Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 134 ( Tidak Adil )



Chapter 134 ( Tidak Adil )

0Mengangkat sedikit alisnya ke atas. Ketika lirikan menyindir Belhart layangkan.     

"Kau tidak mungkin sedang mengulur waktu, bukan?" tanya Belhart dengan serangkaian tuduhan tidak mendasar.     

Menggeleng dengan lemah dan menghela napas.     

"Sebaliknya. Jika Anda memang ingin menundanya. Katakan saja, Yang Mulia!" tukas Hulck. Lalu menambahkan.     

"Karena jika itu keinginan Anda, saya sendiri yang akan membantu Anda dengan suka rela. Namun jangan menggunakan sindiran itu untuk meledek saya. Karena proses perceraian dalam Kekaisaran Geraldy, baru terjadi sekarang ini untuk pertama kali. Sehingga harus banyak sekali memakan waktu,"     

Lalu sekarang lihatlah! Siapa yang jelas-jelas lebih nampak ingin mengulur waktu?!     

Menepuk kening pelan. Hulck sadar bahwa tingkah berlawanan Belhart menunjukkan bagaimana dia masih belum merelakan perpisahannya dengan Cattarina Bourston, istrinya.     

"Baiklah. Aku mengerti. Namun begitu surat perceraian dan prasyarat lanjutan sudah berhasil kau dapatkan. Segera berikan surat itu padaku untuk aku periksa. Aku tidak ingin ada sedikit saja pihak Cattarina yang dirugikan,"     

Menatap dengan nanar.     

"Memangnya ada, sebuah perceraian yang tidak merugikan pihak wanita?"     

Berucap dengan asal. Hulck lalu memutuskan untuk pergi. Tidak ingin berdebat lebih panjang atau lama, karena hasilnya pasti akan sama.     

***     

Di sisi lain dalam istana yang sama.     

Selesai mengurusi dua anggota keluarganya dan Neil terkait kebenaran isu perceraian. Monna lagi-lagi harus dihadapkan pada rasa sedih dan juga haru dari orang-orang terdekatnya yang berada di dalam istana.     

Lili dan Merry yang terlambat mendengar kabar perceraiannya. Tidak kuasa kecewa dan berderai mata.     

Menatap sedih dan canggung ketika mereka ingin meluapkan kekesalan sekaligus kesedihan mereka. Namun mereka tahu orang yang paling kecewa dan sedih pastilah orang yang bersangkutan.     

Merri dan Lily justru dibuat tidak mengerti, mengapa Tuan Putri mereka masih bisa menunjukkan ketenangan yang sangat natural.     

Bersikap seperti tidak terjadi apapun. Dan membuat mereka semakin tidak tega melihatnya.     

"Yang Mulia.. apa Anda harus menyembunyikan perasaan sedih Anda dengan sangat baik?" ucap Merri prihatin.     

"Kenapa Anda tidak terlihat sedih dan kenapa kami tidak pernah melihat Tuan Putri menangis?"     

Masih menambahkan. Kini giliran Lily yang merajuk.     

"Itu benar, Yang Mulia. Jika Anda ingin mencari tempat untuk berkeluh kesah. Anda bisa menyampaikannya pada saya," seu Lily sungguh-sungguh.     

"Ya. Sama seperti saya. Jika Anda ingin mengeluarkan ketidak senangan dan kebencian Anda pada Putra Mahkota. Saya berani jamin saya tidak akan mengadukannya pada siapapun!"     

Sedikit mengernyit dan tidak mengerti mengapa Lily dan Merri yang justru lebih terlihat sedih dibandingkan dirinya.     

Monna tidak bisa berbuat hal lain selain mencoba menenangkan keduanya.     

"Aku baik-baik saja, Merri. Dan aku sama sekali tidak ingin dikasihani Lily!"     

"Tapi ini tidak adil!" seru Merri kesal.     

Menatap dengan serius ketika Monna mencoba membuat perasaan dan telinganya menjadi tumpul.     

"Apanya yang tidak adil?"     

"Segalanya, Yang Mulia!!"     

"Sudah berhasil menyetujui pernikahan ini. Menunjukkan banyak sikap peduli Putra Mahkota pada Anda. Tapi, secara sepihak Putra Mahkota ingin bercerai dari Anda?!"     

"Kami bahkan sempat mendengar dari dayang lain. Kalau Yang Mulia Putra Mahkota memiliki kekasih gelap! Bukankah itu sudah sangat keterlaluan?"     

Kekasih gelap..?!     

"Pernah tidak sengaja kepergok tersenyum dan terharu sendiri saat membaca beberapa surat rahasia yang disembunyikan oleh Yang Mulia Putra Mahkota di balik buku. Beberapa pelayan juga pernah melihat Putra Mahkota nampak sangat serius ketika memikirkan wanita asing itu,"     

Sedikit terkejut dengan imajinasi hebat para dayang dan pelayan istana. Monna tidak serta merta mengikuti jalan pikiran mereka untuk kesal pada Belhart.     

Karena selain status. Hubungannya dengan Belhart tidak seperti yang semua orang bayangkan.     

Sadar pada posisi dan keinginannya untuk lepas dari Belhart. Monna tentu tidak bisa menggunakan alasan ini untuk ikut menjelek-jelekkan Putra Mahkota. Sekalipun dia pernah sangat membenci dan takut padanya.     

Monna lalu memberikan peringatan keras.     

"Lily! Merri! Aku tahu bagaimana perasaan kalian. Aku mengerti kalian sangat peduli padaku. Namun bicara kasar soal Putra Mahkota, bisa saja mengakibatkan kalian dihukum berat!"     

Merri dan Lily terdiam.     

Masih menunjukkan kesedihan dan keraguannya.     

"Kami tahu, Yang Mulia. Tapi.. tapi bagaimana mungkin.. Yang Putra Mahkota tega melakukan hal ini pada Anda. Tahu kalau tidak pernah ada dalam sejarah kekaisaran, ada yang namanya perceraian. Putra Mahkota sampai berani membuat keputusan yang tidak masuk akal?"     

Sudah pernah hidup di dunia berbeda. Monna yang tidak merasa asing dengan istilah perceraian. Dan sadar bahwa perbedaan kebudayaan dua dunia ini sangat mencolok.     

Bukan mendukung sepenuhnya program perceraian. Dan menginginkan pernikahan yang kekal.     

Namun apa yang harus dia lakukan ketika mereka sama-sama tidak saling mencintai?     

Hanya bersama karena tuntutan keadaan dan terus tersiksa karena tidak ada satu orangpun diantara mereka yang merasa nyaman dengan satu sama lain!?     

Bukankah sebuah perceraian bisa menjadi akhir yang bahagia, jika kita melihatnya dari sudut pandang yang berbeda?     

Dimana ada banyak makna positif dalam kehidupan Cattarina karena perceraian ini.     

Masa depannya berubah.     

Tidak terikat pada Belhart yang menjadi poros kesengsaraannya di masa lalu.     

Monna juga berhasil diberikan kesempatan untuk membuat jalan kehidupannya sendiri.     

Tidak terpaku pada garis kematian tragis dan kesengsaraan yang melilitnya.     

Dan sekarang ini Monna memang tidak bisa berpatokan kembali dengan jalan cerita dalam novel. Karena seluruh novel terkutuk yang dia sumpahi. Adalah cerita hasil ingatan nyatanya.     

Menjalani seluruh kesialan itu dalam kurun waktu puluhan tahun. Sampai pada pengulangan yang kelima. Kini, setelah dia bisa bebas dari Belhart.     

Bukankah masa depannya akan menjadi cerah?     

Namun Lily dan Merri masih saja tidak setuju dengan perceraian mereka.     

Mengagungkan mereka berdua ketika chemistry dan kecocokkan antara Belhart can Cattarina yang begitu kentara.     

Sama-sama cantik dan tampan tanpa ada yang bisa menandingi.     

Lalu sanggup menjadi Putra Mahkota dan Putri Mahkota yang mempesona.     

"Saya masih saja belum bisa terima, Yang Mulia. Mungkin jika saya bicara dengan Yang Mulia Putra Mahkota. Dia akan berubah pikiran,"     

Menghentikan langkah Merri yang memang sering spontanitas.     

Monna tidak kuasa memejamkan matanya sejenak. Lalu memijat pelan keningnya.     

"Hentikan ini, Merri. Bukan saatnya membuat kegaduhan dan menyerahkan lehermu sendiri,"     

Merri yang ngerti langsung menyentuh lehernya.     

"Putra Mahkota akan memenggal leher saya, jika saya menyampaikan keberatan ini?"     

Masih berkaca-kaca, Merri tidak bisa menutupi keterkejutannya.     

Hanya bermaksud membantu majikannya. Namun jika dia melakukannya. Lehernya yang akan menjadi korban?     

Mundur kembali beberapa langkah ke tempat semula. Merri merasakan kakinya kaku.     

Namun setelah ingat masalah besar apa yang mereka hadapi.     

"Tapi, Yang Mulia!!!" Merajuk dan sangat tidak bisa menerima.     

"Bagaimana dengan Anda?? Anda tidak akan melakukan sesuatu? Paling tidak mencoba bicara baik-baik!"     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.