Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tebing Kaki Surga (4)



Tebing Kaki Surga (4)

3Sekelompok remaja itu menyempurnakan rencana mereka dan membuat persiapan untuk meluangkan waktu pergi ke Tebing Kaki Surga setelah menempa roh cincin mereka.     

Tetapi sebelum itu, mereka harus menyembuhkan tubuh Mu Qian Fan.     

Dan tugas penting itu sekali lagi jatuh ke pundak Jun Wu Xie.     

Dalam upaya untuk mengekstrak Perak Hitam dari sebongkah besar Batu Giok Hitam, diperlukan waktu yang cukup lama. Setelah Fan Zhuo dan Rong Ruo bernegosiasi mengenai harga, mereka meninggalkan Batu Giok Hitam itu di bengkel pandai besi dan kemudian pergi.     

Tak ada yang akan mengenali benda itu dan mereka tidak khawatir ada orang yang akan mencurinya.     

Setelah mereka kembali ke penginapan, mereka semua disibukkan dengan tugas masing-masing dan tak ada seorang pun yang membicarakan Tebing Kaki Surga.     

Ketika hari menjadi gelap, Jun Wu Xie pergi keluar dan mencari di berbagai tempat semua benda yang diperlukan untuk membuat ramuan obat. Tetapi karena tidak ada satu orang pun yang membuat ramuan di Akademi Angin Semilir, benda itu tidak populer di Kota Chan Lin, dan tidak banyak orang yang membawa barang itu.     

Setelah lama mencari, Jun Wu Xie akhirnya berhasil menemukan kompor kecil dan sederhana untuk mengembangkan ramuan di sebuah toko kecil. Kompor itu hanya seukuran telapak tangan dan dibuat dari tembaga murni. Pengerjaannya terlihat kasar tetapi tetap berfungsi.     

Setelah mampir ke sebuah toko obat di mana ia membeli tumbuh-tumbuhan herba, Jun Wu Xie kembali ke penginapan dan mulai mempelajari racun di daging Mu Qian Fan.     

Ia bekerja semalaman, tanpa istirahat Ketika Hua Yao mengetuk dan meminta masuk ke dalam kamarnya di pagi hari, ia melihat Jun Wu Xie berdiri dengan memegang beberapa botol obat di tangannya ketika ia membuka pintu. Jun Wu Xie memandangnya sekilas dan meneruskan pekerjaannya.     

"Qiao Chu menyuruhku bertanya padamu kapan kita akan pergi ke rumah lelang itu lagi." Hua Yao sangat tertarik dengan hal yang menyibukkan Jun Wu Xie karena ia tak pernah melihat Jun Wu Xie membuat ramuan obat. Ia selalu penasaran dengan pemuda bertubuh kecil ini, yang memiliki keahlian luar biasa dalam bidang kedokteran dan bahkan dapat membuat ramuan dengan khasiat menakjubkan.     

"Hari ini." Jun Wu Xie menjawab singkat.     

Setelah mengatakan hal itu, ia meletakkan semua benda yang ada di tangannya, dan mengambil beberapa ramuan dan batu roh dari Tas alam semestanya sebelum melemparkan semuanya di atas meja. Ia menunjuk ramuan itu dan memberikan contoh khasiatnya pada Hua Yao, sebelum ia membungkus semuanya dan memberikannya ke tangan Hua Yao.     

"Jual semuanya." Jun Wu Xie berkata singkat.     

Hanya menjual Batu roh mungkin tidak cukup untuk menutup biaya yang diperlukannya. Setelah Jun Wu Xie kembali ke Akademi Angin Semilir, ia berniat membeli seperangkat alat untuk membuat ramuan dan karena Kota Chan Lin tidak memiliki toko khusus yang menjual alat-alat itu, ia perlu membuatnya secara khusus dan itu akan memerlukan biaya yang mahal.     

Dengan tambahan biaya tumbuh-tumbuhan yang diperlukan, total pengeluarannya akan menjadi signifikan.     

Wajah Hua Yao terlihat sedikit heran seraya menatap tumpukan ramuan yang diberikan Jun Wu Xie ke tangannya. Setelah mendengar penjelasan mengenai ramuan ini, ia berdiri terpaku di lantai dan tidak bergerak sedikit pun.     

"Kau … benar-benar ingin menjual semua ini?" Semua ramuan ini, menurut penilaiannya, sangat bagus. Walaupun tak bisa dibandingkan dengan ramuan berkhasiat surgawi yang dijual Jun Wu Xie sebelum ini di depan gerbang Akademi Angin Semilir, ramuan ini masih memiliki khasiat yang sangat langka dan unggul.     

Begitu banyak ramuan dan ia ingin menjual semuanya tanpa berkedip?     

"Mmm. Saat ini aku hanya punya ini." Jun Wu Xie mengangguk. Stok ramuannya sedikit menipis dan lagipula ia tak akan menjual ramuannya yang terbaik pada orang lain. Ia lebih baik memberikannya pada orang-orang yang disayanginya dan itu lebih masuk akal baginya.     

Di Akademi Angin Semilir, biaya hidupnya sangat tinggi dan ia berniat menggunakan waktunya di Akademi Angin Semilir untuk membuat ramuan dengan santai dan menjualnya di Rumah Lelang Chan Lin. Ia berniat mencoba untuk pertama kalinya hari ini.     

Jika hasilnya baik, ia akan melanjutkan rencananya.     

Karena ia tidak begitu paham dengan konsep uang di dunia ini, Jun Wu Xie bertindak santai dan tidak terburu-buru.     

Jun Wu Xie santai, tetapi itu mustahil bagi Hua Yao. Jika ia tidak tahu bahwa ramuan yang melekat di tangannya dapat diproduksi ulang oleh Jun Wu Xie, ia tak akan pernah mau berpisah dengan ramuan-ramuan itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.