Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Penguatan Roh (3)



Penguatan Roh (3)

0Jun Wu Xie mengutarakan idenya setelah mendengar Fan Zhuo. Jika mantera ini serupa dengan yang ada di cincin roh Hua Yao, maka itu kemungkinan besar dapat membawa khasiat besar bagi cincin roh mereka.     

Sayangnya, mereka hampir sama sekali tidak tahu makna di balik karakter-karakter itu, dan tidak mungkin mereka dapat menggunakannya.     

Sangat mungkin semua karakter itu memiliki kekuatan yang hebat, apakah mereka harus membiarkan kesempatan tak ternilai itu lolos begitu saja di depan mata mereka?     

Mata Jun Wu Xie memicing seraya merenung dan ia tiba-tiba menatap Fan Zhuo.     

"Ajari aku bagaimana cara menempa cincin."     

Fan Zhuo terkejut dan tertegun mendengar permintaan mendadak ini.     

"Kau mau mencobanya?"     

Jun Wu Xie mengangguk.     

Fan Zhuo membuang napas dan berkata, "Jika kau benar-benar tertarik, setelah kita kembali dari Tebing Kaki Surga, aku akan mengajarimu. Oke?"     

"Tentu saja."     

Setelah mencapai kesepakatan dengan Fan Zhuo, Jun Wu Xie tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi hanya duduk di satu sisi, menatap sandi yang ia tuliskan di kertas, mengamati setiap huruf simbol itu satu per satu.     

Fan Zhuo, di sisi lain, melanjutkan menempa cincin roh untuk yang lain.     

Cahaya siang hari menghilang dan kegelapan malam menyelimuti bumi. Qiao Chu dan Mu Qian Fan kembali dengan tas-tas yang penuh dengan perlengkapan dan barang-barang lain. Setelah mereka menyimpan semuanya dengan baik, Qiao Chu tidak dapat menunggu lebih lama lagi untuk menemui Fan Zhuo, duduk di dekat Fan Zhuo untuk melihatnya menempa cincin.     

Proses penempaan cincin roh sangat lama dan penuh tantangan. Waktu satu hari tidak cukup baginya untuk menempa cincin roh mereka semua.     

Jun Wu Xie menonton dan mengamati keseluruhan proses yang diperlukan untuk menempa sebuah cincin roh, ia perlu mencermatinya lebih perlahan dan merenungkan semua proses ini sebelum ia mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai hal ini.     

Kembali di ruangannya, Jun Wu Xie duduk di meja di tengah. Kucing hitam kecil berbaring di meja menatap Nonanya dengan pandangan penuh perhatian. Tuan Mbek Mbek sudah kenyang dan ia berbaring di ranjang dengan keempat kakinya terbujur, tidur pulas.     

"Apakah itu seluruh kalimat dalam satu halaman, atau hanya kalimat pendek yang dituliskan bersamaan ….?" Jun Wu Xie mengatakannya keras-keras sambil berpikir. Ia baru saja menemukan kegunaan Penguatan Roh tetapi belum bisa memahaminya, dan itu benar-benar membuatnya frustrasi.     

Ia tanpa berpikir panjang mencelupkan jarinya ke dalam cangkir tehnya, dan teh terpercik dari jarinya yang basah, simbol-simbol itu sekarang berenang di dalam pikirannya.     

Kucing hitam kecil berbaring diam di satu sisi meja dan menggoyangkan ekornya bermalas-malasan. Malam sudah larut, dan Jun Wu Xie tidak terlihat mengantuk sedikit pun, tetapi rasa lelah perlahan sudah menjalar ke tubuh si kucing. Kucing hitam kecil pun merentangkan tubuhnya dan berdiri, berjalan maju dua langkah, hendak melompat turun dari meja.     

Namun, sensasi panas tiba-tiba menyerangnya, menusuk dari bawah tapak kakinya!     

Selanjutnya, bola api sepenuhnya menyelubungi tubuh kucing hitam kecil!     

"Miauw!!"     

[SIAL!]     

Rasa panas api mengejutkan kucing hitam kecil hingga dirinya memekik dan seluruh bulunya berdiri. Ia segera melompat dari meja tetapi bola api masih menyelubungi seluruh tubuhnya. Di bawah serangkaian pekikan dan suara meong, berusaha sekuat tenaganya untuk memadamkan api di tubuhnya.     

Mata Jun Wu Xie lebar karena terkejut seraya dirinya menatap, melihat bola api yang menyelubungi kucing hitam kecil.     

Beberapa detik kemudian, bola api itu mendadak menghilang. Kucing hitam kecil bermandikan lapisan keringat dingin, cakarnya menggaruk-garuk ke tirai yang menutupi jendela. Cakar tajamnya menggores tirai itu dan meninggalkan dua bekas garukan panjang.     

"Miauw …."     

[Apa yang terjadi baru saja? Itu hampir membunuhku!]     

Kucing hitam kecil melompat turun dari tirai itu dan bersembunyi di dalam lengan Jun Wu Xie, masih gemetaran, terlihat belum sepenuhnya pulih dari rasa terkejut yang begitu mendadak.     

"Apakah kau baik-baik saja?" Jun Wu Xie menatap Kucing hitam kecil di tangannya. Fenomena yang terjadi pada Kucing hitam kecil membuatnya penasaran.     

"Aku tidak tahu … tiba-tiba … aku sudah terjebak di dalam api …." Kucing hitam kecil itu meratap sedih. Ia hanya ingin pergi tidur, apa yang salah?     

Jun Wu Xie mengangkat kucing hitam kecil, memutar tubuhnya untuk memeriksanya. Ia melihat bahwa Kucing hitam kecil itu tidak terluka, dan bulunya masih terlihat begitu halus.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.