Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 128 ( Menyerahkan Hidup )



Chapter 128 ( Menyerahkan Hidup )

0Dimana hal tersebut, sama seperti di kehidupan Monna saat ini menimbulkan banyak sekali rasa penasaran dan ingin tahu Belhart.     

Pernikahan yang ingin Cattarina gagalkan, justru berbalik memenjarakannya. Membuatnya tidak bisa lepas dari Belhart yang mendadak jadi terobsesi padanya dan gelap mata karena Cattarina terus menghindari dan menjauhkan diri darinya.     

Kesalahan yang terus Cattarina ulang tanpa dia inginkan dan sadari.     

Karena obsesi itu, Cattarina meninggal akibat kecemburuan Belhart yang tidak pernah bisa menerima Cattarina dekat dengan pria lain.     

Maka tidak aneh jika judul kata obsesi diberikan dalam judul novel kedua CT. Borst.     

Cattarina pada akhirnya harus mengulang kembali kisah hidupnya sesuai dalam cerita novel ketiga.     

" The Protagonist's Hatred "     

Berhasil kembali dalam situasi yang sama hingga dua kali. Membuat Cattarina yang saat itu masih memiliki ketakutan yang sangat besar. Namun tidak ingin mengulang kesalahan sama hingga tiga kali. Memutuskan untuk menundukkan Belhart dengan berbagai cara.     

Tidak menggunakan cara kotor. Melainkan cara lugu yang sering Alliesia tunjukkan pada Belhart.     

Dengan berbekal ingatan yang masih tertinggal. Cattarina di kehidupan ketiganya, menggunakan berbagai moment pertemuan sama yang dia ingat akan Belhart lakukan bersama dengan Alliesia.     

berpikir bahwa jika dia membuat sikap yang berlawanan dengan kepribadiannya yang biasanya akan menimbulkan rasa penasaran Belhart.     

Cattarina yang mengira pembatalan pernikahannya akan berhasil memberikan akhir baik untuknya. Mulai menggunakan rencana innocent Alliesia pada Belhart dan berhasil.     

Belhart mencintainya. Memperlakukannya dengan baik.     

Dan membuatnya merasa ini adalah kehidupan paling bahagia untuknya. Tidak seperti dua kehidupannya sebelum ini dan Cattarina menjadi tidak awas diri.     

Tidak menyadari efek samping yang dia sebabkan.     

Alliesia yang pada masa itu memiliki perasaan khusus pada Belhart dengan beberapa alasan. Sama seperti pada masa ini memimpikan beberapa rangkaian puzzle aneh dalam perubahan masa depannya.     

Alliesia lalu mulai mengerti banyak hal.     

Mencintai Belhart lebih daripada dia sangka. Alliesia yang merasa kekasihnya direbut lalu menjadi gila dan nekat. Menggunakan berbagai cara untuk menyakiti Cattarina.     

Nasib keduanya lalu seolah ditukar.     

Dari sosok antagonist menjadi sosok protagonist karena takut harus menerima kematiannya.     

Dan sosok lain yang awalnya adalah seorang protagonis. Mendadak berubah menjadi antagonist. Tidak menerima nasib mereka berdua ditukar dan akhirnya membunuh Cattarina dengan kedua tangannya karena ingin merebut Belhart kembali ke sisinya     

Kehidupan Cattarina lalu mengalami pengulangan kembali hingga empat kali.     

Dengan novel berjudul, " The Power of Love ".     

Sekilas ketika membaca judul itu, orang-orang mungkin akan berpikir bahwa cerita dari novel ini akan berakhir 'Happy Ending'. Tidak ada pikiran dangkal dalam arti judulnya.     

Atau paling tidak ada banyak cerita penuh cinta dengan judul yang baik. Namun kekuatan cinta yang menjadi judul buku itu sebenarnya berada dalam bentuk konotasi negatif.     

Berhasil mendekatkan Belhart dengan Alliesia. Dan memanfaatkan Neil untuk bisa membuat semua orang percaya bahwa dia sudah tidak mencintai Belhart. Lalu mendukung hubungan dua tokoh utama protagonis sebagaimana mestinya.     

Cattarina yang seolah memang digariskan untuk meninggal secara tidak wajar. Harus terjerat pada obsesi pria lain, yang tak lain adalah Neil.     

Pria kaku yang tidak kalah mengila karena dia mencintai seseorang dengan sangat. Namun perasaannya terhadap Cattarina berdampak lain. Bila dibandingkan dengan perasaan cinta Neil pada cerita-cerita sebelumnya, yang selalu mengalah dan terlihat menyedihkan.     

Melindungi dan tidak berusaha mendapatkan. Neil yang tahu Alliesia tidak pernah mencintainya. Memilih untuk memberikan kebahagiaan penuh pada Alliesia dan kepentingannya diatas segalanya.     

Tapi, dalam kasus Cattarina di kehidupan ke empatnya. Cattarina harus dihadapkan pada keegoisan cinta melebihi apa yang bisa dia perkirakan.     

Tidak ingin Cattraina menjadi milik orang lain. Cattarina yang pada akhirnya jujur bahwa dia hanya memanfaatkan Neil untuk mendekatkan Belhart dan Alliesia. Memunculkan kekecewaan yang teramat dalam di hati Neil.     

Tidak bisa menanggung kesedihannya harus mendapatkan cinta yang tidak berbalas hingga dikhianati. Neil akhirnya membunuh Cattarina karena cemburu dan kecewa. Berapa kalipun Cattarina sudah meminta maaf padanya dengan penuh penyesalan.     

Pengulangan kelima lalu terjadi.     

Monna Rataliu.     

Jiwa Cattarina yang lain. Menjalani kehidupan yang 180 derajat berbeda dengan kehidupan istana Cattarina yang rumit dan menyengsarakan.     

Namun, harus kembali ditarik masuk dalam cerita konyol ini dan bersatu dengan tubuh Cattarina yang sudah tidak memiliki jiwa lama. Tapi termasuk tubuh asli Monna juga.     

Dan membiarkan jiwa Monna yang mengambil peran lebih banyak. Karena jiwa Cattarina yang lama merasa lelah sekaligus tidak sanggup menjalani sekali lagi hidupnya yang terlalu melelahkan dan menyakitkan.     

Monna berulang kali mengusap kepalanya dengan frustasi dan kesal.     

"Jadi sekarang, kau menyerahkan seluruh kesialan ini padaku?! Jiwamu yang lain. Yang tidak tahu apapun. Namun terpaksa kau panggil karena kau sudah menyerah pada hidupmu sendiri? Tidak ingin mengulang kematian menyedihkan yang membuatmu hampir gila atau mungkin sudah gila!"     

"Namun, kau baru memberitahukannya padaku?"     

"Hanya memberikan beberapa kilasan pendek tentang kehidupanmu yang pertama. Apa tidak ada penyesalan dan rasa bersalah yang kau tinggalkan untukku karena kau sudah membuatku ikut terlibat dan tersiksa seperti ini?"     

Menertawakan kekonyolannya yang memarahi jiwanya yang lain.     

Kilas balik bagaimana kematian menunggunya dengan suka cita, tidak bisa menghilang dari benak Monna. Rekaman itu masih nyata dan dia bisa mengingatnya dengan sangat jelas. walaupun detik-detik kematiannya masih terbayangkan samar.     

Monna lalu berusaha untuk memejamkan mata.     

Berharap jika dia bisa tidur sejenak, semuanya akan kembali menjadi normal dan kerumitan ini menghilang.     

Namun berapa kalipun Monna terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk dan terpejam lagi karena mengantuk. Monna tidak juga mendapatkan kehidupan normalnya lagi.     

Sibuk mencari informasi yang bisa Monna temukan dalam perpustakaan istana, keesokkan paginya tanpa menunda waktu. Monna yang awalnya berpikir bahwa kelengkapan buku yang dia tulis masih tersimpan.     

Namun seolah buku itu tidak pernah ada dan dia salah mengingatnya. Tidak ada satu buku pun yang berhasil dia temukan.     

@w.e.b.n.o.v.e.l     

Berpikir dengan sangat kacau.     

Belhart yang tidak sengaja melihat Cattarina masuk dalam perpustakaan. Mengikuti Monna dan bertanya dengan sangat heran.     

"Apa yang kau lakukan di sini dan buku apa yang kau cari?"     

Bisa melihat keseriusan yang berkali lipat muncul di wajah Monna. Rasa penasaran Belhart tidak bisa dia tekan.     

Mendadak jadi gugup dan menjatuhkan buku yang dia pegang secara tidak sengaja. Monna berseru.     

"Sejak kapan Anda ada di sana? Dan bagaimana Anda bisa menemukan saya di sini?"     

Sudah memeriksa dengan teliti bahwa tidak ada satu orangpun yang berada di dalam perpustakaan istana. Dan tidak mengizinkan siapapun untuk mengikutinya karena Monna pergi diam-diam keluar dari kamarnya.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.