Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 73 ( Alasan Memilih )



Chapter 73 ( Alasan Memilih )

0Menangkis seluruh keraguan dan kekeliruan yang pernah Lomus Dominic pikirkan soal putranya yang mungkin lemah karena tumbuh dengan lebih banyak memberontak.     

Lomus Dominic sekali lagi harus menerima sikap dingin putranya, bahkan ketika Belhart Dominic sudah menikah dan paling tidak pasti sudah ada sikapnya yang berubah.     

Namun ternyata, Belhart Dominic masih saja seperti manusia baja yang tidak mengenal kata kelembutan?     

Namun, bukankah kemarin Lomus Dominic sudah melihat dengan sangat jelas bagaimana Belhart Dominic sangat peduli pada Cattarina?     

"Sudahlah, Ayah. Aku punya urusan yang sangat penting. Jadi katakan saja apa yang ingin ayah katakan. Dan maaf, aku tidak bisa mengizinkan ayah masuk ke ruang kerjaku hari ini. karena ayah pasti akan menahanku sangat lama seperti sebelum-sebelumnya. Mengucapkan banyak petuah dan aturan yang harus akuikuti agar kehidupan penikahanku tetap berjalan dengan baik bahkan sempurna. Aku sudah menghapalkan semua dan terima kasihm, ayah." Ungkap Belhart.     

Sambil masih menambahkan beberapa kalimat.     

"Dan, jika Ayah datang untuk menyampaikan kalimat yang sama. Ayah boleh berputar balik dan kembali saja ke tempat ayah. Aku sedang tidak ingin mendengarnya,"     

Seolah sedang dalam mood yang buruk atau terburu-buru. Belhart sebetulnya sedang sangat tidak sabar untuk membaca buku catatan Cattarina.     

Namun baru saja Belhart sudah memiliki waktu, tempat dan buku yang bersangkutan. Ayahnya justru datang tanpa perkiraan. Sehingga mood siapa yang tidak menjadi buruk.     

Namun Lomus Dominic tetap bersikap sangat tenang karena dia sudah terbiasa dengan sindiran putranya.     

"Aku datang kemari hanya ingin menanyakanmu soal penyelidikanmu,"     

Belhart seketika memfokuskan matanya.     

"Penyelidikan?"     

"Soal keluarga Bourston yang memiliki kemungkinan untuk berbelot pada kekaisaran,"     

Belhart sekali lagi menatap dengan terkejut.     

"Ayah sudah tahu akan hal itu?"     

Kini giliran Lomus Dominic yang mengomel.     

"Memangnya kau pikir ayah buta dan tuli? Tidak bisa melihat dan mendengar keadaan di sekitar ayah, bahkan mencari tahu?"     

"Ayah juga tahu, kau menggunakan isu ini dengan sengaja untuk membuat Cattarina menikah denganmu bukan? Itu sebabnya, hari dimana wanita itu ingin memberikan keputusan pastinya untuk menolakmu. Kau mengajaknya bicara empat mata. Lalu kau menggunakan taktik agar keluarganya tetap aman dengan mempertahankan pernikahan? Agar tidak ada seorangpun akan menggunakan kesempatan ini untuk menyudutkan keluarga mereka,"     

Belhart seketika menjadi diam seribu bahasa.     

Mengutuk ayahnya yang terlalu pintar melebihi apa yang dia bayangkan.     

"Ayah benar. Dan ayah sama sekali tidak mengungkitnya selama ini?"     

Kini giliran Lomus Dominic yang tidak nyaman dengan pertanyaan Belhart.     

"Alasannya tentu sudah jelas. Aku mendukung pernikahan ini dan aku secara pribadi tidak ingin sampai Cattarina menolak pernikahan kalian. Namun aku justru ditolong olehmu. Orang yang tidak pernah aku pikirkan akan mempertahankan pernikahan bahkan menggunakan akal yang curang dengan memanfaatkan situasi yang terjadi,"     

Belhart lalu buru-buru memotong.     

"Aku bukan bermaksud memanfaatkan keadaan dan menipu Cattarina, Ayah. Aku hanya sedang berusaha membantunya. Karena memang benar, jika dia menolak pernikahan itu artinya dia setuju untuk melawan perintah raja. Yaitu, Anda sendiri. Dan memunculkan banyak spekulasi. Termasuk spekulasi terburuk yang mulai muncul,"     

Belhart lalu menghentikan penjelasannya sampai seperlunya. Tidak perlu memperpanjang penjelasan dan alasan. Karena Belhart sangat tahu bahwa ayahnya pasti sudah tahu semuanya. Bisa memperkirakan sendiri apa yang tujuan dan isi benak Belhart.     

Belhart lalu tidak berusaha untuk membela diri dan menunjukkan kepeduliannya pada Cattarina. Namun, Lomus Dominic justru tertawa dengan senang dan sedikit geli.     

"Haha.... kau memang tidak pernah mengecewakan aku dan selalu membuat aku terkesima, Bel. Sama halnya ketika kau berhasil membawa kemenangan yang telak untuk negeri kita ini. Sekarang, kau pun menggunakan taktik umpan dan jala masalah pernikahanmu?"     

Semua ucapan Lomus Dominic jelas adalah sebuah pujian untuk putranya. Namun entah bagimana menjelaskannya. Ucapan Lomus Dominic juga sepeti sindiran yang sangat mengena di hati Belhart. Karena sebetulnya, Belhart bukan bermaksud ingin memanfaatkan keadaan.     

Dia hanya sedang terjepit dan tidak sengaja menemukan ide untuk membuat wanita yang pernah berteriak dengan lantang akan menikah dengannya untuk tetap mengikuti keyakinannya itu.     

Namun, apa sekarang itu penting?     

Kenapa mereka jadi membahas masa lalu? Ketika pertanyaan awal sebenarnya adalah soal isu pembelotan itu?     

Belhart lalu memberikan beberapa kisi-kisinya.     

"Soal pembelotan itu, aku masih sedang menyelidiki dan mengawasinya. Karena aku yakin ada orang dalam di keluarga Bourston yang sengaja melakukannya. Ayah akan mengetahuinya nanti,"     

Lomus Dominic kemudian maju beberapa langkah ke depan. Menepuk pundak putranya dan mmeberikan kepercayaan penuh padanya.     

"Baiklah, jika itu yang kau inginkan. Namun, aku tidak akan tinggal diam jika sampai kau gagal mengatasi masalah ini dan turun tangan secara langsung."     

Belhart kemudian bertanya dengan sedikit bingung.     

"Ayah tidak bertanya soal kemungkinan keluarga Bourston untuk berbelot pada kita? Ayah percaya padanya? Dan sama sekali tidak peduli pada isu yang beredar,"     

Lomus Dominic sudah nampak menimbang dengan serius.     

"Aku percaya pada siapapun yang bisa aku percaya, Bel. Sekalipun aku pernah mengatakan padamu untuk tidak boleh percaya pada sembarangan orang dan lebih bersikap awal. Alpen Bourston jelas tidak mungkin berniat buruk untuk orang-orag di sekitarnya,"     

Belhart lalu menambahkan.     

"Sehingga, apa karena hal itu. Ayah begitu ingin aku menikah dengan putrinya? Karena jasa ayahnya, Alpen Bourston?"     

Sebelum memilih kata yang tepat, Lomus Dominic nampak memperhatikan pelupuk mata Belhart dengan sangat dalam.     

Dan sadar bahwa selama ini, Belhart pasti sangat bertanya-tanya dalam hati kenapa dia ingin sekali menikahkan putranya dengan putri Bourston.     

Lomus Dominic kemudian memainkan janggut putihnya yang sedikit panjang.     

"Apa menurutmu seperti itu?" tanya Lomus Dominic balik dengan penuh teka-teki.     

Belhart malah semakin menjadi tidak sabaran. Ingin mengajukan protes. Namun Lomus Dominic lebih dulu menyuarakan pendapatnya sembari masih menepuk pelan pundak Belhart.     

"Aku tidak memilih calon menantu berdasarkan keluarganya saja, Bel. Namun hatinya,"     

Seperti menemukan adanya sebuah kesalahan. Namun itu dulu, Belhart lalu berucap.     

"Bukankah Ayah juga tahu bagaimana sifat dan sikap Cattarina Bourston sebelum dia, sekarang ini banyak berubah?"     

Pertanyaan mengena itu langsung saja membuat tawa Lomus Dominic pecah.     

Sadar dan tahu dengan cukup jelas bagaimana kepribadian buruk Cattarina Bourston sudah menjadi isapan jempol. Terlepas betapa cantik dan menariknya penampilan Cattarina.     

Lomus Dominic pun mengakuinya.     

"Kau benar. Dulu bertabiat sangat buruk dan tidak karuan. Seberapa banyak Ayahnya memujinya tanpa henti dan membanggakan putrinya. Karena dia sangat menyayangi sekaligus memanjakannya,"     

Belhart lalu bertanya dengan tidak sabaran.     

"Lalu, apa yang menjadi alasan ayah sebenarnya?"     

"Karena dia mencintaimu, anakku. Dan aku percaya, jika perasaannya itu berbalas. Lambat laun, Cattarina juga pasti akan berubah. Namun, aku sungguh sangat terkejut ketika dia mendadak menjadi berbeda dan membatalkan pertunangan kalian."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.