Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Tamu tak Diundang (2)



Tamu tak Diundang (2)

0  Di aula besar Istana Lin, teh disajikan pada para tamu.    

  Tuan rumah acara ini adalah seorang pria tampan di usia awal 30-an. Ia mengenakan jubah biru pucat, namun ia duduk di sebuah kursi roda. Sangat disayangkan bahwa pria baik seperti itu, ternyata seorang yang lumpuh.    

  Di sebelah kanannya duduk pria lain yang mengenakan pakaian berbahan brokat sutra berwarna kuning muda. Ia tampan dan memiliki kesan congkak. Di sebelahnya ada seorang wanita anggun yang cantik mengenakan gaun putih.    

  "Silakan menunggu sebentar Pangeran Kedua, Wu Xie belum pulih sepenuhnya karena itu ia membutuhkan waktu lebih untuk datang ke sini." Pria di kursi roda itu memberitahukan dengan sopan pada tamunya. Ia tidak lain adalah putra bungsu Jun Xian - Jun Qing.    

  Pangeran Kedua Mo Xuan Fei mengangguk dengan ekspresi acuh tak acuh. Walaupun ia adalah tunangan Wu Xie, selama ini, ini adalah pertama kalinya ia datang berkunjung. Yang lebih gila lagi, ia bahkan membawa wanita lain bersamanya.     

  Wajah Jun Qing benar-benar tidak terlihat baik.    

  Segera, Jun Wu Yao sampai di aula.    

  Sikap acuh tak acuh Mo Xuan Fei tiba-tiba hilang seraya mengerutkan keningnya.    

  Mo Xuan Fei dapat dikatakan salah satu laki-laki paling tampan di seluruh Kerajaan Qi, namun kini tunangannya, Jun Wu Xie, digendong keluar oleh seorang pria yang ketampanannya jauh melebihi dirinya.    

  Karena Wu Xie masih menjalani proses pemulihan, ia kehilangan rona kemerahan pada wajah kecilnya. Sekarang wajahnya sedikit pucat, yang membuat sosoknya memancarkan sebuah sensasi, seperti bunga teratai putih yang mekar. Ia meringkuk diam di dalam tangan seorang pria asing. Sikap dominannya yang sebelumnya telah digantikan dengan pembawaan yang memikat dan lembut.    

  Mo Xuan Fei tidak menyukai Jun Wu Xie, ini adalah fakta yang tersebar luas di seluruh kerajaan. Perjanjian pernikahan mereka dilakukan hanya karena ia takut melawan Lin Wang yang memiliki kendali penuh atas pasukan prajurit Ru Lin.    

  Namun, ini tidak berarti bahwa Mo Xuan Fei senang melihat tunangannya mempermalukannya!    

  "Dan ini adalah?" Mo Xuan Fei bertanya dengan heran.    

  "Ini adalah Jun Wu Yao, Kakak Wu Xie.", Jun Qing menjawab tanpa sadar.    

  "Apa?!" ekspresi Mo Xuan Fei berubah menjadi buruk. Generasi ketiga Istana Lin hanya memiliki satu orang, dari mana Jun Wu Yao ini muncul?    

  Apakah itu berarti bahwa Lin Wang telah mengambil ancang-ancang untuk melawan keluarga kerajaan dan merahasiakan fakta penting seperti ini? Mata Mo Xuan Fei sedikit memicing.    

  "Tidak, Wu Yao adalah seorang yatim piatu, dibawa oleh ayahku dan dibesarkan luar istana. Kali ini karena Wu Xie terluka parah, dengan kesehatan ayah yang memburuk dan aku tidak dapat membantu, kami memutuskan untuk memanggil kembali Wu Yao untuk merawat Wu Xie." Jun Qing menjawab.    

  Mereka tidak memiliki hubungan darah. Mo Xuan Fei mengembuskan napas lega. Dari awal, Mo Xuan Fei tidak peduli dengan Jun Wu Xie.    

  Jun Wu Yao dan Jun Wu Xie perlahan duduk di kursi mereka. Wu Xie memberikan tatapan santai pada pasangan yang duduk di hadapannya, dan diam-diam mencemooh. Jadi ini adalah pria yang dikagumi oleh Wu Xie asli. Namun ia tak dapat mengingat apa pun mengenai wanita yang duduk di sampingnya.    

  "Kaisar mengetahui bahwa Wu Xie terluka, maka ia mengirimkan sebuah tonik. Yun Xian kebetulan sedang ada di sini dan aku mengajaknya untuk datang dan melihat lukanya. Yun Xian memiliki keahlian di bidang kedokteran dan lebih baik jika ia memeriksanya untuk memastikan kau sembuh dengan baik." Ekspresinya yang acuh tak acuh sudah kembali namun setiap kali ia membicarakan wanita itu, ia akan memandang wanita itu dengan penuh kasih sayang dan nada suaranya melembut setiap kali menyebut namanya.    

  Tatapan itu seolah-olah ia sedang melihat kekasih hatinya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.