Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 77 ( DEATH at The End )



Chapter 77 ( DEATH at The End )

0Saat itu, Belhart mengakui bahwa dia menangkap adanya sesuatu yang aneh. Namun karena beberapa sebab yang lain, perhatiannya kemudian teralihkan. Dan juga tidak sedang terlalu fokus. Sehingga Belhart mengikuti saja alur yang disembunyikan Cattarina karena situasinya.     

Lalu dalam beberapa lembar terdapat kalender apik. Dan hari demi hari, Cattarina sangat rajin mencoretnya. Melingkarkan satu tahun ke depan sebagai tujuan akhirnya sementara.     

Belhart mengenali tanggal itu sebagai tanggal genap satu tahun hari pernikahannya. Dan itu juga mengartikan sebagai janji yang mereka buat bersama pada hari dimana Cattarina menyetujui pernikahan mereka.     

"Satu tahun. Tolong beri saya waktu setidaknya sampai satu tahun setelah kita menikah untuk menerima pernikahan ini. Dan memberanikan diri berada dalam satu ranjang bersama, Anda. Jangan bertanya alasannya. Saya hanya tidak ingin.. maksud saya, belum siap. Itu saja," terang Cattarina gugup ketika dia mengutarakan betapa dia belum siap untuk membuka diri dan menjadi istri yang sesungguhnya.     

Belhart dengan sangat mengejutkan justru menyanggupinya. Mengikuti keinginannya dan tidak bertanya banyak. Ternyata pada saat dan hari itu, Belhart sudah diluluhkan dan menjadi budak Cattarina?     

Lalu, apa sekali lagi. Waktu satu tahun adalah hari dimana mereka memutuskan untuk berpisah? Tau ada kejadian hebat lain yang membuat Cattarina sangat yakin bahwa kadar waktu itu cukup baginya bersabar.     

Ingatan buruk soal mimpi Cattarina semalam, kemudian terlintas secara acak dalam benak Belhart. Mendengar Cattarina menyebut namanya dan menderita.     

Belhart kemudian memejamkan matanya sejenak. Merasakan gerah dan tertekan. Belhart kemduian menarik asal kerah bajunya yang terkancing sempurna. Melepas satu kancing atas dan melonggarkannya.     

Belhart lalu mengepal.     

Menangkap ada catatan kecil yang Cattarina selipkan dalam skema singkat yang dia buat.     

"Keluarga Bourston akan dihukum mati atas tuduhan palsu yang dilayangkan pada mereka. Kakak akan bersedia mengorbankan diri untuk menghentikan seluruh pengawal istana yang ingin menangkap ayah. Ibu yang tidak ingin ayah menderita seorang diri, menyerahkan diri ketika melihat anaknya dibunuh."     

"Lalu, pada akhir kematian semua orang. Cattarina Bousrton, melihat kepala kedua orang tuanya dipenggal. Berteriak dan menangis meraung-raung. Namun tidak ada satu orang pun yang mempedulikannya. Bahkan Belhart."     

"Dengan mata dingin dan penuh dendam itu, Belhart mengunuskan pedang yang selalu dia bawa kemanapun. Dan menusukkannya dalam ke perut Cattarina hingga beberapa kali. Demi agar memastikan Cattarina tidak berumur panjang dan memiliki nyawa lebih,"     

Tulisan 'The End', lalu mengakhiri cerita yang mengerikan itu.     

Menyadari bahwa pertumpahan darah dan juga pembunuhan serta pembantaian memang sudah biasa Belhart lihat. Namun pembantaian serta pembunuhkan yang dia lakukan pada orang-orang yang berada di sekitarnya.     

Bahkan istrinya sendiri.     

Bukankah ini menunjukkan betapa tiran dan keji-nya dia?     

Terkejut dan syok sendiri pada gambaran dirinya di masa depan. Belhart terus berusaha mengerjapkan mata.     

"Aku benar-benar akan melakukannya? Menusuknya? Dan membunuh seluruh keluarganya?"     

Sehingga kini tidak mengherankan. Bagaimana selama ini Cattarina sangat ketakutan ketika melihatnya. Gugup setiap kali mereka bersama dan tidak sanggup melihat wajahnya. Atau mungkin tidak sudih.     

Belhart sudah langsung merasakan tenggorakannya tercekat.     

Tidak tahu apa yang harus dia lakukan dan apa yang bisa dia lakukan. Seluruh informasi ini semakin membuatnya sulit percaya.     

Ingin menyangkal namun seolah nyata. Ingin tidak percaya. Namun entah mengapa dalam sudut hatinya, Belhart sangat percaya setiap tulisan tangan itu dan mengerti secara keseluruhan.     

Selama semalaman, Belhart terus merenung. Tidak kembali ke kamarnya dan terus bersembunyi dalam ruang kerjanya. Melamun selama mungkin tanpa ada hal jelas yang dia pikirkan.     

Belhart bahkan tidak tahu bahwa Cattarina sempat mencarinya. Bertanya pada Neil dan beberapa pengurus istana. Namun tidak ada seorangpun yang tahu dimana keberadaan tuan mereka.     

Bahkan sampai siang hampir memanggil. Beberapa orang sibuk mencarinya. Lalu berhasil menemukannya dalam keadaan seolah tidak bernyawa. Ketika hari ini adalah acara perjamuan menyambut keluarga Cattarina     

Hulck bahkan nampak sangat tidak mengerti.     

"Yang Mulia. Anda ternyata ada di sini? Kami semua sempat kebingungan mencari Anda. Karena kami berpikir Anda pasti sedang sibuk untuk mengurus acara.."     

Seolah mengenali pakaian yang dikenakan oleh Belhart adalah pakaian yang sama dengan pakaian terakhir yang Hulck lihat ketika mereka terakhir kali bertemu kemarin.     

Mata Hulck lalu melirik buku yang dia kenali masih terbuka. Namun pada halaman yang sudah kosong.     

"Anda sudah selesai membaca seluruh isinya? Dan Anda menjadi seperti ini karena itu?" tebak Hulck dengan pertanyaan yang sangat jitu dan benar.     

Sehingga Belhart kemudian menerawang sekilas tanpa arah.     

"Apa aku seharusnya tidak perlu mencuri buku itu dan membacanya dengan teliti?"     

Seolah emngambil langkah yang salah bahkan tidak tepat. Seluruh fakta dan isi hati Cattarina seolah mengaduk-aduk jiwanya.     

Terlebih soal kematian seperti apa yang menanti Cattarina dalam hidupnya. Dalam buku tidak dituliskan sama sekali apa alasan Belhart ingin membunuh Cattarina. Sehingga seluruh ketidak benaran itu menyiksanya semalaman.     

Berulang kali mengulang lembar demi lembar untuk mencari lebih teliti apa saja yang dia lewatkan. Belhart pada akhirny sama sekali tidak menemukan jawabannya.     

Belhart lalu melihat kedua tangannya. Menatap dengan datar sekaligus lemas.     

Hulck nampaknya semakin tidak mengerti situasi apa yang terjadi. Hanya diminya untuk menduplikasi buku rahasia Putri Mahkota. Secara bijak, Hulck sama sekali tidak berusaha atau berkeinginan untuk mencari tahu apa isinya.     

Seberapa pun penasaran dan ingin tahunya. Karena Putra Mahkota nampak sangat tertarik dan memaksanya untuk bersikap tidak jantan dengan mencuri buku rahasia istrinya sendiri yang adalah Putri Mahkota.     

Sehingga apa yang akan dikatakan oleh para menteri, jika mereka tahu persekongkolan mereka?     

Hulck lalu menegur pelan tuannya.     

"Yang Mulia, satu jam lagi keluarag Bourston akan sampai ke istana. Dan Anda sebagai tuan rumah jelas harus menyambut mereka dengan baik bersama dengan Yang Mulia Putri yang sudah gelisah tidak melihat Yang Mulia sejak pagi,"     

Belhart lalu mengukirkan senyum kecut.     

"Dia baru mulai ingin mencariku, ketika dia sedang membutuhkanku?"     

Merasa aneh dengan fakta itu. Padahal selama ini, orang yang paling ingin Cattarina hindarkan adalah dirinya.     

Belhart mungkin akan sering-sering mengajak kedua orang tua Cattarina ke istananya.     

Sering bertemu di kementerian dan beberapa kali di kediaman ayahnya. Jarak antara satu istana ke istana yang lain jelas cukup jauh untuk membiarkan siapa saja bisa berkeliaran secara bebas msasuk dari satu istana ke istana yang lain.     

Belhart kemudian memutuskan untuk berdiri. Menegakkan kepalanya dan mempertahankan ekspresinya yang biasa. Setelah dia berhasil menutup dan menyimpan buku Cattarina ke dalam lacinya yang dia kunci rapat.     

"Ikut aku dan bantu aku bersiap-siap," perintahnya pada Hulck. Mereka berdua kemudian pergi meninggalkan ruang kerja.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.