Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Racun (1)



Racun (1)

0

Seorang pelayan mendorong Jun Qing ke pinggir kolam teratai di kebun belakang untuk melihat bunga teratai yang sedang bermekaran. Jun Qing, bagaimanapun juga, sedang tidak berminat menikmati keindahan itu.

Mendengar suara langkah kecil dari samping, Jun Qing memutar kursi rodanya dan tersenyum ketika ia melihat Jun Wu Xie yang sedikit merona.

"Kau akhirnya mau keluar?" Jun Qing berpura-pura usil.

Sejak Jun Xian mengijinkan Jun Wu Xie mempelajari ilmu kedokteran, ia memang mengurung diri, hanya berada di ruang farmasi dan tidak kemana-mana lagi. Sungguh sesuatu yang langka.

Jun Wu Xie melihat pamannya yang tersenyum penuh kasih sayang padanya. Ia sedikit terkejut karena tubuhnya telah melalui sebuah proses pemurnian intensif dengan biji bunga teratai dan air mata, walaupun ia belum mengembangkan kekuatan spiritualnya, langkahnya sudah sangat ringan. Kecuali ia berada dalam jarak pandang seseorang, berada dalam jarak lima langkah darinya tak akan ada yang dapat mengetahui kehadirannya.

Bagaimana pun, kali ini ia jelas baru memasuki kebun belakang yang luas dan pamannya yang menghadap ke arah kolam bunga teratai tahu dari awal bahwa itu adalah dirinya. Pendengarannya luar biasa!

"Kaki paman terluka dalam medan perang?" Jun Wu Xie berusaha mencari melalui potongan-potongan ingatan yang berhubungan dengan paman kecilnya ini namun tak banyak informasi yang bisa didapatkan. Dari ingatannya, Jun Qing selalu duduk di sebuah kursi roda dan jarang berbicara mengenai kakinya, hanya sekali dalam jamuan makan keluarga ia menyebutkan bahwa kakinya terluka di medan perang.

"Ya." Jun Qing menjawab.

"Itu bukan luka biasa, kan?" Jun Wu Xie menekankan pertanyaannya karena ia yakin bahwa itu lebih dari sekedar luka perang. Ketika dirinya terluka, Istana Lin berada di puncak kekuasaannya di mana semua dokter terbaik dari seluruh dunia akan diundang untuk menyembuhkannya.

Ketika Jun Wu Xie jatuh dari tebing, lukanya juga sangat serius, dengan tulang-tulang yang patah sebagai salah satu hal yang memperparah. Dalam satu bulan, ia sudah bisa jalan oleh karena itu sebuah luka ringan dari medan perang seharusnya tidak membuatnya kehilangan kemampuan untuk jalan.

"Itu adalah racun, aku ditusuk di punggung oleh musuh dengan sebuah racun fatal. Jika bukan karena kakekmu, jangan-jangan kau tidak punya paman untuk diajak bicara sekarang. Ia bisa meminta Penguasa Klan Qing Yun untuk menyembuhkanku," katanya dengan sedih seraya mengangkat tepian baju di pinggangnya dan menunjukkan bekas luka yang tersembunyi.

Walaupun luka itu telah berumur satu dekade, masih ada jejak warna ungu gelap di sekitarnya.

"Klan Qing Yun?" Wu Xie mengerutkan keningnya.

"Kakekmu menukar pusaka keluarga kita untuk pertolongannya." Jun Qing segera menjelaskan dan berusaha untuk mengklarifikasi karena ia memikirkan permusuhan mendalam antara Bai Yun Xian dari Klan Qing Yun dan keponakannya ini.

Sebelumnya ketika Jun Wu Xie mengatakan pada Jun Xian mengenai keinginannya untuk meraih masa depannya di bidang kedokteran, ia ingin menyarankan untuk mendaftarkan diri dalam Klan Qing Yun karena itu bagaikan kota Mekah untuk mempelajari ilmu kedokteran di dunia ini.

Sayangnya, dengan ikatan yang dimiliki Mo Xuan Fei dan Bai Yun Xian, tak mungkin lagi Wu Xie bergabung dengan Klan Qing Yun.

"Biarkan aku melihat kaki paman." Jun Wu Xie tak pernah sekali pun berpikir mengenai sepasang kaki itu.

"Oke." Ia segera menurutinya dan menggulung celananya.

Kaki Jun Qing begitu pucat dan kurus, jika bukan karena cedera itu, sepasang kaki yang dahulu begitu kuat dan tegap kini berubah menjadi sepasang kaki kurus dan lemah. Setelah lebih dari satu dekade tidak menggunakan otot kakinya, hal ini membuat kakinya mengecil dan kini tubuh bagian atas dan kakinya tidak seimbang.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.