Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamu tak Diundang (1)



Tamu tak Diundang (1)

0  Jun Wu Yao melihat bahwa gadis itu sudah kembali berbaring di ranjang dan tahu bahwa ia telah menerima 'permintaan' nya.    

  Dengan sebuah keberuntungan ia telah mendapatkan kembali kebebasannya. Karena surga telah memberkatinya, ia pasti akan mendapatkan kembali semua yang hilang dari dirinya. Sebelum ia melancarkan aksi balas dendamnya, ia perlu membangun kekuatannya kembali ke puncaknya. Bertemu dengan gadis muda ini di tengah jalan mungkin dapat menghilangkan kebosanannya. Ia tidak seperti orang lain yang begitu membosankan. Tinggal di sini dapat menghibur.    

  Beberapa hari berikutnya, semua jenis pil dan ramuan telah diantar ke kamar Wu Xie. Sementara itu semua dokter terbaik di negara itu telah dipanggil untuk merawat Jun Wu Xie.    

  Jika ia memiliki pilihan ia ingin merawat dirinya sendiri.    

  Melihat perawatan yang diberikan oleh para dokter berambut putih ini, Wu Xie bergetar karena geram. Mereka adalah penipu! Mereka semua adalah penipu!     

  Jika itu adalah dirinya, luka seperti itu akan dirawat dengan mudah dalam sepuluh hari namun dari mulut para 'dokter' ini mereka semua melaporkan kurun waktu pemulihan tidak lebih dari satu bulan.    

  Karena lukanya terlalu serius untuk merawat dirinya sendiri, ia tak memiliki pilihan lain selain bersabar melewati bulan itu.    

  Selama periode ini, kakeknya mampir menjenguknya setiap hari untuk memeriksa proses penyembuhannya. Jun Wu Yao jarang menjenguknya.     

  Ketika ia akhirnya cukup kuat untuk berjalan sendiri, Jun Wu Yao muncul di pintu.    

  "Kau akhirnya terlihat jauh lebih baik" ia terkekeh sembari bersandar di pintu dan menyeringai pada Wu Xie.    

  "Aku akan bertukar pakaian." Jun Wu Xie menatap Wu Yao tanpa ekspresi - hanya sebuah arti yang disiratkan. Enyahlah.    

  Sayangnya … seseorang rupanya tidak mengerti isyarat itu.    

  Bukannya beranjak pergi, ia malah berjalan ke sisi Jun Wu Xie dan mengulurkan tangannya untuk mengangkat Wu Xie dengan lembut.    

  Bulu kucing hitam kecil itu pun berdiri.    

  [Lepaskan nonaku kau binatang buas!]    

  Kucing itu berteriak di dalam kepalanya.    

  "Adik belum pulih sepenuhnya, sangat tidak nyaman untukmu. Hal seperti ini sangat wajar bagi seorang kakak untuk membantumu." Ketika ia selesai, Jun Wu Yao sepenuhnya mengabaikan sepasang mata hitam yang menyala sambil menggendong 'adik' kesayangannya ke ranjang dan mengambil satu set pakaian bersih untuknya kemudian mulai mengganti pakaian Jun Wu Xie.    

  "…." Otak Jun Wu Xie tak dapat bekerja ketika ia duduk di sana tercengang seraya Wu Yao melepaskan gaun luarnya.    

  Tak peduli apakah itu masa lalu atau masa kini selain karena situasi medis, Wu Xie tidak pernah memiliki kontak intim dengan lawan jenis.    

  Ia hanya menolong dirinya sendiri?!    

  Jun Wu Xie menatapnya tajam sambil mengerutkan bibirnya.    

  Satu-satunya yang bersikap benar di situasi ini adalah gumpalan bulu hitam kecil itu. Nonanya telah dimanfaatkan! dan ia tidak melawan? Sekarang bukan waktunya untuk bengong! TAMPAR DIA!!!!     

  ….    

  Jun Wu Xie duduk di sana membantu tanpa penolakan seraya Wu Yao mengganti bajunya.    

  Pembawaannya yang tenang mengejutkan Wu Yao dan setelah selesai mengganti pakaiannya, ia tersenyum menggodanya sambil menggendongnya keluar pintu.    

  "Ke mana kita akan pergi?" Wu Xie akhirnya mengatakan sesuatu. Ia melambaikan tangannya pada kucing itu dan kucing itu pun berubah menjadi kabut hitam di udara kembali ke dalam tubuhnya.    

  "Kita kedatangan tamu." Jun Wu Yao menjawab sambil memberikan senyuman yang memikat padanya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.