Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Menampar Wajah Seseorang - Lagi dan lagi ... dan lagi (1)



Menampar Wajah Seseorang - Lagi dan lagi ... dan lagi (1)

0  "Aku tidak tahu apakah ramuan ini menarik untuk Sang Pria Tua?" Ketika Mo Xuan Fei begitu frustrasi, suara kecil datang dari tengah kerumunan dan sosok kecil menyeruak keluar.    

  Seorang pemuda berkulit kuning langsat berusia empat belas tahun akhirnya menyembul dari tengah kerumunan, memegang botol porselen kecil berwarna putih di tangannya. Ia tergopoh-gopoh menuju ke kedai itu dan menyerahkannya pada pria tua itu.    

  "Heh bocah, kau kira ini sebuah pesta? Menyempil dan mengikuti langkah orang lain dan menyerahkan sembarang ramuan yang ada di tanganmu? Demi Tuhan, Pria ini baru saja menolak Pil Qing Yun! Sang Pil Qing Yun! Kau tahu apa artinya itu? Hati-hati ia akan melemparkannya kembali ke wajahmu!" Seorang pelanggan yang kasar menambahkan minyak pada api yang sedang menyala.     

  Jun Wu Xie hanya mengabaikan mereka dan menatap pria itu.    

  Pria tua itu melihat bocah itu berdiri di depannya dan berdiri mengambil botol itu. "Bocah kecil, kau mau menukarnya dengan apa?"    

  "Mutiara dari Timur." Jun Wu Xie menjawab.    

  "Oh." Pria tua itu membuka botol itu dengan santai. Begitu ia membuka botol itu, aroma herbal yang manis dan menyegarkan dicampur dengan sedikit aroma teratai menyerbak di sekitar mereka. Orang-orang yang berdekatan bisa mencium aroma ini segera merasa lebih nyaman secara fisik dan mental.    

  Mereka yang berada di dekat kedai tak dapat menahan untuk mengembuskan napas santai karena pikiran mereka begitu tenang dan jiwa mereka menjadi bersemangat.    

  Mata suram pria itu yang sebelumnya sendu kelihatannya mendapatkan kecemerlangannya kembali, semua kekhawatiran hilang ketika ia mengangkat kepalanya dan melihat Jun Wu Xie dengan ekspresi heran.    

  "Bocah kecil, ramuan apa ini? Apa namanya?" Pria tua ini tergesa-gesa bertanya.    

  "Itu tidak memiliki nama. Itu hanya ramuan biasa untuk mengondisikan darah di dalam tubuh." Jun Wu Xie tidak risau untuk mencari nama untuk ramuan ini karena ini dibuat untuk memperbaiki keadaan tubuh Jun Qing dan Jun Xian, bagian dari proses penyembuhan mereka. Ia tak perlu membuang waktunya untuk sesuatu yang begitu sepele.    

  "Berapa yang kau mau untuk menukarnya? Bagaimana dengan ini? Kau berikan padaku botol ini dan kau bisa mengambil sembilan Mutiara dari Timur ini dan pilih lagi tiga buah Batu Permata Spiritual?" Hidung pria tua ini mengembang ketika ia menawarkan dengan nada yang terlalu bersemangat dan melihat Jun Wu Xie dengan mata berseri-seri. Ia melipat tangannya seraya mendekap botol ini dengan hati-hati di pelukannya, membuatnya jelas ia tak ingin mengembalikan obat ini.    

  Begitu pria tua itu mengajukan penawaran, kerumunan itu tak dapat berkata-kata. Dalam sekejap, ada diskusi ramai ketika mereka semua menatap pemandangan yang tak dapat dipercaya di hadapan mereka.    

  Orang tua yang nyentrik ini menolak Pil Qing Yun begitu saja namun ia menginginkan ramuan yang bahkan tak memiliki nama dari sumber yang tak diketahui?    

  Apa artinya ini? Ramuan bocah itu bahkan lebih baik daripada Pil terkenal Raja Klan Qing Yun?    

  "Tidak, aku hanya ingin Mutiara dari Timur." Jun Wu Xie tidak tertarik dengan hal lainnya.    

  "Bagaimana jika kau melihat-lihat barang lain?" Pria tua itu membujuknya ketika ia memandangnya dengan perasaan cemas, mencengkeram botol itu erat-erat.     

  "Tidak perlu." Jun Wu Xie mengerutkan kening karena jengkel. Orang tua ini benar-benar suka bertele-tele!     

  "Maka katakan padaku apa yang kau perlukan? Jika aku memilikinya, aku akan memberikannya padamu." Ia membungkuk mulai mencari-cari sesuatu dan mengeluarkan sebuah kantung dan membukanya.    

  Ketika ia menunjukkan isinya, mata semua orang bersinar dan suara mereka yang menelan ludah dapat terdengar di sekitar kedai itu. Di dalamnya terdapat berbagai Batu Permata Spiritual yang begitu berharga penuh dengan kilauan dan energi spiritual. Kualitas batu-batu ini membuat semua batu yang dipajang jadi terlihat pucat jika dibandingkan.    

  Untuk sesaat, semua orang memandang kagum tumpukan batu permata spiritual itu.     

  "Aku hanya ingin Mutiara dari Timur." Suara Jun Wu Xie sedikit tak sabar.    

  Pria tua itu baru akan mengatakan sesuatu ketika sebuah sosok melangkah maju dan berdiri di tengah mereka.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.