Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Bersiap Untuk Tamparan (1)



Bersiap Untuk Tamparan (1)

3Peringatan itu disampaikan dengan suara yang dipenuhi kesedihan yang mendorong pikiran menjadi kacau dan membingungkan bagaikan spiral tak berujung.     

Semua orang tahu bahwa Fan Zhuo adalah anak kandung Fan Qi, sementara Fan Jin, walaupun memiliki keahlian yang hebat dan karakter yang baik, ia tetap hanya anak angkat, dan tidak memiliki hubungan darah!     

Perbedaan dalam hubungan mereka ini membuat pikiran keji mulai memanas di dalam benak cukup banyak murid-murid Akademi.     

Nama Jun Xie begitu dibenci dan dianggap hina selama ini tetapi Fan Jin masih bersikeras membelanya dan bahkan membawanya untuk tinggal di dalam hutan bambu yang telah disiapkan untuk penyembuhan Fan Zhuo. Mungkinkah ada …. kebenaran yang tak terungkap di balik tindakan Fan Jin?     

Dalam sekejap, pikiran itu terus berkembang di dalam benak para murid Akademi Angin Semilir dan reputasi Fan Jin yang meroket terkena pukulan yang belum pernah dialami sebelumnya.     

Semua itu, tak diketahui Fan Jin. Ia berjalan dengan penuh amarah ke dalam Hutan bambu tetapi berhenti di tengah kebun. Ia takut ekspresinya yang penuh kemarahan mungkin akan membuat Jun Wu Xie dan Fan Zhuo khawatir dan ia berdiri cukup lama sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk.     

Di dalam ruangan, ia melihat Fan Zhuo sedang sendirian.     

"Kakak, kau di sini." Fan Zhuo menyapa kakaknya dengan riang.     

Fan Jin mengangguk dan setelah memastikan emosinya terkendali, ia bertanya, "Dimana Xie Kecil?"     

"Keluar." Fan Zhuo menggendong Tuan Mbek Mbek di tangannya dan tersenyum gembira seraya menjawab, jari-jarinya membelai lembut perut kecil Tuan Mbek Mbek yang begitu halus.     

Tuan Mbek Mbek melenguh pelan, seolah enggan menerima belaian Fan Zhuo.     

Fan Jin diam sesaat.     

"Keluar? Kapan ia keluar?" Di saat seperti ini, jika ia hendak bertemu murid Akademi Angin Semilir, keadaannya dapat berubah menjadi buruk.     

"Sudah cukup lama. Kakak, jangan khawatir. Duduk dan minum teh lalu istirahat dulu." Fan Zhuo berkata, menyuguhkan secangkir teh di hadapan Fan Jin.     

Fan Jin menggertakkan giginya. Karena ia tak tahu ke mana Jun Wu Xie pergi, ia hanya bisa duduk dan menunggu.     

Ketika Fan Jin masih merasa gelisah di hutan bambu, Jun Wu Xie sudah duduk dengan anggun di ruangan Gu Li Sheng.     

Jun Wu Xie memangku Kucing hitam kecil di tangannya, ekspresinya tenang dan penuh kendali seraya ia menatap Gu Li Sheng yang tersenyum.     

"Jun Xie, apa yang membuatmu berkunjung hari ini?" Gu Li Sheng tersenyum lebar saat ia melihat Jun Xie. Sejak Jun Wu Xie menunjukkan kemahirannya menguasai konsep penyembuhan roh, Gu Li Sheng merasa dirinya tidak bisa lagi bersikap seperti guru yang bermartabat di hadapan pemuda bertubuh mungil ini.     

Jun Wu Xie menjawab tenang tak tergesa-gesa, "Perbaikan yang diperlukan untuk teknik penyembuhan roh sudah selesai."     

Mata Gu Li Sheng membelalak, menatap Jun Xie tidak percaya.     

[Sudah berapa lama? Dan Jun Xie sudah menyelesaikannya ….]     

Gu Li Sheng telah memikirkan bahwa proses ini akan memerlukan waktu lama dan tak pernah menyangka bahwa Jun Xie dapat menyelesaikannya begitu cepat. Dalam waktu sesingkat ini, dan Jun Xie sudah menyempurnakannya!?     

[Apakah bocah ini manusia?]     

"Sepenuhnya? Serius?" Gu Li Sheng menelan ludah.     

Jun Wu Xie mengangguk perlahan.     

Gu Li Sheng begitu gembira hingga tangannya di atas meja mulai bergetar.     

"Kini aku siap untuk kembali ke Fakultas Penyembuhan Roh." Jun Wu Xie menambahkan.     

"Ya! Segera! Kapan pun kau mau!" Gu Li Sheng setuju tanpa ragu sedikit pun. Ketika ia pertama kali melepas Jun Xie dari Fakultas Penyembuh Roh, itu karena ia khawatir bahwa orang-orang dengan motif terselubung akan menghalangi bocah kecil ini, dan berusaha mengganggu pengembangan teknik penyembuhan roh. Tetapi kini teknik penyembuhan roh sudah sempurna, Gu Li Sheng tidak lagi waswas.     

Ia akan senang sekali untuk menyematkan pin lencana Fakultas Penyembuh Roh pada Jun Xie saat ini. Segera. Sekarang juga.     

"Bukan seperti ini." Jun Wu Xie mengangkat kepalanya perlahan.     

Waktunya sudah dekat. Waktu untuk memulai pembalasannya.     

"Apa maksudmu?" Gu Li Sheng menahan kegembiraan mutlak di hatinya dan bertanya, tak mengerti apa yang dimaksud Jun Xie.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.