Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 112 ( Dibodohi ?! )



Chapter 112 ( Dibodohi ?! )

Monna langsung saja menjadi marah dan kesal.     

"Ini bukan sedikit berakting, Ayah! Benar-benar berakting dengan sangat baik. Sampai-sampai aku menjadi sangat ketakutan dan tidak bisa berdiam diri begitu saja,"     

Air mata Monna kembali pecah. Diikuti dengan tangisan Rubylic yang juga sempat ketakutan sejak tadi. Namun tidak memiliki kemampuan apapun untuk melawan.     

"Aku benar-benar takut, Ayah! Ayah sangat kejam dan aku tidak suka!"     

Selama ini mengira Alpen Bourston adalah sosok ayah yang sangat mencintai putrinya dan tidak akan membuat emosi putrinya terkuras. Namun dengan akting terpojoknya. Alpen Bourston membuat seluruh keluarganya menguras banyak emosi?     

Tertawa dengan sangat senang sekaligus geli karena kekonyolan hari ini sukses mengakhiri pertemuan ini dengan luar biasa menarik.     

Lomus Dominic berjalan ke arah Alpen dan memuji kemahirannya memperdaya banyak orang.     

"Kau sangat bertalenta, Alpen. Dan aku tidak bisa menebak apa yang sedang kau rencanakan bersama dengan putraku. Tidak mengira kalian akan berkomplot untuk membodohi semua orang yang hadir,"     

Kembali pada seluruh tamu yang hadir hari itu.     

Ada yang terlihat tidak percaya. Lega. Panik. Tidak senang. Dan gelisah. Segala macam perasaan bermunculan. Namun tidak ada satupun dari keluarga Bourston dan juga pihak Belhart yang menghentikan atau mempedulikan mereka.     

Membiarkan mereka melakukan berbagai spekulasi secara bebas.     

Belhart menatap ayahnya lebih dulu.     

"Ayah, baru banyak bicara setelah semuanya selesai?"     

Tertawa kembali ketika menerima serangkaian protes. Lomus Dominic terlihat sangat puas terhadapa beberapa hal.     

"Aku jelas tidak bisa ikut terlibat, Belht. Kau sedang ingin menangkap pelakunya. Jadi bagaimana aku bisa banyak bertindak dan tidak membiarkanmu yang lebih banyak mengambil alih?"     

Belhart kemudian menebak dengan yakin.     

"Jadi, ayah juga sudah bisa menduganya? Tidak tertipu pada akting kami dan mengikuti permainan,"     

Tawa lepas Lomus Dominic menjawab banyak hal.     

Bahwa dia memang secara sadar yakin Alpen tidak bersalah. Dan merasa aneh kenapa penangkapan Alpen dilakukan di tempat umum. Seolah-olah ingin menunjukkannya pada orang-orang tertentu.     

Dengan sikap tenang Belhart agaknya membuat Lomus Dominic curiga bahwa Belhart mungkin sedang merencanakan sesuatu. Terlebih lagi..     

Menatap kelegaan Cattarina.     

Lomus Dominic kembali meyakini bahwa sekalipun Alpen Bourston bersalah. Belhart tidak akan mungkin berani menahan Alpen di depan putrinya.     

Kekesalan Monna justru malah menjadi tidak bisa dia bendung.     

Merasa dipermainkan dan diporak-porandakan seluruh hati, kepercayaan dan emosionalnya yang kacau.     

Dengan sengit Monna manatap Belhart.     

"Kau puas sekarang? Setelah membuatku terlihat bodoh dan memalukan. Kau masih ingin membuatku berani menunjukkan wajahku di pergaulan kelas atas?"     

Bukan hal yang sederhana jika Belhart menggunakan cara barusan untuk bisa menangkap Hugorf. Membuat keadaan seakan-akan tidak berpihak pada keluarganya.     

Selesai memulangkan seluruh tamu dan membiarkan mereka membuat sejuta argumen yang beraneka ragam. Belhart Dominic sempat berpidato singkat di depan seluruh petinggi.     

Berkata akan mengusut tuntas siapa yang menyebarkan isu pembelotan Alpen Bourston. Membersihkan nama Alpen Bousrton dan segala tuduhan palsu yang dilayangkan padanya. Serta menangkap komplotan Hugorf Argeid yang saat ini didakwa sebagai dalang dari seluruh masalah.     

Menyusut penggelapan yang kelompok Hugorf lakukan.     

Banyak bangsawan terlihat panik dan gelisah. Namun Belhart sama sekali tidak menunjukkan kecemasan bangsawan yang terlibat itu melarikan diri setelah seluruh bukti berhasil didapatkan.     

Dimana insiden besar hari ini pasti memberikan pukulan dan tamparan yang sangat telak pada seluruh kelompok penjahat sebenarnya.     

Belhart masih saja menunjukkan sikap tenang.     

"Itu tidak akan berpengaruh karena kau adalah Putri Mahkota. Istriku yang sah. Jadi, siapa yang berani merundungmu dan membicarakanmu di belakang?" lawan Belhart balik dengan kata-kata yang telak.     

Menertawakan kepercayaan diri Belhart. Anggapan tinggi Monna soal ketidak-fleksibel-an Belhart, pecah. Sempat berpikir kalau Belhart tidak akan mungkin menghalalkan cara curang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.     

"Anda ternyata memang sangat puas sudah berhasil membodohiku," ungkap Monna tetap pada kesimpulan awal.     

Neil yang sudah selesai menyerahkan tugasnya pada prajurit lain. Serta merta mengaku dosa. Merasa bersalah sekaligus tidak enak hati karena telah membuat Cattarina kecewa.     

"Maafkan saya, Yang Mulia. Saya tidak bermaksud membohongi Anda,"     

Menunduk dalam dan menyesali perbuatannya. Pikiran Neil masih tersangkut pada bagaimana Cattarina Bourston menghayati kesedihan dan keberaniannya untuk membela ayahnya. Merasa sangat terpukul dan menyangkal.     

Monna seketika membalas Neil cepat.     

"Bukan masalah khusus untuk kasusmu, Neil. Karena aku tahu kau melakukan semua itu atas perintah Belhart. Aku tidak mungkin menyudutkanmu,"     

Merasa tidak adil, Belhart mengajukan keberatan.     

"Tapi kau malah menyudutkan aku?"     

Tidak menerima kesenjangan, Belhart menatap Monna sangat serius.     

"Ini salahmu karena sudah memperdaya aku. Menjadikan aku manusia paling bodoh dan gila di pertemuan hari ini. Maka aku putuskan untuk tidak akan ikut denganmu ke pertemuan-pertemuan apapun yang selanjutnya,"     

Belhart langsung merasa hukuman itu terlalu kejam dan tidak manusiawi.     

"Tapi aku melakukan itu semua demi ayahmu. Sudah mendapatkan persetujuan dan kerja sama darinya,"     

"Namun kau sama sekali tidak membicarakannya lebih dulu padaku? Sudah membuatku sangat ketakutan dan mungkin hampir gila, jika Neil dan prajurit-prajurit itu membawa ayahku. Seandainya saja Hugorf tidak maju untuk ikut bicara,"     

Dimana apa yang Monna katakan adalah benar.     

Tidak ada yang bisa menjamin rencana Belhart berhasil. Dan tidak adan yang bisa memastikan juga bahwa Hugorf akan mengakui kesalahannya. Terpojok dan terkuak seluruh kecurangan yang dia buat.     

Rasa tertarik Belhart lalu beralih ke hal yang lain.     

"Lalu, bagaimana kau bisa menjelaskan soal informasi-informasi mengejutkan yang kau sampaikan? Mengetahui secara lengkap dan akurat bagaimana Hugorf melakukan banyak kecurangan. Padahal kami sangat kesulitan untuk mendapatkan semua informasi itu. Dan jika aku tahu kau mengetahuinya, aku tidak akan serepot ini."     

Monna dengan acuh balik mengomeli.     

"Salahmu sendiri karena tidak mendiskusikannya denganku lebih dulu. Padahal aku sudah memintamu untuk melaporkan apapun terkait kasus ayah,"     

Mata Belhart memicing.     

Bukan karena dia tidak senang dibantah. Namun ada hal lain yang lebih dia pentingkan saat ini. Menyadari ada banyak hal yang tidak dia ketahui soal Cattarina dan bersedia melakukan apapun untuk mengetahuinya.     

"Aku hanya memberikanmu kejutan. Sesuatu yang bisa membuatmu merasa senang jika aku berhasil menangkap sang pombohong,"     

Monna tanpa sadar tertawa garing.     

Belhart ingin memberikan kejutan padanya?     

Besok dunia mungkin akan runtuh.     

Namun, Monna lalu bertanya dengan sangat serius.     

"Bagaimana kau bisa mengaitkan pamanku dengan masalah ayah? Bukankah katanya kau gagal menemukan siapa dalang yang membayar Berdten Argentio?"     

Melirik Neil dengan penuh arti. Ketika pria itu mengalihkan pandangannya. Belhart menyadaari kalau seluruh informasi yang Cattarina katakan barusan pasti berasal darinya.     

Belhart langsung saja memberikan jawaban ringkas.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.