Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Jangan Ganggu Aku (2)



Jangan Ganggu Aku (2)

0  Jun Wu Yao terkejut dengan gerakan mendadak gadis itu, matanya yang dingin menjadi lesu, ia kelihatannya tak peduli dengan jarum itu seraya mencoba menahan tawa. Gadis ini sangat menarik, ia menampakkan taringnya begitu saja!    

  Jun Wu Xie meletakkan jarum-jarum itu di beberapa titik. Walaupun ia tak akan membunuhnya, ia juga tak akan membiarkannya pergi begitu mudah!    

  Jun Wu Yao membungkukkan tubuhnya dan mencondongkannya ke arah jarum itu yang kemudian menembus kulitnya dan masuk ke tenggorokannya disertai dengan aliran darah segar berwarna merah, membuat tangan Jun Wu Xie berwarna merah. Terlepas semua ini, Wu Xie sama sekali tak menunjukkan ekspresi panik.     

  "Itu salahku, Aku seharusnya tidak mengganggumu, bagaimana kau ingin menghukumku? Aku akan menyerahkannya padamu." Walaupun keempat jarum itu menembus tenggorokannya dan darah segar mengalir keluar, ia masih tersenyum lembut dengan wajah memohon.    

  "Kembalikan." Wu Xie berseru datar.    

  Jun Wu Yao mengembuskan napas dan mengembalikan kendi anggur ke atas meja.    

  "Wu Xie, aku salah, jika kau mau, kau dapat menyimpan sampah ini untuk bermain-main sementara, tapi ingat, kau tak dapat meminumnya, kandungan alkoholnya sangat tinggi dan itu akan melukai tenggorokanmu, aku akan menemukan anggur yang baik dan membawakannya untukmu besok." Ia berkata lembut sambil berusaha meredakan amarah gadis itu, sepenuhnya mengabaikan lehernya yang terluka.    

  "Aku tak menginginkan apa pun." Ia menjawab singkat.    

  Jun Wu Yao tidak memaksanya lagi ketika ia melihat gadis ini masih marah. Ia mengangkat tangannya dan melengkungkan jarinya ketika benda hitam yang berada di kening Teratai Kecil terbang kembali ke tangannya.    

  "Aku hanya bercanda, aku tidak bermaksud benar-benar melukainya. Ia adalah roh kontraktualmu, bagaimana mungkin aku sanggup membunuhnya?" Ia mencoba membujuknya sambil memberikan senyuman yang memikat.    

  Teratai Kecil perlahan berdiri dengan gugup, benda kecil di keningnya begitu menyakitkan hingga ia merasa seakan jiwanya akan meledak! Ini adalah pertama kalinya ia mengalami rasa sakit seperti itu, biasanya cedera yang disebabkan oleh manusia hanya menghabiskan energi spiritual mereka, mereka tak dapat merasakan sakit atas serangan dari manusia namun kali ini rasa sakit itu begitu kuat!    

  Ia menatap Jun Wu Yao dengan rasa takut yang masih menguasainya, pria misterius ini terlalu mengerikan!    

  "Kau, ke sini." Jun Wu Yao melengkungkan jarinya dan memanggil Teratai Kecil.    

  Teratai Kecil terkejut dan ia berdiri terpaku.    

  "Aku hanya menggodamu sedikit, tak perlu takut begitu, sini, ini untukmu, ambil ini sebagai kompensasi." Jun Wu Yao melontarkan manik berwarna hijau tua dan Teratai Kecil yang gemetar menangkapnya.    

  Jun Wu Yao menatap lembut Jun Wu Xie.    

  "Sekarang, kau masih marah?"    

  "Kau menyebalkan." Jun Wu Xie balas menatapnya.    

  "Kata-katamu sangat menyakitkan." Jun Wu Yao menjawabnya dengan nada tertekan dengan sedikit kerutan di dahinya.    

  "Jika kau suka disakiti, Aku punya 108 jarum." Ia menatap dingin pria itu.    

  Jun Wu Yao terkekeh ketika ia menarik tangan gadis itu ke bibirnya dan menciumnya. "Jika itu membuatmu senang, bahkan sepuluh kali lipat, aku mau melakukannya."    

  Jun Wu Xie heran dengan komentarnya, ia telah melihat begitu banyak orang yang putus asa namun ini pertama kalinya ia melihat orang yang begitu suka menyiksa dirinya.    

  "Aku senang selama kau tak menggangguku." Ia menjawab. Jika pria itu berani menyentuh roh kontraktual dan Nektar Gioknya sekali lagi, ia dengan senang hati akan menggunakan 108 jarum itu!    

  "Aku tak akan mengganggumu tetapi aku tak dapat meninggalkanmu." Pria itu berkata dengan senyum lemah.    

  Wu Xie menatapnya dan tak mengatakan apa pun. Kemudian ia pun berdiri.    

  Kali ini, Jun Wu Yao tak berani menahannya dan melepaskannya.    

  "Kau bau darah. Kau bisa pergi sekarang." Jun Wu Xie mengerutkan keningnya karena tangannya juga berbau darah yang menyengat dan kini memenuhi ruangan. Ia harus membersihkan diri dan menghilangkan bau busuk yang menusuk hidungnya sekarang!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.