Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 76 ( Menyikap Misteri Satu Demi Satu )



Chapter 76 ( Menyikap Misteri Satu Demi Satu )

0Seolah pertanyaannya dijawab dan diberikan petunjuk.     

Halaman berikutnya, menuliskan rencana awal Cattarina.     

Lalu sesuai dugaan.     

Membatalkan pertunangan. Berhenti marah-marah dan menjahati orang lain. Lalu membujuk kedua orang tuanya untuk membantunya membatalkan pertunangan. Namun keinginannya yang ketig langsung Cattarina coret.     

Belhart lagi-lagi menebaknya.     

"Karena aku tahu, kedua orang tuamu pasti akan mengabulkan apapun yang kau mint dan menolaknya. Karena itu kau yakin itu bukan hal yang sulit? Sehingga kau langsung mencoretnya dari daftar?"     

Sedikit ragu, Belhart lalu menimbang kembali.     

"Atau, karena kau tidak ingin melibatkan ayahmu. Dan maju seorang diri untuk melawan ayahku, kau mencoret nama kedua orang tuamu untuk jangan sampai ikut campur?"     

Menemukan sisi baru dari Cattarina. Belhart lalu tertawa.     

Belhart kemudian membuka halaman berikutnya. Menganggap tulisan tangan Cattarina secantik wajah dan penampilannya yang mencolok.     

Belhart tanpa sadar jadi bersemangat untuk terus membalik lembar demi lembar tulisan tangannya. Membaca dengan cukup mendetail bagaimana Cattarina mulai menuliskan kesehariannya selama ini.     

Tidak pernah menulis buku harian. Namun mulai rajin menuangkannya. Mungkin karena dia tidak pandai membagikannya dengan orang lain sama seperti Belhart.     

Cattarina nampak terkejut dengan kepulangannya. Perubahan Belhart dan terlebih lagi pada isu buruk soal keluarganya. Serta kegagalannya membatalkan pertunangan. Lalu menikah sebagai jalan terakhir.     

Dengan seksama, Belhart membaca penuh keseriusan beberapa baris penuh emosional.     

"Aku seharusnya tidak menikah dengannya. Menjadikan aku sebagai korban kembali dan berjalan sendiri ke dalam lembah kematian.."     

Ada perih yang mendadak Belhart rasakan ketika dia membaca tulisan itu dengan cukup mendalam.     

Merasakan luka yang sama sekaligus rasa tertekan yang sama.     

Belhart sempat bergeming.     

Tulisan lain menyita perhatiannya.     

"Aku melakukan ini demi keluargaku dan untuk mereka. Akan mengorbankan apapun untuk melindungi mereka sekalipun harus mengorbankan nyawaku. Aku, Cattarina Bourston. Bersedia menerima takdirku untuk menikah dengan Belhart."     

"Takdir yang akan menuntunku pada lika-liku perjalanan dan pintu akhir. Namun aku tidak akan menyerah untuk terus bertahan hidup demi diriku sendiri. Meluruskan segala kesalah pahaman dan memberikan nama Bourston. Aku akan berjuang."     

Tulis Cattarina dengan beberapa penekanan yang lebih kuat dibandingkan tulisannya yang lain. Sehingga tulisan dibalik kertas menjadi lebih timbul. Membuat Belhart bergerak untuk menyentuh dan menelusuri setiap goresan yang Cattarina tuangkan.     

"Kau ternyata sudah bertekad kuat?" ucap Belhart seorang diri.     

Tanpa mempedulikan apakah dia terlihat konyol atau tidak dengan berbicara seorang diri.     

Namun ada beberapa bagian yang membuat Belhart mengerutkan keningnya. Mengernyit dengan tidak percaya sekaligus ingin menyangsikan.     

Cattarina ternyata berulang kali meluapkan emosinya pada Belhart di dalam buku tersebut. Selalu menunjukkan sikap gugup dan takut. Namun dalam hati menyimpan kebencian yang sangat besar. Cattarina ternyata melampiaskan seluruh ketidaksenangannya pada buku ini?     

Buku yang menjadi saksi bisu segala ketidaksukaannya pada Belhart dan keinginannya untuk menjauh darinya?     

"Aku takut! Tapi dia tidak mengerti juga sikap takut dan gugupku ini padanya. Sudah berusaha menekannya dalam-dalam. Namun tetap saja tidak bisa mengurangi apapun ketakutan dan kengerian yang aku rasakan terhadapnya!"     

"Sudah membuat segala syarat dan aturan agar kami bisa sama-sama membangun kehidupan kami masing-masing. Belhart yang tidak seperti dulu, ingin satu kamar denganku!"     

"Mulai sering mengajakku bicara ketika aku bahkan tidak menginginkannya. Menanyakan hal-hal yang tidak diperlukan. Belhart terus saja berkeliaran di sekitarnya?"     

"Sudah mendekatkan Alliesia namun dia justru marah besar! Sebenarnya, apa yang salah dengannya? Kenapa dia terus menunjukkan keanehan yang sama sekali tidak bisa Cattarina aku pahami? Apa mungkin, otaknya itu sempat terbentur? Karena itu dia menjadi aneh dan tidak bisa mengontrol keinginannya untuk menjauh dan malah mendekat seperti magnet?"     

Tidak bisa memahami mengapa Cattarin harus melibatkan Alliesia hanya agar Belhart bisa menjauh darinya dan memisahkan diri.     

Cattarina pikir, Belhart adalah boneka yang perasaannya bisa diatur dan arahkan kemana dia ingin menngarahkan hatinya?     

Sempat tidak terlalu memperhatikan bagaimana Cattarina menuliskan keheranannya soal Alliesia yang mendadak muncul lebih dulu dibandingkan perkiraannya. Belhart lalu membalik mundur halaman bukunya ke depan.     

"Dia seharusnya tidak muncul hari ini. Namun ketika Putra Mahkota terluka, 'dia' muncul? Sebenarnya ada apa dan kenapa?"     

"Belum selesai dengan kebingunganku soal permintaan bodoh Belhart yang menyuruh Neil, kstaria tangguh untuk melindungi dan mendampingku. Aturan jalannya cerita ternyata juga menjadi acak dan tidak jelas? Mungkin dikarenakan beberapa perubahan yang dia buat? Tapi sebetulnya tidak merubah apapun, namun aku masih terus berusaha memperjuangkannya."     

Ada banyak teka-teki dan beberapa keanehan dalam ditulis Cattarina yang masih belum sanggup Belhart cerna.     

Namun tidak menghentikan sama sekali waktu dan niatnya untuk terus membaca sampai habis seluruh isi pikiran Cattarina yang selam ini tidak dia ketahui.     

Sangat merasa beruntung karena Belhart pada akhirnya menyadari dan menemukan itu semua.     

Beberapa tulisan penting ditulis Cattarina secara hati-hati.     

Seperti sebuah skema atau alur dari sebuah cerita lengkap dengan perkiraan tanggalnya di beberapa tempat.     

"Tanggal xx aku masuk dalam tubuh ini sekali lagi setelah mengalami satu kali kematian dan satu lagi kehidupan normal yang damai."     

"Tanggal xx aku gagal membatalkan pertunangan. Dan lebih mengejutkan lagi, ketika waktu xx saat aku sudah menikah dengan Belhart. Isu pembelotan itu seharusnya terjadi pada hari itu. Namun sebuah kejadian jadi bergeser ke depan. Termasuk festival Ammonie."     

"Alliesia seharusnya tidak muncul pada awal pernikahannya dengan Belhart. Namun muncul dua bulan setelahnya lalu menjadi dokter kebanggaan Belhart."     

"Saling berbagi kasih dan menyembunyikan perasaan mereka dengan baik. Namun pada akhirnya saling mengungkapkan perasaan itu dengan malu-malu. Kedua pasangan yang ada di hadapannya ini tenyata masih jauh dari kalimat itu?"     

Seolah bisa membayangkan sikap Cattarina yang sedang menuliskan paragraf panjang itu. Belhart bisa melihat bayangan Cattarina yang mengacak-acak rambutnya karena kesal dan frustasi.     

Tidak bisa mengontrol apapun dan terus gagal.     

Sekali lagi, Belhart tidak mengerti bagaimana Cattarina seolah memiliki kemampuan hebat seperti meramalkan masa depan. Memperkirakan apa yang terjadi di masa depan mereka. Dan berkeyakinan besar bahwa seluruh ramalannya itu akan menjadi kenyataan. Namun dalam susunan yang berantakan.     

Belhart terus berusaha mengerti jalan pikiran Cattarina. Memijat pelan keningnya yang mulai merasa lelah karena harus menyerap dan mengerti banyak hal dalam waktu singkat juga hampir bersamaan.     

Belhart lalu teringat kembali bagaimana pertama kali dia membawa pulang Alliesia ketika Alliesia dengan cukup baik hati mengobati lukanya ketika berburu.     

Hari itu, dengan tepat dan juga yakin. Cattarina menyebutkan nama lengkap Alliesia sebelum dirinya menyebutkan lebih dulu nama Alliesia.     

Seolah sudah mengenal dan pernah bertemu. Namun sebenarnya tidak. Karena Alliesia sama sekali tidak menunjukkan pergerakan terkejut atau mengenali.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.