Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 72 ( Menduplikasi)



Chapter 72 ( Menduplikasi)

0Mengerti dengan baik bahwa dia harus menjaga jarang dan jangan sampai terlihat oleh Yang Mulia Putra Mahkota. Hulck tetap berdiri di posisinya yang aman.     

Sementara Monna lantas menaikkan sebelah alisnya.     

"Jadi sejak awal Anda ingin membahas soal itu?" tanya Monna baru paham.     

Dan Monna akhirnya menyadari bahwa Belhart ternyata memiliki sisi kekanak-kanakan. Masih belum bisa menerima soal pembelaannya terkait 'larangan dan kontrol tidak jelas itu'.     

Belhart ternyata masih ingin mengungkit sesuatu hal yang sudah berlalu? Namun apa tepatnya yang ingin Belhart permasalahkan?     

"Ya. Soal itu Aku ingin kau memikirkan sampai matang apa saja yang sudah kau lakukan. Sehingga aku bisa mengatakan bahwa kau sering melarang dan mengontrolku. Dan aku akan memberikan waktu yang banyak untukmu berpikir. Pikirkan itu juga di luar kamar agar kau tidak suntuk. Aku akan pergi lebih dulu. Karena aku berpikir bahwa pembicaraan kita mungkin sudah selesai sampai pada batas waktu yang aku tentukan,"     

Belhart lalu berjalan pergi meninggalkan Monna. Berjalan ke sisi lain yang Monna belakangi dan tempat arah datangnya Hulck.     

Sementara Hulck yang dihampiri langsung memberikan hormat dan menyapa melalui gerakan diam. Tanpa sama sekali merasa aneh dengan perubahan wajah Putra Mahkota yang semula baik-baik saja. Mendadak menjadi lebih dingin dan serius.     

Sedangkan Monna hanya bisa termangu di tempatnya. Menatap dengan heran sekaligus berkerut.     

"Dia baru saja memberikanku Pe-er??!"     

Merasa itu konyol dan tidak perlu memikirkan jawaban atas pertanyaan Belhart. Monna sudah memaki denga kesal ketika dia sudah berbalik dan melihat tidak ada seorang pun yang masih berada di dekatnya.     

"Jawab saja pertanyaan itu untuk dirimu! Membuang waktu dan menyia-nyiakan waktuku saja mengikutinya hingga ke taman belakang. Memangnya siapa yang melarang dan mengontrol siapa? Bukankah pria baja itu yang selalu melarang dan mengontrolnya tanpa batas?!"     

***     

Belhart sudah nampak sangat serius berhadapan dengan Hulck. Bukan karena dia tidak menyukai Hulck. Melainkan karena Belhart sangat mempedulikan informasi yang akan diberikan Hulck padanya.     

"Bagaimana?" tanya Belhart menunggu hasil dan jawaban darinya.     

Hulck kemudian menunduk.     

"Saya sudah berhasil menduplikasi buku catatan Yang Mulia Putri Mahkota dan meletakkan yang palsu kembali ke tempatnya setelah Anda dan Putri Mahkota keluar,"     

Hulck kemudian menyerahkan buku asli catatan penting Cattarina pada Belhart.     

"Bagus. Namun, kau sudah menjamin bahwa duplikasimu sempurna?" tanya Belhart dengan beberapa pertimbangan.     

Dimana Belhart mengakui mengakui kemampuan luar biasa Hulck yang bisa menduplikasi benda apapun menjadi sama persis.     

Karena itu juga, saat dimana Belhart kembali ke kamar dan tahu bahwa Cattarina sedang tidak ada. Belhart lalu mengunakan kesempatan ini untuk membuka hati-hati laci kedua Cattarina dan mengambil buku catatannya.     

Menugaskan Hulck untuk langsung menduplikasi buku itu dan meletakkannya kembali tepat ketika sebuah tanda berhasil dia rasakan. Menyadari Cattarina berhasil keluar dari istana atas bantuan kemampuan khusus Neil.     

Belhart akhirnya menyembunyikan keberadaan Hulck dengan marah-marah dan mengalihkan perhatian. Hingga Hulck berhasil turun dari jendela dan melakukan aksinya untuk menggunakan sihir.     

Hulck kemudian menjawab dengan sangat yakin.     

"Ya, Tuan. Dan saya juga berhasil menambahkan beberapa sihir tambahan ke dalamnya. Akan tersalin sama persis dengan apa yang Yang Mulia Putri Mahkota tulis di buku palsu itu ke dalam buku yang sedang Anda pegang saat ini,"     

Informasi ini langsung membuat Belhart sedikit membesarkan matanya karena dia mendadak mendapatkan bonus. Tidak perlu penasaran lagi dengan apa kira-kiranya yang akan Cattarina tulis dalam bukunya setelah Belhart menggantinya.     

Hulck dengan tanpa disuruh ternyata cukup pintar memunculkan ide tersebut. Menambahkan sihir agar semua yang ditulis oleh Cattarina ikut berpindah ke buku aslinya.     

Belhart lalu memutuskan untuk tidak berlama-lama berdiri. Memulai kegiatannya untuk membaca secara lengkap apa saja yang selama ini Cattarina sembunyikan dan mungkin dia catat dalam buku tersembunyi ini.     

Belhart lalu menyuruh Hulck pergi.     

Memberikan tugas tambahan untuk mengawasi acara besok dan kasus isu pembelotan keluarga Bourston dengan sangat serius.Tanpa mengabaikan sekecil apapun kemungkinan yang berhubungan. Dan memberikannya selalu kabar paling baru terkait keduanya.     

Memilih ruang kerja sebagai tempat yang paling aman dan tenang untuk membaca buku Cattarina.     

Belhart lalu tidak sengaja berpapasan dengan Alliesia. Namun masih beruntung, karena bisa bergerak cepat untuk menyembunyikan buku yang dia bawa.     

Alliesia pada akhirnya hanya menyapanya satu kali. Lalu berjalan pergi. Sehingga Belhart dengan langkah yang lebih cepat berjalan menuju ke ruang kerjanya. Tepat ketika ayahnya datang menghampiri dan menegurnya.     

"Ayah!?" panggil Belhart kesal karena sudah dibuat cemas hingga dua kali.     

Belhart lalu bertanya dengan sedikit heran pada saat ayahnya seharusnya tidak datang.     

"Ada apa, Ayah? Kenapa Ayah mendadak datang mengahmpiriku dan sepertinya serius?"     

Lomus Dominic menatap putranya.     

"Hanya ingin bicara seperlunya dan melihat keadaanmu. Namun kau nampaknya kurang menyukai kehadiran ayah?"     

Sudah berhasil menyembunyikan buku catatan Cattarina di balik jubah dan menjepitnya di belakang punggung. Belhart lalu menatap dengan sedikit datar lalu menyipit.     

"Bicara seperlunya dan melihat keadaanku?" ulang Belhart lalu menambahkannya, "Lalu, apa aku pernah mengatakan kalau aku tidak menyukai kedatangan Ayah sekarang ini?"     

Lomus Dominic langsung berdecak kagum.     

"Sikap dinginmu tidak berkurang sama sekali. bukannya mempersilahkan ayahmu untuk masuk dan bicara lebih santai? Kau justru malah memprotes teguran ayah?"     

Merasa tidak perlu heran dengan tabiat dan kebiasaan Belhart Dominic yang sangat dingin. Lomus Dominic mengakui bahwa sebagaian besar adalah salahnya.     

Terlalu acuh dan kurang mempedulikan Belhart Dominic ketika dia masih kanak-kanak bahkan dewasa. Lomus Dominic mengakui bahwa dia sebagai raja sekaligus seorang ayah, lebih mementingkan rakyatnya ketimbang anggota keluarganya.     

Lebih banyak mengahabiskan waktu untuk mengontrol negara dan mengawasi pemerintahan. Serta menstabilkan kesejahteraan rakyatnya. Lomus Dominic selalu jarang memperhatikan putranya.     

Hingga Lomus Dominic baru menyadari itu sangat terlambat. Ketika dia sudah beranjak tua dan Belhart Dominic sudah terlalu dewasa untuk dia ajarkan atau berikan perhatian layaknya seorang remaja.     

Belhart Dominic yang sudah tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu akibat meninggal ketika melahirkannya. Harus juga merasakan kurangnya kasih sayang yang diberikan ayahnya. Tidak memiliki keluarga yang peduli padanya. Belhart Dominic yang kala itu terobsesi pada peperangan, memutuskan untuk terjun langsung ke medan peran. Seberapa besar Lomus Dominic sudah melarangnya.     

Tidak percaya pada kemampuan putranya. Bahkan menyangsikan kesuksesan yang akan putranya bawa. Lomus Dominic justru menyaksikan dengan mata dan kepalanya sendiri bagaimana Putra Mahkota memukul mundur lawan dan menghancurkan seluruh lawannya tanpa ampun.     

Berhasil membawa kemenangan dan keharuman untuk nama besarnya. Belhart Dominic ternyata membuat Lomus Dominic sangat bangga padanya.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.