Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 86 ( Merasa Bersalah )



Chapter 86 ( Merasa Bersalah )

0Ligentd yang memiliki postur tubuh tinggi kurus. Dengan mata cekung dan rambut bewarna hitam kelam. Tidak bisa menutupi aura gelap yang sering dia tunjukkan pada orang-orang sekitarnya.     

Namun Belhart yang tidak peduli sudah langsung merubah raut wajahnya.     

Raut wajah yang semula cemas. Lalu berangsur-angsur menjadi tenang. Kemudian serius dan cemas kembali ketika dia harus memberikan jawaban yang membuatnya berpikir keras.     

"Entahlah. Dan itu juga yang akan aku cari tahu,"     

Mulai berpikir jauh dan mengingat sesuatu yang tidak pernah Belhart perhatikan.     

Belhart kemudian ingat kembali dengan isi tulisan dalam buku catatan Cattarina.     

-Aku sedang tertidur. Namun ketika aku sadar dan membuka mataku. Aku melihat kedua orang tua dan kakakku berdiri. Lalu menatapku cemas.-     

-Mengatakan padaku, bahwa aku tenggelam dan tidak sadarkan diri hingga beberapa hari. Aku langsung sadar bahwa aku adalah 'Cattarina'.-     

Sengaja menuliskan nama Cattarina dalam bentuk kutipan untuk memberikan sebuah tanda. Mungkinkah sebenarnya ada arti penting dalam keseluruhan kalimat itu dan kutipan namanya. Seolah bukan menceritakan dirinya dan bukan...     

Tunggu sebentar.     

Bukan menceritakan dirinya dan bukan menyebutkan jati dirinya?     

Mengulang-ulang satu pertanyaan itu dalam benaknya.     

Belhart merasa tubuhnya mengigil. Baru saja berhasil melewati krisis emosional. Belhart harus kembali dihadapkan pada masalah baru yang mengganggu pikirannya?     

Namun sebelum Belhart mencari tahu lebih dalam, Belhart lebih dulu mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan Ligentd.     

Ikut masuk ke dalam ruangan operasi ketika beberapa orang sudah sibuk mengatur tempat untuk Lomus Dominic berpindah tempat. Mereka lalu berencana untuk memindahkan Kaisar Dominic kembali ke kamarnya. Ketika mereka telah melihat kondisi Lomus Dominic sudah jauh lebih baik.     

Beberapa kali memastikan ulang kondisi ayahnya. Belhart lalu menatap ayahnya dengan perasaan campur aduk.     

"Ayah, aku mohon. Jangan membuatku khawatir dan sangat takut seperti tadi,"     

Hulck yang mengamati dan mendengar, tidak memberikan tanggapan.     

Belhart lalu memutuskan untuk pergi meninggalkan kamar ayahnya setelah sudah berhasil memastikan kondisi ayahnya stabil.     

Beranjak dari posisinya dan keluar dari kamar untuk pergi menemui Cattarina. Menanyakan secara lebih jelas bagaimana Cattarina bisa mengetahui dengan sangat tepat bukan hanya soal penyakit ayahnya. Namun juga soal Dokter Ligentd yang bisa mengoperasi ayahnya.     

Ketika bahkan bukan hanya dirinya yang tidak tahu atau terpikirkan. Para Dokter istana lain juga sampai tidak memikirkannya.     

Belhart lalu mengurungkan niatnya itu tidak lama setelah dia sampai di depan kamarnya. Mendengar beberapa bisik-bisik. Ketika Belhart menyuruh Hulck yang masih mengikutinya untuk berhenti.     

Memasang telinganya lebar-lebar untuk mendengarkan percakapan antara Cattarina dengan Alliesia. Belhart nampak sadar, bahwa Alliesia sudah kembali dan membawa kabar baik untuk Cattarina. Entah mendapatkan sumber itu darimana.     

Belhart terus mendengarkan dalam persembunyian.     

"Kau yakin Baginda Kaisar sudah melewati masa kritisnya dan sekarang sudah baik-baik saja?"     

Menjawab dengan yakin dan tenang, Alliesia yang sudah menjawabnya. Masih juga mengiyakan pertanyaan Monna.     

"Benar, Yang Mulia. Dan Anda tidak perlu merasa bersalah, juga tidak enak hati. Saya tidak akan menerima teguran. Dan jika saya ditegur, saya juga tidak akan melibatkan Anda."     

Seolah hal itu yang Monna cemaskan, Monna justru semakin merasa bersalah.     

"Itu tidak benar. Bagaimana mungkin aku tidak kau libatkan dalam masalah ini? Sudah menyuruhmu mencari obat. Namun kau malah sampai harus pergi jauh untuk menjalankan tugas itu,"     

Monna sekali lagi bertanya dengan sangat sedih.     

"Tapi, benar Yang Mulia Kaisar baik-baik saja?" ulang Monna untuk mungkin ke empat kalinya setelah pertanyaan itu diajukan. Dan informasi soal kondisi Kaisar sudah diinformasikan padanya berulang.     

Entah kenapa, semua informasi itu terasa masih saja kurang untuk memberikanya keyakinan.     

Alliesia lalu mengulang.     

"Ya, Yang Mulia. Semua sudah aman dan baik-baik saja. Karena ketika saya kembali. Saya sudah sempat bertanya pada salah satu dokter lain yang membantu melakukan operasi. Anda sangat tepat ketika mengajukan Dokter Ligentd untuk melakukan pembedahan dan memimpin operasi,"     

Segala ingin tahu terlampir jelas di wajah mungil Alliesia.     

Mengenal seluruh Dokter istana secara lengkap. Dokter Ligentd tentu tidak menjadi pengecualian sekalipun mereka tidak saling mengenal cukup dekat.     

Bahkan belum pernah berbicara dan hanya pernah satu atau dua kali bertemu.     

@we.b.no.ve.l     

Alliesia lalu tidak bisa menutupi keinginannya untuk bertanya lebih banyak.     

"Lalu, bagaimana Anda bisa mengenal Dokter Ligentd sebagai satu-satunya dokter bedah Vaskular terbaik di kota ini. Bahkan di negeri ini. Karena menurut kabar yang hanya para dokter istana bicarakan. Dokter Ligentd tidak sembarangan mengoperasi seorang pasien,"     

"Lebih banyak menghabiskan waktunya di perpustakaan dan lab untuk sekedar menyempurnakan percobaannya yang entah apa. Dokter Ligentd yang tidak pernah bersosialisasi bahkan menunjukkan jati dirinya pada khalayak umum. Namun mendadak, Yang Mulia Putri malah menyebutkan namanya?"     

Bukan tidak mungkin Yang Mulia Putri Mahkota tidak mungkin mengenalnya. Namun kemungkinan itu sangat tipis. Setipis ukuran ramping jarum untuk menjahit.     

Monna yang sadar bahwa sanggahannya menyebutkan nama Ligentd akan mengundang banyak sekali tanda tanya dari berbagai pihak. Tetap saja tidak bisa menjelaskan dengan baik bagaimana alasan sebenarnya Putri Mahkota bisa menyebutkan namanya.     

Monna sekali lagi berbohong.     

"Hanya kebetulan dan tidak perlu sampai harus kau pikirkan dengan serius karena semua sudah lewat. Lalu yang terpenting sekarang adalah kesembuhan Yang Mulia Kaisar,"     

Belhart lalu berbalik. Bersiap melangkah pergi dan mengurungkan niatnya.     

Hulck yang heran kemudian berbisik.     

"Ada apa, Yang Mulia? Kenapa Anda berbalik? Dan membatalkan niat Anda untuk bertanya?"     

"Percuma. Jika aku bertanya, Cattarina juga tidak akan menjawabku dan akan memilih untuk berkelit atau berbohong. Maka sebaiknya aku putuskan untuk mencari tahu sendiri,"     

Hulck lalu mengangguk. Mengikuti tuan-nya untuk pergi.     

Sementara Neil yang terus berjaga di depan pintu hanya memberikan hormat dalam diam ketika melihat Putra Mahkota datang.     

Lalu memberi hormat kembali ketika Putra Mahkota akan pergi. Neil lalu melirik sedikit ke arah celah pintu yang masih terbuka sedikit setelah Belhart sempat membukanya.     

Diam terus sepanjang hari dengan hanya terus mengawasi dan mengamati. Neil menyadari banyak sekali perubahan dalam sikap Belhart.     

Tidak pernah satu kalipun mengurungkan niatnya untuk mencari tahu sesuatu. Dan tidak pernah terlihat sangat tertekan ketika harus menahan keinginannya. Neil bisa melihat betapa serius Belhart ingin menjaga perasaan Cattarina.     

Sempat membuat beberapa kekacauan dengan marah dan menyudutkan istrinya, Belhart tidak pernah benar-benar bersikap membenci. Namun terus berusaha untuk menyesuaikan diri.     

Hingga banyak hal mulai berubah.     

Menatap kosong pada catatan rahasia Cattarina. Belhart mulai terus berpikir seorang diri. Mereka ulang ingatannya tentang Cattarina dari awal pertemuan hingga akhir pertemuannya sampai saat ini.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.