Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Teknik Pengembangan yang Aneh (1)



Teknik Pengembangan yang Aneh (1)

0  Teratai Kecil menangis terisak-isak sambil memprotes, "Bu … Buku itu bukan tak berguna …."    

  [Hmph]    

  Kucing hitam kecil mengangkat tapak kakinya dan dengan cepat membuang buku itu dari atas meja kemudian terdengar suara gedebuk keras ketika mendarat di lantai.    

  "Tidaaaaaaaakkkkk." Wajah Teratai Kecil menjadi pucat seraya bergegas menerjang ke depan untuk 'menyelamatkan' buku itu dan mendekapnya ke dalam pelukannya untuk melindunginya.    

  Kucing hitam kecil itu mengecilkan matanya sambil melihat ke bunga teratai yang lancang menatapnya dengan pandangan memohon.     

  Wuss. Kucing hitam kecil mengabaikan Teratai Kecil ketika ia membuang buku lain lagi dari atas meja.    

  Ini terus berlanjut, Kucing hitam kecil terus menyapu buku-buku dari atas meja sementara Teratai Kecil bergegas memungutnya dan air matanya mengalir di wajahnya yang begitu sedih dan kakinya berlarian berusaha menyelamatkan buku-buku itu.     

  "Cukup." Jun Wu Xie akhirnya bicara, menyela drama kecil di antara keduanya.    

  Teratai Kecil terduduk di lantai karena lelah dengan kedua tangannya memeluk erat beberapa buku yang dapat diselamatkannya, dengan mata berkaca-kaca melihat Jun Wu Xie.    

  "Mengapa kau memeluk buku itu sangat erat? Apa yang ingin kau lakukan dengannya?" Jun Wu Xie memandang sosok yang terisak-isak di lantai dengan tangan menopang dagunya.    

  "Ini bukan untukku, ini untukmu, Nona." Teratai Kecil menghela napas.    

  Jun Wu Xie mengangkat alisnya.    

  Ketika ia melihat-lihat buku kemarin, secara teknis itu adalah buku bercocok tanam, mengajari orang bagaimana untuk menanam tanaman dan bunga. Kecuali … Bocah kecil ini ingin dirinya menjadi … tukang kebun?    

  "Ini … ini … apa yang kalian semua sebut sebagai teknik pengembangan." Teratai Kecil membawa buku itu padanya dengan tangan kecilnya.    

  "Teknik pengembangan?" Jun Wu Xie terkejut.    

  Teratai Kecil mengangguk.    

  "Ya, aku adalah jenis tanaman maka kau tak dapat menggunakan teknik kultivasi biasa yang telah kau lihat-lihat. Jangan meremehkan semua buku ini, ini sangat sulit didapatkan! Pemilik sebelumnya tak pernah mendapatkan buku bagus ini jadi mereka tak dapat mengembangkan kekuatan spiritual mereka. Aku harus katakan keberuntunganmu sangat bagus …." Teratai Kecil mencoba untuk menjelaskannya pada Jun Wu Xie, hanya saja sikapnya yang pemalu dan tertutup kelihatannya tidak cukup meyakinkan.     

  Jun Wu Xie melihat buku-buku di tangannya, jika Teratai Kecil tidak menjelaskannya padanya, ia benar-benar tak dapat membayangkan buku bercocok tanam yang sudah usang ini ternyata teknik kultivasi yang sangat berharga!    

  "Menanam tanaman dapat meningkatkan energi spiritual?" Jun Wu Xie dengan santai membolak-balikkan halaman awal buku itu.    

  Teratai Kecil mengangguk antusias.    

  "Apa yang harus kutanam?" Ia tak mengenali satu pun spesies tanaman di buku ini.    

  Teratai Kecil langsung mengangkat tangannya dan menunjuk hidungnya.    

  "Aku! Tanam aku!"    

  "…." Jun Wu Xie tak dapat berkata-kata. Ia juga tak dapat membayangkan dirinya menanam biji bunga teratai di tanah dan ketika tiba saatnya panen … Ada banyak teratai-teratai kecil. Hanya kepala mereka yang menyembul keluar dari tanah sementara tubuhnya masih terkubur di bawah tanah. Ini benar-benar sebuah pemandangan aneh!    

  "…. " Ia bergidik sesaat.    

  "Yah, dikatakan di sini, selama kau menaruh aku di sebuah tempat dengan air, yah, bukan aku tetapi bijiku, mereka akan mulai menyerap air itu, tumbuh dan berkembang serta mengumpulkan energi spiritual yang setelahnya hanya kau yang bisa menyerapnya. Ketika biji itu tumbuh menjadi teratai, walaupun khasiatnya tidak sehebat diriku, memakannya akan mendatangkan banyak manfaat!" Teratai Kecil berkicau ramai seraya mengedipkan matanya yang masih sedikit tergenang.    

  Jun Wu Xie merasa jika ia punya ekor, ia akan mengibaskannya gembira.    

  "Kelihatannya lebih mudah daripada teknik lain yang aku tahu?" Ia membaca dengan teliti begitu banyak buku dan semuanya begitu rumit, beberapa bahkan begitu detail mengurusi bagaimana kau harus bernapas! Buku-buku ini, di sisi lain, begitu sederhana, langsung menuju ke bagian inti.     

  Yang kau perlukan hanyalah menanam bunga!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.