Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 94 ( Manusia Serakah )



Chapter 94 ( Manusia Serakah )

0Catt?     

Kucing?     

Rina?     

Terserah. Asal bukan nama Catty.     

Belhart justru menolak. Lebih merasa familiar dengan nama Catty dan memutuskan untuk memakainya juga. Monna setidaknya bersyukur, Belhart tidak memintanya balik memanggilnya secara untuk.     

Belhty?     

Harty?     

Oh, tidak!     

Itu sangat buruk dan tidak cocok!     

Monna lalu mengucapkan beberapa basa-basi dan alasannya untuk datang berkunjung.     

"Saya dengan Anda sudah bisa melakukan aktivitas yang normal hari ini. Sempat melakukan pertemuan kecil dengan beberapa menteri. Lalu melakukan pekerjaan Anda di meja kerja. Saya harap Anda terus menjaga kesehatan,"     

"Ingin meminta maaf karena tidak bisa menemui Anda lebih sering atau lebih cepat karena Belhart melarang siapapun mengganggu ayahnya demi untuk membuat Anda bisa beristirahat secara total,"     

Lomus Dominic justru mempertanyakan hal yang lain.     

"Lalu sekarang, kenapa kau hanya datang seorang diri? Tidak datang bersama dengan Belhart. Dan dia sama sekali tidak berkeinginan untuk menemanimu. Tidakkah hal ini sedikit salah?"     

Ingin mengajukan pembelaan dan meluruskan salah paham.     

Sang sumber dari seluruh pertanyaan Lomus, tiba. Datang hanya seorang diri ketika dia sudah berpisah dengan Hulck di persimpangan jalan menuju ke istana ayahnya karena dia tahu sudah Cattarina sedang pergi menemui ayahnya.     

Tidak mengikutsertakan dirinya dan bertindak sendiri seperti biasa. Belhart lalu mengajukan protes.     

"Tidak bisakah kau lebih memikirkanku? Sudah aku katakan kalau kita akan datang bersama ke tempat ayah. Namun kenapa kau selalu saja bertindak sendirian,"     

Marah yang mungkin bukan marah sungguhan. Namun kesal yang juga kesal. Tapi bukan kesal sungguhan.     

Beberapa dayang dan pekerja istana yang berada di sekitar mereka lalu menunduk. Mengucapkan salam secara formalitas dan sedikit berpikiran jelek karena mereka berpikir bahwa Belhart aka mulai mengamuk dengan gaya dinginnya yang biasa.     

Lomus Dominic lalu menyapa putranya.     

"Kau baru saja tiba?"     

Menyindir dengan sangat tajam dan tidak secara langsung. Belhart lalu berucap.     

"Ya. Semua berkat istriku. Dan dia sangat ahli dalam meninggalkan seseorang,"     

Seperti ditelantarkan dan diabaikan dengan sengaja. Monna lalu memalingkan wajahnya. Membuang wajahnya ke sisi manapun yang bisa dia tengok.     

Belhart lalu meliriknya. Mengambil tempat duduk tepat berada di sampingnya. Ketika mereka masih sedang berada di ruang tamu kamar Raja.     

Tepat ketika pantatnya menyentuh kursi yang empuk. Monna agaknya sedikit bergidik. Masih mengingat bagaimana semalam untuk pertama kalinya mereka tidur dalam satu ranjang. Walaupun tidak melakukan apapun.     

Hari ini, ada apa dengannya? Mengapa dia terus merasa tidak nyaman dan mengingat berulang kali pelukannya bersama Belhart?     

Bukan tidak pernah merasakan pelukan itu dalam memori ingatan Cattarina. Namun mungkin pelukan itu menjadi pelukan pertama mereka berdua setelah Monna masuk dalam tubuh Cattarina dan menjadi istrinya.     

Segala tindakan Belhart kini memecah konsentrasinya.     

Bukan tidak ingin berkonsentrasi. Namun sulit!     

Seolah ada yang menghalangi dan menginginkannya berpikir hal lain. Monna lalu menggeleng dengan cepat dan membuat alasan.     

"Aku sama sekali tidak bermaksud melakukan hal itu. Aku hanya melihat Anda sedang sangat sibuk dan mungkin tidak memiliki waktu. Ingin bertemu Baginda Kaisar secepatnya dan mengetahui kondisi kesehatannya terkini. Aku hanya sekedar ingin melakukan niat baik,"     

Alih-alih memahami, Belhart justru menyindir.     

"Melakukan hal baik? Seorang Cattarina?"     

Bukan bermaksud mengejek. Hanya sedang memikirkan ulang betapa wanita yang dulu dia kenal sangat berbeda. Dan setelah Belhart sudah mempertimbangkan bahwa Cattarina yang sekarang mungkin adalah orang lain.     

Segala keanehan itu menjelaskan banyak hal.     

Bagaimana Cattarina bisa mendadak menjadi pribadi yang baik. Dan bagaimana Cattarina bisa menjadi sangat memikirkan banyak orang. Keluarganya. Bahkan para pekerja dan juga Alliesia.     

Hah!     

Mengingat nama Alliesia segala kemelut pikiran Belhart menjadi kacau.     

Masih mengingat bagaimana Cattarina terus mencoba menjodohkannya dengan Alliesia.     

Lomus Dominic sudah terus mengawasi Belhart dan Cattarina secara bergantian. Menatap cukup heran sampai sangat bingung.     

"Kalian bertengkar? Atau ada sesuatu yang terjadi kemarin? Terlihat seperti saling berselisih paham. Dan kalian sengaja menggunakanku sebagai alasan kalian saling berseberangan. Aku yang sudah menyebabkan kalian menjadi kurang akur?"     

Berpikir secara cepat dan sesuai perkiraan asalnya. Lomus Dominic tidak lantas membiarkan perselisihan itu berlanjut.     

Sama halnya dengan Belhart.     

"Aku baik-baik saja, Ayah. Sama sekali tidak berselisih paham dan hanya sedang meluruskan sesuatu yang salah,"     

Belhart kemudian menatap ke arah Monna.     

"Bukan Begitu, Catty?"     

Merasa masih belum terbiasa dengan panggilan hangat itu. Monna asal saja mengangguk.     

"Ya. Dan maafkan saya karena sudah membuat keributan kecil,"     

Monna lalu menambahkan.     

"Urusan Anda sudah selesai?"     

Menatap ke arah Belhart balik dan menanyakan tuntas tidaknya pekerjaan yang harus Belhart kerjakan hari ini.     

Belhart kemudian menjawab santai.     

"Ya. Semua sudah selesai. Walaupun mengalami banyak kendala dan aku hampir saja mendapatkan apa yang aku inginkan namun gagal. Itu tidak masalah. Karena aku bisa mencobanya lagi,"     

Seperti bermain lotre dan menunggu keberuntungan. Belhart kembali akan menyusun rencana. Membuatnya bisa mendapatkan dalang yang ingin merugikan keluarga Bourston. Belhart mendadak ingat pada beberapa hal.     

Lalu melaporkannya pada sang ayah.     

"Menteri Mortan membuat ulah lagi, Ayah. Dia ingin mendesak ayah untuk membuat sebuah petisi yang bisa menguntungkan golongannya dan memecah fraksi yang sudah terbagi-bagi. Dia sungguh membuatku pusing tujuh keliling selama beberapa hari ini,"     

Merasa cukup terkejut ketika informasi yang Belhart sampaikan sebenarnya bukan informasi baru untuknya. Lomus Dominic kemudian menggeleng lemah.     

"Dasar manusia serakah! Kenapa dia terus tidak pernah merasa puas?! Selalu menggunakan berbagai macam cara agar dia bisa memenangkan golongannya. Terutama dirinya sendiri. Memangnya dia ingin menjadi sehebat apa?!"     

Ternyata bukan hanya Belhart yang dibuat sangat pusing dan lelah terhadap tindakan Menteri Mortan. Tapi juga ayahnya. Monna yang tidak terlalu paham siapa yang sedang dibicarakan hanya memilih diam.     

Mendengarkan namun tidak terlalu ingin dia masukkan dalam otaknya. Karena perihal kementrian, pemerintahan dan kekaisaran. Sama sekali tidak memiliki hubungan apapun dan hal apapun untuknya bisa ikut campur.     

Jika sekalipun nanti dia akan menjadi ratu.     

Bekerja di belakang dan lebih mengutamakan kesejahteraan dalam istana. Sembari mendukung suaminya yang akan menjadi raja dan calon pemimpin bagi semua orang.     

Monna sama sekali tidak perlu mengurusi sang pengganggu karena sudah ada Belhart yang menanganinya. Dan jasanya juga tidak diminta sampai dibutuhkan.     

Lomus Dominic yang menyadari penyimpangan cerita yang seharusnya lebih santai untuk mereka bicarakan di depan Cattarina pun. Sengaja mengalihkan isu.     

"Baiklah. Aku mengerti dan kita sebaiknya jangan membicarakan masalah ini lebih dulu. Karena Cattarina pasti akan cepat bosan,"     

Cattarina yang tidak ingin menjadi parasit lalu menyanggahnya.     

"Tidak, Yang Mulia. Kalian bebas mengatakan apapun. Dan abaikan saja saya, jika kalian ingin membicarakan hal yang serius."     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.