Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamparan Pertama (1)



Tamparan Pertama (1)

0  Obat di dunia ini, terus terang, sangat mirip dengan obat Cina tradisional di dunia Jun Wu Xie sebelumnya. Walaupun ia tak mampu membuat obat-obatan barat, obat Cina hanya seperti hembusan angin saja baginya.    

  Melihat tanaman herbal itu diproses satu demi satu, kucing hitam kecil itu berbaring mengibaskan ekornya, tak dapat menepis rasa familiar dengan pemandangan di hadapannya.    

  Sepuluh tahun yang lalu, bukankah ini persis apa yang dilakukan Jun Wu Xie waktu itu? Berada di dalam kamar, bekerja keras memproses begitu banyak tanaman herbal yang tak terhitung jumlahnya?     

  Di ruang kerja, Bai Yun Xian menatap dingin sementara Mo Qian Yuan dan Mo Xuan Fei terlibat dalam perang mulut yang serius.    

  Cahaya meredup, ketika matahari terbenam tiba, Ibu Kota Kekaisaran berkilau dalam sisa-sisa kehangatan cahaya matahari yang mulai turun, menyelimuti istana dengan sebuah kelambu yang keindahannya begitu memabukkan.     

  "Berapa lama aku harus menunggu?" Mo Xuan Fei melihat langit, kesabarannya mulai habis.    

  Sudah lebih dari setengah hari, Jun Wu Xie masih belum terlihat. Ia bahkan mencurigai bahwa untuk melindungi gadis itu, Mo Qian Yuan diam-diam menyuruh orangnya untuk menyembunyikannya.    

  Ia berdiri, bermaksud memeriksanya.    

  "Tidak sabar? Adikku?" Mo Qian Yuan mengangkat alisnya untuk mempermainkan Mo Xuan Fei ketika ia menatapnya dengan seringai di wajahnya.    

  Mo Xuan Fei sekarang mengandalkan latar belakang Bai Yun Xian dan tindakannya semakin ugal-ugalan karena dikuasai nafsu menjadi tak terkendali. Ia hampir tidak memandang status Putra Mahkota.     

  "Ini adalah kediaman Putra Mahkota, di mana dominasimu adalah hal mutlak, di mana kau dapat melakukan apa pun tanpa ada seorang pun yang tahu. Aku hanya berharap kau tak menyebabkan perpecahan dengan Klan Qing Yun karena masalah kecil. Aku akan mengingatkanmu bahwa Klan Qing Yun tak bisa diremehkan." Mo Xuan Fei menjawabnya.    

  "Berlindung di bawah rok seorang wanita dan kau masih bisa merasa bangga?" Sebuah suara yang dingin terdengar dari kejauhan. Walaupun suaranya masih seperti anak-anak, tetapi semua perkataannya diartikulasikan dengan benar seakan setiap kata direndam di dalam air es.    

  Di luar pintu, Jun Wu Xie berdiri di sana dan cahaya matahari berwarna jingga menyinari punggungnya, seluruh tubuhnya memancarkan kilauan. Dengan gaun putihnya disinari cahaya keemasan, semua terlihat seperti khayalan. Dengan Kucing hitam kecil di pundaknya, kontras hitam dan putih ini begitu mencolok, dan di tangannya ia memegang sebuah botol porselen putih, pemandangan ini seolah-olah dirinya berjalan keluar dari sebuah mimpi.    

  "Wu Xie." Mo Qian Yuan berdiri terkagum-kagum, sepertinya tubuhnya bukan miliknya. Di bawah cahaya senja yang berwarna keemasan, gadis ini adalah pemandangan yang tak dapat dielakkan.     

  Pemandangan indah ini juga mempengaruhi Mo Xuan Fei yang menyimpannya jauh di dalam benaknya seraya dirinya tercengang. Bai Yun Xian menangkap reaksinya dan menggigit bibir bawahnya.    

  Jun Wu Xie masuk ke dalam ruangan dan meletakkan botol porselen itu di atas meja sambil menggendong kucing hitam kecil itu dan duduk.    

  "Ini kompensasi untukmu." Jun Wu Xie tak menatap Mo Xuan Fei tetapi melihat langsung ke arah Bai Yun Xian.    

  Bai Yun Xian mengerutkan alisnya.    

  Mo Xuan Fei masih melamun, hanya ketika ia melihat mata Bai Yun Xian yang memancarkan rasa tidak senang ia tersadar kembali. Ia menguatkan hatinya dan langsung bertanya, "Apa ini?"    

  "Pil Embun Giok" Jun Wu Xie menjawab.    

  "…. " Mulut Mo Xuan Fei berkedut, ia berpikir bahwa Mo Qian Yuan diam-diam memulangkannya dan tak menyangka ia masih ada di sini. Ia bahkan memiliki keberanian untuk mengatakan bahwa botol di atas meja itu berisi Pil Embun Giok!    

  "Jun Wu Xie, kau mengakui suatu hal yang serius! Benda ini berisi Pil Embun Giok?" Bahkan jika kau memukuli pria itu hingga mati, ia tak akan pernah percaya bahwa gadis ini dapat meracik Pil Embun Giok.    

  "Bai Yun Xian pasti tahu." Jun Wu Xie tak perlu menjelaskan apa pun. Jika kedua pria ini mulai mengolok-olok dan membuat keributan, siapa yang tahu berapa lama waktu yang akan mereka habiskan? Ia tak tertarik membuang-buang waktu.    

  Mo Xuan Fei hampir mengatakan sesuatu tetapi Bai Yun Xian berdiri dan mengambil botol itu dari atas meja.    

  "Nona Jun, kucingmu merusak pilku, aku tidak apa-apa, tetapi baru saja kau mengisi botol ini dengan sesuatu dan mengatakan ini adalah Pil Embun Giok? Itu adalah penghinaan bagi reputasi Klan Qing Yun dan aku tak akan membiarkannya!" Bai Yun Xian menatap geram Jun Wu Xie.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.