Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kelicikan Kekaisaran (2)



Kelicikan Kekaisaran (2)

0  "Aku tidak mau salah menuduh mereka, namun melihat Jun Qing masih hidup, kelihatannya ini satu-satunya kemungkinan. Itu menjawab bagaimana Jun Wu Xie dapat memproduksi Pil Embun Giok, dan kesembuhan Putra Mahkota setelah mereka begitu dekat dengan keberhasilan rencananya! Ini membuatku mengkhawatirkanmu, Ayah!" Mo Xuan Fei berseru, kepalanya tertumbuk keras di lantai, bersujud dengan penuh hormat.     

  Kaisar merenung, menatap Mo Xuan Fei.    

  "Bagaimana hubunganmu dengan Bai Yun Xian?" tanya Kaisar.    

  Mo Xuan Fei buru-buru menjawab, "Ia telah tersentuh olehku, dan tadinya semua berada di dalam kendaliku, sampai peristiwa dengan Jun Wu Xie di kediaman Putra Mahkota, membuatnya merajuk, dan dingin."    

  Ia selalu penyendiri, dan sekarang ia membalikkan tubuhnya dariku.    

  Kaisar terus mengerutkan keningnya.    

  Mo Xuan Fei memaksa, "Ayah! Putra Mahkota dan Istana Lin sering mengadakan kontak, berkonspirasi, jika kebenaran akan hal ini diketahui …."    

  "CUKUP!" Kaisar membanting gulungan kertas itu ke atas meja, kemarahan terlihat di wajahnya.    

  "Untuk masalah ini, aku akan mengurusnya. Bagaimana perkembangan investigasi mengenai kasus korupsi Pejabat Lin dan pembelian paksa rumah-rumah?" Kaisar segera mengganti topik pembicaraan.    

  Mo Xuan Fei terpaku beberapa saat, kehilangan kata-kata karena pertanyaan yang mendadak diajukan padanya mengenai Pejabat Lin.    

  Pejabat Lin awalnya adalah seorang perwira yang menjaga perbatasan kota. Ia telah mengamati pergerakan yang tidak wajar di area itu ketika sedang bertugas dan segera melaporkannya pada badan intelijen kemudian pada Ketua Komandan, Jun Gu, dan pasukan tentara ketika itu menang telak melawan musuh. Ini membuat Perwira itu menerima penghargaan dari Kaisar dan mendapatkan promosi dari petugas penjaga perbatasan menjadi seorang pejabat di kota.     

  Nama lengkap Pejabat Lin adalah Lin Yue Yang, seorang pria, jujur dan apa adanya, yang memegang kuat prinsipnya. Bahkan setelah bertahun-tahun di Ibu Kota Kekaisaran, ia tetap bersahaja. Walaupun laporannya yang tepat waktu pada Jun Gu yang membuatnya dipromosi, ia tak mengambil keuntungan atau menghubungi Istana Lin. Bahkan ketika Jun Gu tewas di medan perang, ia mengirim seseorang untuk memberikan penghormatan terakhir dan tidak datang sendiri.     

  Lin Yue Yang bukan seorang pejabat kelas atas, dan tidak korupsi, tetapi prinsipnya yang lurus telah menyinggung banyak pejabat di Ibu Kota Kekaisaran.     

  "Aku telah memerintahkan investigasi mengenai hal itu, tetapi dengan sikap diam Lin Yue Yang, dan ia selalu hati-hati dengan apa yang dilakukannya, aku belum menemukan bukti cukup." Mo Xuan Fei menjelaskan dengan tergesa-gesa.     

  "Bodoh." Kaisar menggerutu, matanya terpejam seraya berpikir sebelum melanjutkan, "Xuan Fei, kau masih muda. Di dunia ini, ada begitu banyak tuduhan, yang tidak memerlukan banyak bukti."    

  Mo Xuan Fei tercengang, ia menengadah, dan melihat tatapan jahat di mata Kaisar.    

  "Lin Yue Yang dianugerahi fasilitas kekaisaran berkat keluarga Jun, dan karena pernah menyelamatkan nyawa Jun Gu sekali. Jika ia dituduh menyalahgunakan kebaikan yang diberikan Kaisar, dan dituduh melakukan penindasan dengan rakyat jelata di Ibu Kota Kekaisaran, Istana Lin pasti akan turun tangan karena mereka begitu dekat!" Bibir Kaisar terkatup rapat, matanya seperti mata ular berbisa yang tersembunyi di kedalaman hutan.     

  Mo Xuan Fei berusaha untuk mengerti perkataannya sebelum ia tersadar. Senyuman licik terbersit di wajahnya, kepala di lantai, bertumpu pada lututnya, bersujud dengan penuh kepatuhan.     

  "Aku belajar banyak hari ini, Aku akan menahan Lin Yue Yang sekarang juga!"    

  "Tahan!" Kaisar mengangkat tangannya.    

  "Lin Yue Yang sangat cakap, penjaga biasa bukan tandingannya. Jika ia melarikan diri dari penangkapan ini, kau harus berhati-hati, jangan membiarkan dirimu rentan terhadap bahaya." Kaisar mengingatkan.    

  Senyum licik Mo Xuan Fei bertambah lebar.    

  "Terima kasih telah mengingatkan hal itu!"    

  Jun Wu Xie, kali ini, kau tidak punya jalan keluar! Aku akan menghancurkanmu!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.