Dokter Jenius: Si Nona Perut Hitam

Perubahan (2)



Perubahan (2)

0

Ia ingin berteriak memberi tahu seisi dunia betapa mengagumkan cucu perempuannya! Ia ingin memamerkan cucunya di hadapan kakek-nenek lainnya, melihat wajah mereka yang terkejut dan ingin tahu apakah mereka masih bisa memanggilnya orang buangan!

Keadaan Istana Lin saat ini dapat dibalik dengan bantuan Jun Wu Xie. Ia adalah kunci kebangkitannya kembali dan untuk melindunginya, juga Istana Lin, mereka harus merahasiakan semuanya sampai Jun Qing benar-benar pulih.

Jun Xian telah begitu menderita karena taktik jahat seseorang dan itu menyebabkannya kehilangan seorang putra, dan putra bungsunya terluka parah bahkan sampai tak dapat menjalani kehidupan normal selama bertahun-tahun. Untuk mengamankan Istana Lin, ia terus mengurangi eksistensi Prajurit Rui Lin selama ini. Jika mereka mengetahui bahwa Jun Qing dapat disembuhkan dan orang yang melakukan perawatan adalah Jun Wu Xie, ia tak yakin dapat melindungi mereka dengan kekuatannya sendiri.

Sekarang, memastikan keselamatan Jun Wu Xie adalah prioritas utama.

Di bawah perintah Jun Xian, Jun Wu Xie memiliki kebebasan sepenuhnya untuk melakukan hal yang diinginkannya tanpa ada orang yang mempertanyakannya. Semua pelayan tidak lagi menunda-nunda ketika ia menyuruh mereka melakukan sesuatu.

Untuk menghindari reaksi berlebihan setelah mengkonsumsi biji bunga teratai, Jun Wu Xie memutuskan untuk menggunakan bantuan rempah-rempah untuk mengondisikan tubuh Jun Xian.

Jun Wu Xie dengan teliti menyiapkan berbagai ramuan herbal dan makanan untuk melengkapinya dan memperbaiki kondisi tubuh Jun Qing dan Jun Xian. Ia juga menambahkan satu tetes air mata teratai putih setiap kali.

Selama proses ini, setiap hari Paman Fu mengantarkan bahan makanan dan obat dari tangan Jun Wu Xie ke Jun Xian, sedangkan Long Qi mengantarkan bagian Jun Qing.

Jun Wu Xie memperlakukan hal ini dengan sangat serius dan ia hanya dapat mempercayai mereka berdua!Tidak boleh ada kontak lain untuk mencegah seseorang memasukkan sesuatu dan mengacaukan ramuan ini. Dengan cara ini, ia dapat mengawasi perkembangan mereka tanpa rasa khawatir.

Kedua ayah dan anak itu segera pulih dengan cepat di bawah perawatannya, satu-satunya korban hanyalah teratai kecil.

Karena air matanya adalah 'bahan spesial' yang diperlukan, setiap beberapa hari sekali ia harus menyumbangkan bagiannya. Setiap kali ia muncul, kucing hitam itu akan selalu panas seraya menerkam dan mengejarnya ketika berkelahi dengannya. Ruangan itu akhirnya akan dipenuhi dengan isak tangis.

Ia benar-benar membutuhkan simpati!

Teratai Kecil yang babak belur sekali lagi menyumbangkan air matanya ketika ia meringkuk di sudut ruangan dengan tubuh kecilnya yang masih gemetar sambil melihat kucing hitam yang menjilati tapak kakinya dengan tenang di sisi ranjang.

Jun Wu Xie baru saja selesai mengumpulkan air mata ketika sebuah ketukan ringan di pintu terdengar. Dengan sikap praktis, ia mengibaskan tangannya dengan cepat dan teratai kecil langsung menghilang dan berubah menjadi sebuah cincin transparan di jari manis kanannya.

"Masuk."

Pintu itu terbuka dan Long Qi berdiri di sana sedikit membungkuk sembari tetap mempertahankan postur tubuhnya dengan kepalanya direndahkan dan membawa dua buah gulungan.

"Tuan Kedua menginstruksikan padaku untuk memberikan ini padamu, Nona Muda." Long Qi adalah pria dengan sedikit kata-kata, walaupun ia tak banyak bicara, nada bicaranya selalu berbeda dengan sebelumnya. Walaupun masih dingin, ada sedikit rasa penghormatan di dalamnya.

Tubuh Jun Qing telah berangsur lebih baik dengan cepat dan ia tahu bahwa semua ini atas jasa nona muda di hadapannya.

"Letakkan di sana." Ia menunjuk meja di dekatnya sambil mengangkat kepalanya perlahan.

Long Qi membungkuk sekali lagi kemudian memasuki ruangan tanpa memandang matanya, ia melihat ke depan seraya masuk ke kamar. Setelah meletakkannya di atas meja, ia hendak pergi ketika Wu Xie tiba-tiba berkata, "Tunggu."

Long Qi langsung diam di tempat.

"Ambil obat yang ada di atas meja sekalian." Wu Xie memerintahkan.

Long Qi mengangkat kepalanya dan melihat di atas meja terdapat sebuah botol putih kecil yang terbuat dari porselen. Ketika ia mengambilnya, ia bertanya, "Bagaimana cara penggunaannya untuk Tuan Kedua?"

"Itu untukmu." Wu Xie menatap ke arahnya.

Tubuh Long Qi menjadi kaku.

"Dengan lukamu, bagaimana kau berharap dapat melakukan pekerjaan dengan baik untuk melindungi pamanku? Lain kali, jangan melakukan tindakan bodoh seperti itu."

Sebagai seorang dokter dengan penciuman tajam, bagaimana aroma darah yang samar dapat lewat dari perhatiannya?


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.