Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Kota Hantu (1)



Kota Hantu (1)

0  "Kemungkinan besar, Wu Xie yang dulu selalu membuat masalah ke mana pun ia pergi, Kakek tak akan berinisiatif mengajakku ke sebuah acara penting. Sejak dirinya kembali dari Istana Kerajaan, kemungkinan ide itu datang dari pria yang memegang tahta." Jun Wu Xie menjawab kucing hitam itu sambil tetap berjalan.    

  "Meow?"    

  [Mengapa ia ingin kau pergi ke perayaan ulang tahun Putra Mahkota?]    

  "Di mata orang lain, pamanku sudah meninggal. Istana Lin kini hanya memiliki aku sebagai generasi muda. Jadi bagi mereka, Istana Lin hanya memiliki seorang anak kecil begitu Jun Qing meninggal dan karena Kakek sudah tua tidak ada yang perlu mereka khawatirkan lagi. Bagaimana pun caranya mereka harus unjuk gigi. Mereka tak dapat menggali informasi dari mulut Kakek mengenai situasi Jun Qing, namun jika seorang anak empat belas tahun seperti aku mengoceh … Terlebih lagi bagaimana menurutmu jika seorang gadis yang telah dicampakkan oleh seorang lelaki menghadiri perayaan ulang tahun kakak lelaki itu serta melihatnya bermesraan dengan wanita lain di hadapan orang banyak. Bukankah ini dengan sendirinya menjadi sebuah motif?" Jun Wu Xie biasanya wanita muda yang tak banyak berkata-kata, bahkan dengan keluarganya ia jarang melakukan percakapan panjang.    

  Bagaimana pun dengan kucing hitam kecil, kata-kata mengalir begitu saja.    

  "Meow!" Bulu kuduk kucing hitam kecil itu berdiri.    

  [Tidak tahu malu! Ini keterlaluan! Tak heran ia dan Pangeran Kedua bersaudara! Di permukaan mereka bersikap baik namun sebenarnya mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk mempermalukanmu dan membuatmu kehilangan muka! Bagaimana bisa ada orang yang tak tahu malu di dunia ini?!]    

  "Tidak apa-apa, ini bukan masalah besar, Aku akan membiarkan mereka bergelimang kebahagiaan sedikit lebih lama lagi. Aku akan menunjukkan pada mereka …." Ia berkata datar dan kilatan dingin tampak di matanya.     

  Mengganggunya? Ia tak keberatan.    

  Bagaimana pun juga orang-orang ini bahkan berani memperhitungkan kakek dan pamannya dalam permainan mereka? Maka mereka tak dapat menyalahkannya untuk bersikap kejam.     

  "Orang-orang tolol yang tak pantas hidup di dunia ini akan binasa." Ia memandang dingin pada kendi obat yang dipegangnya.    

  "Miauw!"    

  [Master, tunjukkan pada mereka kekuatanmu! Bunuh kelompok orang idiot itu!]    

  Jun Wu Xie tidak berbicara lagi dan ia berjalan tenang dengan benaknya penuh pikiran-pikiran.    

  Jun Qing sembuh dengan baik, tetapi untuk kembali ke keadaan puncaknya, ia memerlukan waktu lebih. Selama periode ini, Wu Xie tak akan menganggur, ia juga memiliki roh kontraktualnya dan akan berlatih juga, langkah demi langkah untuk menjadi lebih kuat dan mencabut semua gulma itu. Membersihkan semuanya.    

  Untuk menjadi lebih kuat, ia harus mulai proses kultivasinya. Memiliki roh kontraktual adalah kunci rahasianya.    

  Sejak Jun Xian memberikan otorisasi lebih padanya dan menghapus pembatasan terhadap dirinya, ia sering terlihat di Ruang perpustakaan di mana ia dapat terlihat membolak-balik berbagai teknik kultivasi.     

  Kultivasi adalah teknik pengembangan energi spiritual yang dilakukan dengan melatih kekuatan energinya


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.