Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Produksi Massal



Produksi Massal

0  Setelah mengunjungi barak Prajurit Rui Lin, Jun Wu Xie akhirnya mengerti, kekuatan di belakang Keluarga Jun. Mata pisau tajam ini telah membunuh banyak orang yang hendak melawan Keluarga Jun, dan bahkan dalam benaknya Kaisar menganggap serius hal ini, menghindari perlawanan dengan mereka.    

  Jun Xian dan Jun Qing telah mundur dan menyerahkan otoritas mereka, karena tak ada yang cukup mampu untuk meneruskan kepemimpinan Prajurit Rui Lin.    

  Sekarang, semua telah berubah!    

  Setelah ia kembali dari barak Prajurit Rui Lin, Jun Wu Xie langsung menuju ke ruang farmasinya.    

  Pedang bermata tajam milik Keluarga Jun, harus diasah lebih tajam lagi.    

  Sejak hari itu, Jun Wu Xie tak pernah meninggalkan Istana Lin, terkubur di ruang farmasi, di antara tumpukan obat-obatan herbal yang dikirim setiap hari. Walaupun ia tak datang ke kediaman Putra Mahkota, Mo Qian Yuan mengirimkan Nektar Giok padanya setiap dua hari sekali.    

  Bahkan bunga teratai yang telah bertunas dipindahkan ke ruang farmasi dan tak ada seorang pun yang mengetahui apa yang dilakukannya di dalam ruangan itu.    

  Jun Wu Yao mendorong pintu terbuka dan melihat sosok mungil ini, bersandar di kursinya, tertidur lelap.    

  Kecantikan Jun Wu Xie yang begitu penuh kedamaian bersinar ketika dirinya tertidur, tanpa tatapannya yang dingin dan jauh seperti biasa.    

  Jun Wu Yao menatap peti kayu di sudut kamar, berjalan menghampiri Jun Wu Xie dan menggendongnya dengan lembut.    

  "Miauw." Kucing hitam kecil yang tertidur di atas lutut Jun Wu Xie terbangung, menatap Jun Wu Yao, dan kembali meringkuk di pelukan Jun Wu Xie, tertidur lagi.    

  [….]    

  Gerakan Kucing hitam kecil itu membangunkan Jun Wu Xie dan ia pun langsung membuka matanya. Melihat wajah jahil Jun Wu Yao, ia menutup matanya lagi.     

  "Jika aku tak datang ke sini, kau ingin membuat ruang farmasi ini rumahmu?" Jun Wu Yao bertanya, menaikkan alisnya.    

  "Berapa lama aku tertidur?" Jun Wu Xie menggosok matanya yang mengantuk, air mata sebening kristal tampak di sudut matanya.    

  "Mengapa kau bekerja begitu keras? Prajurit Rui Lin sudah begitu kuat, apakah kau pikir kau terbuat dari besi? Kau tak mungkin dapat memproduksi obat penguat stamina untuk seluruh pasukan sendirian!" Duduk di sebuah kursi, Jun Wu Yao meletakkan gadis kecil itu di pangkuannya, dengan lembut menyelipkan rambutnya yang terurai ke belakang telinganya.     

  "Mengapa tidak?" Jun Wu Xie membalasnya.    

  Obat untuk seluruh pasukan yang berjumlah ratusan ribu mungkin sedikit berlebihan, namun dengan kecepatan yang dimilikinya, ini bisa saja dilakukan.    

  Jun Wu Yao tertawa dan membungkuk lalu meletakkan keningnya di kening Wu Xie sambil berkata dengan lembut, "Kupikir kau hanya peduli dengan ayah dan anak Keluarga Jun."    

  Dalam waktu satu bulan, sepuluh peti obat penguat stamina, setiap peti yang dikemas sampai penuh itu sudah siap untuk dikirim.     

  Pasukan Rui Lin semuanya adalah pria dewasa, dan telah mengembangkan energi spiritual mereka untuk waktu yang lama. Pelatihan militer yang keras telah mengembangkan tubuh mereka menjadi begitu kuat, tetapi pembuluh darah arteri dan vena mereka, yang penting untuk pengembangan spiritual, sulit untuk diperkuat. Semua orang tahu, semakin kuat pembuluh darah vena dan arteri, semakin cepat proses pengembangan energi spiritual.     

  Sebelum seseorang menjadi dewasa, mereka dapat memperkuat pembuluh darah ini dengan obat-obatan. Begitu mereka bertumbuh dewasa, pembuluh darah ini sudah matang, sulit untuk memperkuat atau mengembangkannya lebih lanjut.    

  Di dunia medis yang begitu luas, banyak yang mencoba mencari cara untuk memperkuat pembuluh darah vena dan arteri orang dewasa, namun hanya sedikit yang berhasil.    

  Bukan Bai Yun Xian, bukan juga Tuannya.    

  Bahkan Penguasa Klan Qing Yun tak dapat membuat obat ini, tetapi Jun Wu Xie bersemangat memberikan obat ini seolah ia tak memerlukan uang, berniat memberikan ratusan ribu pil ini dengan cuma-cuma, kepada prajurit yang hanya sekedar orang biasa.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.