona Muda adalah untuk menghindari bahaya datang padanya. Orang-orang itu sampai saat ini belum berhenti mengejar Tuan besar kita."     

Ye Sha mengepalkan tinjunya marah.     

"Jika kita tidak jatuh ke dalam perangkap mereka saat itu, para serangga hina itu tak akan mampu berbuat apa pun terhadap Tuan kita! Sayang sekali setelah terbelenggu bertahun-tahun, kekuatan Tuan kita menurun, kalau tidak aku akan menjadi yang pertama mengikuti di belakang Tuan besar, dalam serangannya untuk membalas tindakan penghinaan ini!"     

Hal yang terjadi pada Jun Wu Yao saat itu, sekarang bersarang di hati Ye Sha dan rekannya.     

Tuannya sampai dipermalukan seperti ini, itu karena ketidakcakapan anak buahnya!     

Jika mereka tidak terpaku dengan tugas mencari Jun Wu Yao saat itu, mereka akan mengorbankan nyawa mereka sendiri sebagai hukuman atas kegagalan melindungi Tuan mereka.     

"Semua itu adalah masa lalu. Kita harus menunggu hingga Tuan besar kembali dan memutuskan bagaimana menangani semua permasalahan ini. Tetapi dari apa yang bisa kulihat, Nona Muda sepertinya sangat bertekad untuk menuruni Tebing Kaki Surga. Jika kita tidak bisa mengungkap kebenarannya padanya, kita setidaknya harus turun bersama mereka. Pertama-tama, itu akan memberikan kesempatan untuk mengawasi Nona Muda dari dekat, dan yang kedua, itu akan membuat kita yakin apakah tempat di bawah Tebing Kaki Surga adalah benar-benar pekerjaan orang Wilayah Kegelapan." Setelah menimbang semua pilihan yang ada, Ye Mei menyadari itu adalah satu-satunya pilihan yang masuk akal.     

Ye Sha tidak bisa memberikan ide yang lebih baik dan hanya menyetujui hal itu.     

Mereka berdua kembali dan mendiskusikannya dengan Jun Wu Xie, meminta untuk diizinkan ikut menuruni Tebing Kaki Surga bersama kawanan pemuda itu, karena mereka tidak akan bisa mempertanggung jawabkan pada Jun Wu Yao jika Jun Wu Xie menghadapi bahaya.     

Begitu mereka membawa nama Jun Wu Yao, Jun Wu Xie berhenti berdebat mengenai hal ini.     

Lagipula, Ye Sha sangat ahli, dan melihat cara Ye Mei berinteraksi dengan Ye Sha, keahlian Ye Mei tampaknya juga tidak kurang. Dengan dua petarung ikut bersama mereka tentu saja akan membuat perjalanan lima sekawan itu lebih aman.     

Kelompok Jun Wu Xie membawa serta sepuluh gulungan tali yang kuat untuk bersiap apabila kejadian yang tak terduga dan mereka bisa memberikan dua gulung pada Ye Sha dan Ye Mei.     

Mu Qian Fan tetap di atas Tebing untuk menjaga perlengkapan sementara Jun Wu Xie dan yang lain sudah mengikat tali mereka dan melemparkan ujungnya melewati tebing. Tali panjang itu meluncur ke bawah dan segera menghilang ketika tali itu melewati kabut putih yang tebal.     

"Izinkan kami turun terlebih dahulu." Ye Sha menawarkan.     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Ye Sha dan Ye Mei mengambil tali di ujung kanan dan kiri, tempat yang paling rentan terhadap bahaya. Di saat yang sama, Ye Sha mengambil Tuan Mbek Mbek dari Jun Wu Xie dan memasukkannya ke dalam jubahnya untuk mengurangi beban bawaan Jun Wu Xie.     

Segera setelah Ye Sha dan Ye Mei mulai turun, Jun Wu Xie mendengar mereka berteriak dan semua kawanan itu menggenggam tali mereka, dan mulai turun juga.     

Jarak dari puncak tebing ke bawah sangat jauh dan mereka bahkan harus bermalam sambil bergantung di tali. Kawanan itu sudah menggunakan pakaian yang lebih tebal dan mereka bahkan mengenakan jaket anti air sebagai lapisan paling luar. Walaupun mereka tidak bisa menghilangkan kelembaban udara di tengah kabut, itu tetap lebih baik daripada tidak mengenakan apa-apa.     

Menggunakan sarung tangan yang tebal dan kasar di tangannya, Jun Wu Xie menggenggam tali itu erat-erat, perlahan menggerakkan tangannya menuruni permukaan tebing.     

Mereka tidak bergerak terlalu cepat. Untuk pendakian yang begitu panjang, mengeluarkan banyak tenaga dengan cepat akan menguras banyak energi mereka di setengah perjalanan awal.     

Mereka baru saja turun kira-kira sepuluh meter ketika Jun Wu Xie merasakan suhu udara di sekitarnya mendadak turun drastis. Tali yang baru saja mereka lemparkan belum lama sudah dilapisi embun tipis. Jika mereka tidak mempersiapkan dengan baik dengan membeli tali rami yang lebih kasar, dikombinasikan dengan sarung tangan kasar mereka untuk menambah daya gesek yang akan mempererat genggaman mereka, tali yang basah dan licin ini sudah akan menjadi masalah untuk mereka.     

Jun Wu Xie mengangkat kepalanya dan mendongak. Ia menyadari bahwa ia tak dapat lagi melihat puncak tebing. Semua di depan matanya kini telah tertutup kabut putih yang tebal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.