Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 56 ( Akan Lebih Memperhatikanmu )



Chapter 56 ( Akan Lebih Memperhatikanmu )

0Sehingga tanpa sadar, dia yang awalnya hanya sibuk bertanya-tanya sendiri di dalam hati akhirnya malah mengajukan sebuah pertanyaan pada Belhart tanpa dia inginkan.     

Dan Belhart yang sempat mendengar gumaman itu segera menoleh dan membalasnya.     

"Yang Mulia Kaisar? Ayah? Kenapa Ayahku harus ada di sini untuk sarapan pagi bersama kita?" ucap Belhart yang justru malah balik bertanya dengan cukup bingung.     

Tidak merasa ayahnya perlu ikut dalam sarapan pagi mereka. Belhart lalu menambahkan.     

"Dan yang terpenting. Ayahku jarang berada di istana. Bertandang seperti kemarin hanya terjadi beberapa kali. Aku juga hampir tidak pernah makan bersama dengannya,"     

Kebiasaan yang Berbeda dengan keluarga Cattarina membuat Monna sadar bahwa dia tidak bisa menyamakan semua keluarga sama seperti keluarga Cattarina yang begitu hangat. Mengharuskan seluruh anggota keluarga untuk berkumpul bersama dan makan bersama-sama di atas meja paling tidak setiap pagi atau malam menjelang.     

Membuat Monna lebih menyukai kebiasaan itu walaupun keluarga Cattarina bukanlah keluarganya yang asli. Hanya mendadak terselip di tengah-tengah mereka tanpa bisa dijelaskan bagaimana semua itu bisa terjadi.     

Monna di kehidupan sebelumnya, yang belum pernah merasakan bagaimana keeratan hubungan sebuah keluarga bisa membuatnya lupa banyak hal. Hanya bisa bersyukur pada sebagian hal baik yang diberikan padanya.     

Menjadi pemeran antagonis sekaligus wanita yang akan menjadi penghalang bagi kehidupan asmara orang lain. Cattarina Bourston sesungguhnya memiliki kehidupan yang sangat baik. Bahkan samgat berlebih.     

Dimanjakan dan diperhatikan. Apapun yang dia inginkan juga bisa dia dapatkan dengan bantuan ayahnya uang adalah seorang count. Bergelar bangsawan yang cukup dipandang karena merupakan salah satu orang kepercayaan yang paling diandalkan.     

Memiliki harta dan tahta berlebihan, membuat Count Bourston sama sekali tidak akan kesulitan memenuhi permintaan Cattarina apapun yang dia inginkan.     

Seluruh keluarga Cattarina pun juga sangat memberikan kasih sayang dan cintanya pada anak perempuan semata wayang mereka. Termasuk Asraf yang tidak pernah tidak mendengarkan adiknya. Sekalipun dia sering kali mengerjai adiknya.     

Asraf akan selalu menjadi orang kedua setelah ayahnya yang akan membela Cattarina mati-matian dengan sangat serius tanpa berpikir dua kali.     

Rubylic apalagi.     

Dia adalah ibu terbaik yang pernah Monna temui selama ini. mencintai putrinya melebihi dia mencintai dirinya sendiri. Monna mengakui bahwa cinta dan perhatian dari seluruh keluarag Cattarina adalah yang terbaik di dunia ini.     

Menjadi satu-satunya penghibur dan penyemangatnya untuk bisa tetap bertahan dalam dunia yang memaksanya untuk berpikir lebih keras.     

Monna senang, setidaknya dia masih memiliki orang-orang yang dekat dan tulus padanya. Tidak seperti kehidupannya di dunia asalnya.     

Belhart lalu menyuruh Cattarina untuk duduk bersama dengannya. Menyantap sarapan pagi mereka bersama-sama dan melakukan rutinitas yang wajah bagi sepasang suami istri untuk saling mengobrol bersama.     

Belhart kemudian bertanya dengan heran.     

"Kenapa? Apa makanannya kurang enak? Kenapa kau mendadak terlihat kurang nafsu makan? Dan sepertinya sangat kesusahan hanya untuk mengambil satu suap?"     

Kesal dan sempat mengumpat dalam hati karena kepekaan Belhart. Monna lalu tersenyum padanya.     

"Tidak apa-apa, Yang Mulia. Hanya saja, saya sedang sekedar menarik nafas?" ucap Monna dengan sangat ragu dan juga tidak yakin.     

Namun penjelasan semacam ini nampaknya tidak terlalu membebani Belhart.     

"Kalau begitu, lanjutkan. Karena aku sudah menyuruh seluruh tukang masak yang ada di dalam istana untuk menyediakan semua yang kau sukai. Sempat mendengar dari pengasuhmu, kau sempat memiliki alergi yang cukup serius terhadap beberapa makanan. Namun sekarang, semua alergi itu menghilang. Intinya, aku sudah menyediakan semuanya." Ungkap Belhat dengan ketenangan yan tetap dia pertahankan untuk tidak menunjukkan sikap cemasnya terhadap apa yang terjadi semalam.     

Monna lalu tanpa sengaja mengangkat wajahnya. Menatap Belhart dengan penuh minat lalu bertanya dengan sangat penasaran.     

"Bisa Anda ceritakan apa yang sebenarnya sudah Anda tanyakan pada Lily? Lalu, kenapa mendadak Anda bertanya tentang makanan kesukaan dan makanan yang aku pantangi?"     

Dimana Monna menemukan banyak sekali tidak selarasan antara sikap Belhart dengan pola pikirnya selama ini. Tidak pernah mengira bahwa Belhart akan sampai segitunya berubah sikap tanpa kejelasan. Membuat Monna terus mengawasinya dengan ketat.     

Begitu juga dengan sebaliknya.     

"Kau tida suk jika kau mencari tahu apa yang kau sukai dan tidak?" tanya Belhart penasaran.     

Dan Monna langsung menggeleng.     

"Tidak seperti itu. Namun, perlukah Anda sampai melakukan semua itu?"     

Monna lalu mengoreksi dan melengkapinya.     

"Maksudku, biasanya Anda tidak pernah merasa tertarik. Namun hari ini, Anda mendadak jadi sangat tertarik?" ucap Monna penuh tanya.     

Dan entah sejak kapan Monna mulai menyadari bahwa dia mulai banyak bertanya dan bicara pada Belhart. Bukannya membenci interaksi ini. Hanya saja ada semacam perasaan aneh yang sering dia rasakan.     

Seperti tidak nyata dan tidak seharusnya seperti ini. Belhart sudah kemudian menjawab pertanyaan Cattarina.     

"Aku memang tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Namun mulai hari ini, aku akan lebih memperhatikanmu,"     

Monna sudah langsung saja merasa menggigil.     

Mengartikan kalimat pesan itu dengan baik.     

'Apa dia baru saja mengatakan bahwa dia aka mengawasiku dengan ketat? Dan aku dilarang bersikap seenaknya?'     

Belhart yang melihat kecemasan dan kepanikan kecil yang terlampir di wajah Cattarina pun kemudian menambahkan.     

"Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku akan memperlakukanmu dengan baik mulai sekarang. Tidak akan sembarangan bertindak namun juga tidak akan membuatmu sampai ketakutan. Sehingga, mulai saat ini. Apakah kau bisa tidak terus-terusan menampilkan wajah cemas dan takutmu itu padaku?" seru Belhart.     

Dan Monna langsung merasakan aliran darahnya seolah mendadak berhenti. Seolah merasakan detak jantungnya berdebar lebih kencang akibat sengatan listrik yang berasal dari ucapan Belhart.     

Monna lalu berucap dengan ragu.     

"Anda akan memperlakukan saya dengan baik. Dan Anda meminta saya untuk tidak bersikap cemas juga takut pada Anda?"     

Monna lalu berpikir dengan keras.     

Apakah sikap dan perasaannya ini terlalu jelas?     

Wajah ketakutannya, Belhart sadari? Dan dia tahu bahwa Cattarina sangat takut juga cemas terhadapnya?     

Monna kemudian sedikit menunduk. Menyadari bahwa sikapnya ini memang keterlaluan. Terkadang bersikap berlebihan juga hingga luput dari sikap tenang yang terus ingin dia usahakan terlihat.     

"Jangan katakan bahwa kau tidak sadar bahwa sikapmu ini memang menyebalkan? Sudah pernah membuatku cukup marah dan sudah pernah membahas masalah ini sebelumnya. Sehingga mungkinkah, kau tidak menyadarinya?" tutur Belhart.     

Dimana sebetulnya di dalam hati, dia menahan keinginan untuk mencari tahu lebih banyak apa saja yang terjadi dalam mimpi Cattarina.     

Ingin mengetahui seberapa menyeramkan peristiwa yang kira-kira akan terjadi pada masa depan mereka. Belhart yang antusias, sebetulnya sangat ingin mengetahui kebenaran itu. Namun karena terhalang pada perasaan tertahan yang tidak ingin membuat Cattarina tertekan.     

Belhart terpaksa mengulungkan seluruh niatnya.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.