Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 82 ( Pemilihan Putri Mahkota )



Chapter 82 ( Pemilihan Putri Mahkota )

0Belhart langsung saja memberikan jawaban balasannya.     

"Ya. Jika tidak, kau kira ada tujuan lain aku mengulurkan tanganku?"     

Asraff, Hulck dan Lomus, seketika menatap Belhart dengan tatapan tidak percaya sekaligus tidak berdaya.     

Sadar bahwa Putra mahkota adalah pria yang dingin dan berhati baja.     

Namun Lomus Dominic tidak pernah mengira cara anaknya mengajak seorang wanita untuk berdansa adalah hanya dengan menjulurkan tangan tanpa menggunakan basa-basi manis seperti yang Alpen Bourston lakukan pada istrinya.     

Mengucapkan beberapa kata yang membangkitkan semangat dan cinta dari pasangannya. Belhart justru hanya bergerak seperti pohon yang kaku.     

Hingga kemudian dua pria lain melirik ayah dari sang pria berwajah datar.     

Inikah yang diajarkan oleh ayahnya?!     

Lalu, seolah mengerti arti tatapan Asraff dan Hulck yang sedikit menusuk.     

Lumos Dominic sudah langsung saja menegur putranya. Memukul punggungnya dan meluruskan tindakannya yang sedikit belok.     

"Kata-kata Belhart! Kata-kata! Jangan hanya menjulurkan tanganmu tanpa mengatakan sesuatu. Karena tidak semua orang bisa mengerti tingkah lakumu yang bisu,"     

Belhart justru masih bisa membela diri.     

"Namun, Catty tahu dan mengerti."     

Menggunakan nama kecil Cattarina dengan sengaja, Asraff agaknya sedikit mengernyit. Namun tidak terlalu menentang. Sementara Lomus Dominic masih tidak setuju dengan tindakan putranya.     

"Tapi, tetap saja. Kau harus memperlakukan istrimu dengan benar! Bukan menggunakan bahasa kaku yang hanya kau dan istrimu yang bisa mengerti. Lalu, apa kau tidak ingin menunjukkan kedekatan kalian pada orang lain?" protes Lomus.     

Belhart lalu membalas dengan kalimat yang mengejutkan banyak orang.     

"Itu dia. Karena itu, karena aku ingin menunjukkan kedekatanku pada Catty. Aku mengajaknya berdansa. Namun, tangan ini ternyata terlalu lama harus menunggu dan menantikan jawabannya?"     

Seolah membenarkan ucapannya. Sekaligus ingin mendapatkan kepastian.     

Dengan gugup dan terkejut, Monna reflek menerima uluran tangan Belhart dan membalas panik.     

"Maaf! Saya tidak sadar dan terlalu terbawa suasana,"     

Dengan berani dan juga masih ragu, Monna meraih tangan yang ingin menggenggamnya erat. Merasakan aura Belhart hanya berjarak beberapa senti darinya, Monna bisa merasakan jantungnya berdegung lebih kencang.     

Asraff justru sedikit merasa aneh dengan percakapan pasangan baru di depannya.     

Masih terlihat malu-malu dan enggan menunjukkan dengan jelas kedekatan mereka. Kenapa mereka berdua justru terlihat sangat dingin dan asing, padahal mereka berdua sudah cukup lama menikah?     

Sementara Neil hanya sibuk mengawasi dari tempatnya.     

Lalu, Merry dan Lily yang bergabung dengan para pekerja lain untuk mengisi acara. Sibuk bersorak gembira dan bertepuk tangan karena mereka sekali lagi bisa melihat kemesraan kedua pasangan muda di depan mereka dengan kedua mata mereka.     

Belhart lalu menarik Cattarina berjalan ke tengah. Bergabung dengan pasangan Bourston dan berdansa mengikuti alunan musik yang mengiringi.     

Pemandangan yang langka ini sangat membuat banyak pasang mata menatapnya dengan penuh haru. Termasuk pasangan Bourston yang sibuk menikmati pesta yang diberikan putrinya. Rubylic bahkan sampai sempat sedikit menitikkan air mata.     

Sempat berpikir bahwa rasa cinta Cattarina pada Belhart sudah menghilang dan pernikahannya dengan Belhart tidak akan pernah terjadi.     

Cattarina dengan sangat tiba-tiba sekaligus mengejutkan. Sama seperti ketika dia mendadak ingin membatalkan pertunangannya dengan Belhart. Cattarina ternyata sudah mengembalikan perasaan sukanya yang sempat menghilang.     

Menerima kembali pertunangannya dengan Belhart. Dan menerima laki-laki itu sekali lagi sebagai calon suaminya. Pernikahan mereka ternyata benar-benar terwujud. Padahal dulu, Rubylic sangat mengetahui bagaimana Cattarina, putrinya, sangat mengejar-ngejar Belhart.     

Terus mencari perhatian padanya. Dan memohon-mohon untuk terus diajak ke istana oleh ayahnya.     

Malam ketika Alpen menceritakan pada Rubylic, soal apa yang diucapkan Kaisar Dominic. Ketika pulang dari pembaptisan Cattarina dan bicara dengan Lomus Dominic.     

Rubylic tidak bisa menutupi rasa terkejut sekaligus tidak percayanya.     

"Apa yang ayah katakan? Baginda Kaisar Lomus Dominic ingin agar Catty menjadi menantunya?"     

Hanya pernah bertemu dengan Cattarina beberapa kali, ketika Cattarina terus merengek meminta ayahnya membawa serta untuk pergi bekerja. Lantaran Catty pada masa kecil sangat manja pada ayahnya.     

Tidak ingin berpisah walau hanya sebentar. Dan sudah berusaha keras ditenangkan juga dibujuk seperti apapun. Alpen Bourston terkadang mengalah karena dia lemah pada air mata putrinya.     

Dengan penuh keyakinan serta wajah serius, Kaisar Dominic ingin agar putri mereka yang baru dia temui beberapa kali menjadi calon menantunya?     

Pasangan untuk putranya yang adalah calon Putra Mahkota. Dan sekaligus juga adalah calon raja bagi seluruh rakyat Gelardy.     

Bukannya memilih wanita lain, Lomus Dominic justru memilih putri mereka?!     

Putri mungil mereka yang memang sudah terkenal cantik dan manis sejak kecil. Namun, di atas segala kelebihan dan keunggulan yang Cattarina miliki. Apa masuk akal, bila Kaisar Dominic mendadak mengajukan permintaan yang tidak mereka sangka-sangka?     

Dimana pemilihan Putri Mahkota dan pasangan raja bukan hal main-main. Segala aspek harus dipikirkan dengan matang dan ditelusuri dengan teliti. Namun sekali lagi, karena ramalan Pendeta Suci yang aneh sekaligus menarik bagi Kaisar Dominic.     

Raja lalu secara pendek akal, memutuskan ide kurang logis itu?     

"Aku bukannya tidak memikirkan segala aspek dan mempertimbangkan banyak hal. Namun aku sudah melihat bagaimana keluarga dan lingkungan Cattarina tumbuh bisa membuatnya cocok dengan putraku,"     

Pembelaan dan alibi Lomus Dominic yang disampaikan oleh Alpen, tidak bisa menghentikan ketakjuban muncul di wajah Rubylic.     

Hanya memiliki dua pilihan untuk bereaksi. Antara tertawa atau menatap garing.     

Rubylic justru memilih untuk tertawa garing sembari menggeleng.     

Sementara Alpen masih juga mengungkapkan ketidak mengertiannya terhadap jalan pikiran Lomus.     

"Aku juga tidak tahu, Sayang. Sudah menolak satu kali. Namun Kaisar Dominic terus membujukku. Memintaku untuk berpikir dua kali dan jangan langsung mengambil keputusan secara sepihak. Karena mungkin memang inilah jalan untuk putri kecil kita. Baginda Kaisar juga meminta kita untuk melihat dulu apa yang akan terjadi pada putra putri kita di masa depan,"     

Tidak memberikan batasan dan juga meragukan keyakinan Kaisar. Rubylic sadar bahwa ucapan Lomus Dominic bukan sekedar kata-kata yang tidak akan dia usahakan atau wujudkan dengan niatnya.     

Rubylic lalu buru-buru menggeleng dengan tidak percaya dan menatap ngeri.     

Ingin meminta suaminya untuk membujuk Kaisar balik, agar tidak terlalu berkeyakinan kuat terhadap apa yang dia yakini.     

Kini setelah melihat bagaimana hubungan Cattarina dan Belhart yang baik-baik saja dan harmonis. Rubylic menemukan tidak ada salahnya, ketika dulu mereka tidak menolak mentah-mentah keinginan Kaisar Dominic.     

Hingga sudah hampir dua jam berdansa dan makan bersama. Situasi ini sebenarnya sempat membuat Monna kehilangan logikanya. Karena sepanjang acara berlangsung, perlakuan Belhart sangat berbeda dari apa yang dia bayangkan.     

***     

Notes : Jangan lupa kirim Power Stone n coment lalu review kalian ya. Karena author selalu membaca setiap pesan kalian.. hehe     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.