Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 75 ( Bulan Putih dan Bulan Hitam Serta Catatan Rahasia Catty )



Chapter 75 ( Bulan Putih dan Bulan Hitam Serta Catatan Rahasia Catty )

0"Tapi tetap saja. Dia masih kecil, Yang Mulia! Bagaimana bisa Anda membicarakan soal kecantikanya di masa depan dengan nasib pernikahannya kelak? Jadi, Anda hanya akan mencari menantu yang cantik secara fisik saja?"     

Mengakui bahwa Cattarina memang adalah putri yang spesial. Menjadikan Alpen Bourston tidak rela harus cepat-cepat membicarakan soal perjodohan.     

Sementara Lomus Dominic justru semakin gencar untuk menjodohkan Cattarina dengan Belhart, putranya. Dan membanggakan Belhart.     

"Kenapa? Bukankah, Belhart, putraku. Juga sangat tanpan dan menarik. Lahir dari bibit yang bagus dan tumbuh di tempat yang menjanjikan. Memangnya gadis dewasa mana yang akan menolak Belhart di kemudian hari. Ketika bahkan saat ini saja, sudah ada banyak anak gadis yang terpesona pada ketampanannya,"     

Alpen Bourston kehilangan kata-katanya.     

Mendadak lupa harus mengucapkan apa dan menyanggah apa. Semua orang tua menurut Alpen sama saja. Pasti akan membanggakan anak mereka dan meninggikan mereka setinggi mungkin.     

"Anda benar, Yang Mulia. Tapi, aku ingin putriku sendiri yang memilih calonnya. Tidak ingin membiarkan Catty menikah secara politik dan menikah secara terpaksa. Aku hanya kan setuju jika Catty setuju. Maka, lebih baik kita membicarakan masalah ini nanti di masa depan. Ketika mereka berdua sudah sama-sama mengerti dengan perasaan mereka,"     

Raut wajah Lomus Dominic berubah ceria.     

"Itu lebih baik. Daripada kau langsung menolak permintaanku,"     

Alpen lalu menunduk sedikit.     

"Saya tidak akan mungkin berani melawan Anda, Yang Mulia. Namun keluarga akan selalu menjadi hal yang paling utama bagi saya,"     

Lomus Dominic seketika tertawa.     

Mempercayai ucapan Alpen dan tidak menyalahkannya karena menomorduakan perintahnya di bawah perasaan keluarganya.     

"Ini juga salah satu alasan kenapa aku mempercayakan banyak hal padamu. Karena kau selalu mengedepankan apa yang benar di depan dan menjauhkan diri dari sebuah sikap yang tidak konsisten. Jadi, kau akan memberikan putraku kesempatan?" tanya Lomus Dominic masih berusaha mempromosikan putranya.     

Terlepas bagaimana hebat dan berkuasa dirinya.     

Lomus Dominic tidak pernah ingin memaksakan keinginan pribadinya untuk alasan apapun. selama itu bukan masalah yang darurat tentu saja.     

Alpen lalu menjawab dengan tenang.     

"Ya. Jika seandainya, Catty ingin melakukannya dan saya sebagai ayah hanya bisa menyanggupi permintaan putri saya."     

## Flashback End ##     

@webnovel     

Pembicaraan hari itu, akhirnya berakhir hanya sampai di sana. Sehingga jika saat ini, ketika seluruh pembicaraan itu diingat kembali.     

Bukankah, banyak hal saling terkait?     

Soal perubahan yang terjadi pada Cattarina dan soal dirinya yang menjadi 'Dewi' bagi banyak orang. Belhart, putranya. Secara pribadi sudah mendewikan Cattarina.     

Merasa tidak bisa membiarkan pernikahan mereka gagal setelah melihat banyak perubahan aneh yang terjadi pada Cattarina.     

Lomus Dominic lalu menatap keluar. Menatap langit-langit dan mulai berucap sendiri.     

"Apa... hanya dan Belhart saja yang menyadari perubahan Cattarina? Karena bahkan Alpen Bourston selalu merasa putrinya adalah putrinya yang biasa. Selalu menjadi yang terbaik baginya dan akan selamanya menjadi baik, ketika itu sekarang atau dulu."     

Lomus Dominic lalu sedikit melamun.     

Mulai menghubungkan satu persatu ucapan Pendeta Suci soal masa depan Cattarina.     

"Lalu, apa maksudnya dengan bulan putih dan bulan hitam menjadi satu dan berenkarnasi? Ada seseorang yang akan meninggal dan hidup kembali pada masa yang berbeda-kah? Atau justru ada hal yang baik dalam ungkapan yang aneh itu?"     

Sembari masih memutar otaknya dan berpikir. Lomus Dominic kemudian melangkah pergi.     

***     

Sementara di tempat kerja Belhart.     

Setelah berhasil membuat ayahnya pergi, Belhart buru-buru mengambil tempat duduk dan membuka buku yang sejak tadi tadi dia sembunyikan. Buku setebal satu ruas jari Belhart dan berwarna pink.     

Tersemat banyak tulisan apik di bagian depannya. Dengan berbagai gaya penulisan nama Cattarina yang Cattarina tulis mungkin ketika dia sedang bosan dan bingung sendiri ingin menuliskan apa di dalam buku tersebut. Sambil menghiasnya.     

Pada lembar awal, Belhart hanya menemukan beberapa kejadian sehari-hari yang Cattarina catat ketika...     

"Aku sedang tertidur. Namun ketika aku sadar dan membuka mataku, aku melihat kedua orang tua dan kakakku berdiri dan menatapku dengan cemas."     

"Mengatakan padaku, bahwa aku tenggelam dan tidak sadarkan diri hingga beberapa hari. Aku langsung sadar bahwa aku adalah 'Cattarina'."     

Merasa cukup aneh dengan dua paragraf itu, Belhart mulai menerka-nerka sendiri artinya.     

"Dia pernah terjatuh ke dalam air. Dan aku masih ingat cukup jelas bagaimana ayah sempat menghebohkan peristiwa itu setelah dia kembali ke istana,"     

Sempat membuat panik orang kepercayaannya, Alpen yang adalah ayah Cattarina. Kecemasan itu ternyata menjalar pada ayahnya juga. Karena lambat laun, seiring berjalannya waktu juga pertemuan ayah dengan Cattarina. Ayah Belhart mulai menyukai Cattarina dengan beberapa alasan.     

Itu sebabnya juga kenapa Ayah ingin menjodohkan Belhart pada Cattarina. Bukan Cattarina pada Belhart. Namun sebaliknya, karena dulu. Belhart sering berpikir bahwa ayahnya lebih menyukai Cattarina dibandingkan dirinya.     

Sering memuji Cattarina di depannya. Hingga terkadang memberikan perhatian lebih juga manis. Karena Cattarina sering menggunakan topeng manisnya juga untuk merebut perhatian ayahnya.     

Namun kini, setelah beranjak dewasa. Pikiran bodoh itu, membuat Belhart tergelitik. Karena ayahnya yang adalah seorang kaisar sekaligus pribadi yang terkadang lurus. Tidak mungkin bermanis-manis ria dengan putranya.     

Namun tetap mungkin dia lakukan jika Belhart adalah seorang perempuan seperti Cattarina. Dan memanjakannya layak boneka dan lady. Belhart hanya bisa merinding dan berkerut, jika ayahnya sampai berani bersikap manis di depannya.     

Tapi, Belhart beruntung karena hal itu tidak pernah terjadi.     

Walaupun terkadang, Belhart tidak bisa memungkiri bahwa dulu dia sangat haus akan kasih sayang ayahnya. Namun sang ayah sangat sibuk melebihi orang lain dan sering menelantarkannya. Sehingga Belhart kecil lebih banyak menghabiskan waktunya sendirian atau bahkan hanya bersama para pelayan istana dan pengajarnya.     

Belhart lalu memnfokuskan kembali perhatiannya pada apa yang lebih harus dia perhatikan.     

"Jadi, dia sempat lupa sesaat siapa dirinya?" sebut Belhart akhirnya membuat kesimpulan yang paling logis.     

Belhart lalu membuka lembar halaman yang lain dan membacanya.     

"Aku tahu ini tidak masuk akal. Namun aku menerima diriku yang baru. lalu memutuskan untuk merubah garis takdirku. Menjadi Cattarina yang aku inginkan dan hidup bahagia,"     

Belhart lalu menganggap bahwa tanggal dan hari itu, menjadi hari dimana Cattarina membuat sebuah keputusan yang paling besar dalam hidupnya.     

Lalu kata 'merubah garis takdir', mungkinkah mengarah pada fakta bahwa Cattarina sudah tahu bahwa dia akan bernasib buruk. Dan dia sedang berusaha mengubahnya dengan berbagai macam cara.     

Termasuk merubah kepribadiannya secara keseluruhan?     

Maka mulai pada hari itu, seluruh kepribadian Cattarina menjadi berubah? Lalu, mungkinkah sejak saat itu juga Cattarina memutuskan untuk tidak menikah dengannya dan membatalkan pertunangan?     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.