Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 167 ( Perdebatan Kecil yang Lebih Baik )



Chapter 167 ( Perdebatan Kecil yang Lebih Baik )

0Belhart tanpa sadar berucap.     

"Aku tidak tahu sudah berapa kali kau harus membantumu mengatasi keseimbangan. Apa kau tidak berpikir hal ini lucu?"     

Saling menatap dan melihat sendiri bayangan wajah masing-masing di bola mata lawan bicara. Sejak kapan mata itu terlihat begitu menyedihkan. Seolah telah kehilangan sesuatu yang sangat berharga dan sulit untuk meraihnya kembali.     

Monna tanpa sadar cegukan.     

"Hik!!"     

Menyentuh dadanya dan bergeming.     

Sikap Monna menggundang tanda tanya.     

"Peredaran darahmu tidak lancar?"     

Mengira efek terkejut membuat peredaran darah Monna tersumbat. Belhart masih saja menopang tubuh Monn agar tidak sampai terjauh.     

Masih saling bersentuhan dan merasa posisi ini bukan posisi yang tepat. Monna buru-buru menghindar. Duduk kembali di tempatnya dengan cangung melihat ke sisi lain, ketika perasaan aneh menghujamnya.     

Ada apa sebenarnya denganku?     

Aku mulai menjadi aneh karena berada di samping Belhart?     

Aku terhadap Belhart mendadak bersikap aneh?     

Ulang Monna dengan kata-kata kacau yang hanya dia bolak-balik.     

Dan ketika dia masih belum sanggup menguasi diri. Monna menekan pelan dadanya yang seolah akan meledak.     

Memijat pelan keningnya yang berkerut hebat.     

"Saya hanya terkejut, Yang Mulia. Dan maaf, karena mendadak hampir saja mencelakai Anda." Ucap Monna pada akhirnya dengan susah payah.     

"Baiklah. Aku mengerti," balas Belhart yang sebetulnya tidak merasa keberatan.     

"Hanya saja aku baru sadar, tubuhmu sangat ringkih."     

Menatap dengan heran.     

"Seolah akan hancur dalan sekejap dan pecah berkeping-keping jika aku tidak menadahnya,"     

Kerutan di wajah Monna semakin bertambah.     

Masih sibuk merasakan sisa-sisa sentuhan Cattarina di telapak tangannya. Belhart mengangkat wajahnya.     

"Kau harus banyak makan makanan yang bergizi dan berlemak. Sehingga dengan begitu tubuhmu tidak seperti helaian kertas. Lupakan saja program diet dan usahamu untuk mendapatkan tubuh yang ideal!"     

Nasehat yang aneh dan menggundang ketidak percayaan. Sampai-sampai sanggup membuat Monna tidak memikirkan lagi perasaan aneh yang muncul di hatinya.     

"Anda berani mengucapkan kalimat seperti itu terhadap seorang wanita?" tanya Monna dengan kepercayadirian yang tinggi.     

Belhart balik menatapnya.     

"Apa Anda tahu apa artinya itu?"     

Masih menatap dengan yakin dan merubah pandangannya soal rasa takut dan gelisah yang dulu sering dia rasakan setiap kali bersama dengan Belhart.     

Mata yang tenang dan mata yang menyala sekaligus terlihat galak. Cukup membuat Belhart mengaguminya.     

Lebih menyukai tatapan mata Cattarina saat ini karena terlihat lebih bersinar dan berani. Bila dibandingkan dengan sebelumnya.     

Belhart yang juga sudah berubah, menyandarkan tubuhnya dengan santai di tempatnya.     

"Pernyataanku punya arti khusus?"     

Ingin tahu sejauh mana pemahaman mana Cattarina soal permintaanya. Belhart tidak bisa menghentikan matanya untuk fokus hanya menatap bibir ramyun dan mengoda itu.     

Mengenakan lipstik berwarna peach. Cattarina sudah tidak menggunakan warna dasar merah sebagai pewarna bibir?     

"Anda menyuruh saya menjadi gemuk dan seperti babi yang tidak perlu menjaga bentuk tubuh!" ungkap Monna.     

"Dan itu artinya Anda juga memintanya untuk tidak perlu menjaga kesehatan dengan makan-makanan berlemak!"     

Fisik selalu menjadi hal utama yang dipikirkan oleh wanita.     

Jadi bagaimana mungkin, Belhart yang mungkin tidak pernah memusingkannya. Menyuruh Cattarina melakukan hal yang sama?     

Jika Monna adalah wanita lain dan mereka saat ini berada di zaman yang berbeda. Misalnya, pada zaman hidup Monna dikehidupan nyata.     

Mungkinkah ada wanita yang tidak memukul kepalanya agar sadar?     

Tahu bahwa seorang Cattarina tidak akan pernah mungkin kesulitan untuk mempertahankan kecantikannya yang alami. Dan diceritakan secara mendetail dari awal hingga akhir. Bagaimana kecantikan itu masih ada dan tidak pernah luntur.     

Bahkan ketika hari kematiannnya tiba.     

Seseorang lebih baik tidak menyinggung soal kepedulian wanita terhadap penampilannya!     

Sikap Monna yang mengejutkan dan tidak disangka-sangka mengundang gelak tawa.     

Tidak mengira Cattarina akan sangat sensitif terhadap penampilannya. Mata elang Belhart sudah membidiknya.     

"Kau masih saja tidak puas dengan penampilanmu yang sudah memukau?"     

Tidak mengerti apa yang sedang Belhart pikirkan dengan menertawakannya. Lalu menyampaikan kata-kata yang entah memuji atau mengejek.     

Monna cukup terkejut ketika untuk pertama kalinya dia melihat Belhart tertawa.     

"Kau... bisa tertawa juga?" tanya Monna sembari mengerjap.     

Sementara Belhart masih menunjukkan sorot mata tajam.     

"Kau sedang meledekku?"     

Melupakan sejenak bagaimana masa pernikahan mereka dulu. Keduanya sadar, perdebatan yang mereka lakukan saat ini sangat berbeda jauh dengan perdebatan yang sering mereka lakukan dulu.     

Mulai dari pernyataan sepele kemudian beralih ke keributan kecil yang sulit dijelaskan.     

Monna yang sadar keributan kecil ini bukan hal yang buruk, ikut tertawa.     

Tersenyum dengan senang dan ramah.     

"Maafkan saya," ucap Monna tidak bisa menghentikan perasaan geli di tengah-tengah perutnya.     

Sampai hampir meneteskan air mata dan mengusapnya semacam kebiasaan.     

"Saya sepertinya baru melihat perasaan Anda,"     

Mengoreksi karena menyadari kalimatnya aneh.     

"Maksud saya, Anda terlihat seperti manusia normal. Tidak menyeramkan seperti yang saya bayangkan selama ini dan.. manusiawi? Entahlah. Sepertinya ada seseorang yang sudah merubah Anda banyak?"     

Menghentikan tawa dan menatap ceria. Monna kemudian bertanya dengan serius.     

"Apa Anda sudah bertemu dengan wanita lain yang harus saja seleksi?"     

Mengerutkan kening. Belhart sedikit gagal paham. Sehingga Monna kemudian menambahkan.     

"Perjanjian perceraian yang Anda buat ketika kita melangsungkannya. Bukankah Anda meminta saya untuk menyeleksi dan memberikannya penilaian? Lalu memberikan hak penuh pada saya untuk memutuskan apakah kalian akan cocok atau tidak dan boleh menikah. Padahal, jika Anda ingin. Hal seperti itu sebenarnya tidak perlu!"     

Mencengkram kedua tangannya dengan berbagai macam perasaan.     

Belhart menahan kegundahannya.     

"Apa ucapan itu masuk akal?"     

Menyesal sudah membuat persyaratan dan izin yang konyol. Bagaimana Cattarina bisa mengartikan kebebasan yang dia berikan dengan sangat salah?     

Terlihat muram dan kecewa.     

Monna menjadi gugup melihat Belhart.     

"Apa saya.. sudah salah bicara?"     

Cemas dan takut bila ucapannya akan menyinggung Belhart. Monna mengutuk diri sendiri karena terbawa suasana dan tidak penuh perhitungan seperti biasa.     

Mendekat dan mencondongkan tubuhnya ke sisi Monna.     

Belhart yang sedang dalam suasana hati buruk mendorong mundur Monna hingga ke sisi dinding atas kemauannya sendiri.     

Merasakan aroma parfum yang sudah dia kenali sejak lama. Dan aroma itu entah sejak kapan mulai mudah memabukkannya.     

"Kau sungguh tidak tahu kenapa aku bisa menjadi seperti ini? Atau kau pura-pura tidak tahu?"     

Bertanya dengan sungguh-sungguh dan berpikir bahwa Cattarina mungkin saja sedang mempermainkannya.     

Monna menatap mata kelam nan indah itu.     

"Sa..saya tidak tahu,"     

Spontak panik dan menjaga jarak. Namun tidak ada celah baginya untuk menghindar ketika titik keluarnya di kunci.     

Monna menarik kembali ucapannya yang mengatakan bahwa dia kereta kuda ini sangat besar dan megah.     

Mulai menopang tubuhnya dengan susah payah agar tidak mengendur turun ke bawah meski belakang punggungnya sudah ditahan oleh dinding kereta.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.