Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Maksud Buruk (2)



Maksud Buruk (2)

0  Mo Xuan Fei tak akan pernah mengakui bahwa hatinya merasa seperti ini!    

  "Terima kasih untuk perhatianmu, adik." Mo Qian Yuan menjawab dengan sopan. "Bolehkah aku mengetahui apa yang membuatmu melakukan kunjungan kehormatan ini?"    

  "Hahaha, aku senang mendengar bahwa belakangan ini kau bersemangat dan seluruh tubuhmu sudah semakin baik, maka aku di sini untuk memberikan padamu Pil Embun Giok ini yang disuling sendiri oleh Yun Xian. Ini dapat menutrisi tubuh, semoga Paduka Kakanda dapat merasakan manfaatnya."     

  Mo Xuan Fei dengan sopan menjawab dengan Bai Yun Xian duduk di sisinya, dan meletakkan botol pil itu di atas meja.    

  Mo Xuan Fei mengatakannya dengan jelas, tetapi bukankah 'perhatian' ini agak terlambat?    

  Mata Jun Wu Xie tetap mengarah ke bawah, ia tak tertarik sedikit pun membuang waktunya untuk seseorang yang begitu kecil di matanya.     

  Jika ini di masa lalu, mungkin Mo Qian Yuan merasa sedikit tersentuh dapat menerima pil yang dibuat sendiri oleh Bai Yun Xian. Tetapi, dengan Jun Wu Xie yang sekarang memonitor keadaan tubuhnya secara pribadi, ia dapat merasa bahwa keadaan fisiknya bertambah baik dengan pesat dalam waktu singkat. Keefektifan perawatannya benar-benar mengagumkan! Jadi sekarang, baik itu adalah pil Bai Yun Xian atau bahkan pil yang disuling sendiri oleh Tuannya, Mo Qian Yuan tak akan membuang tenaga untuk tersenyum basa-basi.    

  Dalam hati Mo Qian Yuan, Jun Wu Xie adalah orang suci! Dokter jenius yang tak ada tandingannya!    

  "Maka aku harus berterima kasih padamu." Mo Qian Yuan tak bergerak, ia hanya duduk di sana tanpa meraih botol itu. Wajah Mo Xuan Fei tak terlihat senang dan ia melirik Bai Yun Xian, tentu saja, sikapnya yang tak tertarik pada pil itu membuat Bai Yun Xian tidak senang.    

  "Apakah Yang Mulia memandang rendah Pil Embun Giok yang telah kubuat sendiri?" Bai Yun Xian tiba-tiba berbicara dengan dingin, walaupun identitas lawan bicaranya adalah Putra Mahkota, ia tak memiliki sedikit pun nada merendah di suaranya.    

  Ia adalah murid Penguasa Klan Qing Yun. Tak peduli ke mana pun dirinya pergi, orang selalu menghormatinya dan ia tak pernah memberikan apa pun begitu mudah, biasanya orang yang akan memohon kepadanya. Namun begitu ia berada di Ibu Kota Kekaisaran Qi, lagi dan lagi, ia ditolak dengan kasar untuk ketiga kalinya! Pertama kali di Istana Lin di mana ia ditolak oleh Jun Wu Xie yang menolak tawarannya untuk menolong begitu saja. Kedua kali ketika mereka bertemu pria bebal di Kota Hantu di mana ia merendahkan ramuan berkhasiat yang dibuat Tuannya dan memilih ramuan tanpa nama dari seorang bocah! Rangkaian peristiwa ini seolah seperti sebuah paku yang menusuknya dua kali. Ini juga membuat harga diri Bai Yun Xian yang angkuh terluka, dan sekarang bahkan Putra Mahkota bersikap begitu acuh tak acuh, seolah ia sepenuhnya menghina Pil Embun Giok.     

  Ini benar-benar tak dapat ditoleransi oleh Bai Yun Xian, ia memiliki kualifikasi tinggi dalam bidang medis, kalau tidak ia tak akan diterima menjadi murid Sang Penguasa, baik itu di Klan Qing Yun atau tempat lain, semua orang selalu menjilatnya dan menganggap penting semua perkataannya.    

  Sekarang, Jun Wu Xie dan Mo Qian Yuan keduanya telah menusuk lukanya yang nyeri karena kedua paku sebelumnya, membuat hatinya yang penuh kebanggaan seakan ditusuk dua kali.    

  "Nona Bai, mengapa kau berkata seperti itu? Tubuhku sekarang tak memiliki kondisi serius, aku hanya tak ingin membuang-buang benda berharga ini." Walaupun mulut Mo Qian Yuan berkata demikian, namun wajahnya tak menunjukkan sedikit pun ketulusan.    

  Bai Yun Xian menggertakkan giginya, ia tidak bodoh, bagaimana mungkin ia tak dapat melihat bahwa Mo Qian Yuan hanya bermulut manis?    

  Melihat wajah Bai Yun Xian semakin pucat kelabu setiap menit berlalu, Mo Xuan Fei langsung mengubah topik pembicaraan, "Suasana hati Kakak sedang tidak baik belakangan ini, namun itu adalah tugasku sebagai adikmu untuk mengingatkanmu bahwa kontak terlalu dekat dengan seseorang tidak bagus. Semua yang berkilauan belum tentu emas, Paduka Kakanda jangan keliru." Ketika ia mengatakan hal ini, pandangannya tertuju pada Jun Wu Xie.    

  Dari saat ia melangkah masuk hingga saat ini, Jun Wu Xie bahkan tak sedikit pun memandangnya, yang membuat Mo Xuan Fei menyatakan kekecewaannya.    

  Ia tak menginginkan Jun Wu Xie adalah satu hal, ia tak dapat menerima sikap angkuh yang diperlihatkannya padanya. Itu adalah soal lain.    

  Seperti inilah hati manusia malang itu, ketika kasih sayang Jun Wu Xie terhadapnya sedalam lautan, ia sepenuhnya terpikat oleh pria ini sampai terobsesi, ia bahkan merasa jijik saat itu.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.