Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 172 ( Biro Jodoh )



Chapter 172 ( Biro Jodoh )

0Menimbang-nimbang kalimat apa yang lebih baik dia katakan untuk membalas pertanyaan Monna. Argedaff mengangkat sedikit bahunya dan tersenyum samar.     

"Hanya kebetulan. Dan itu sangat menarik,"     

Monna seketika menatapnya dengan tatapan tertentu.     

Seperti sedang menonton pertunjukkan.     

Argedaff mengatakan bahwa cerita hidup Cattarina yang menggila terhadap cintanya adalah hal yang menarik?     

Sehingga Monna kemudian mengingatkan.     

"Semua sudah berlalu, Argedaff. Dan semuanya kini hanya menjadi masa lalu," ucap Monna tidak ingin masa lalunya kembali diungkit.     

Seberapapun Monna sering mengingat-ingat hidupnya yang sial.     

Argedaff mengangguk.     

"Kau benar. Tapi aku hanya menyayangkan sikap Belhart yang tidak sesuai dengannya,"     

Monna justru memberikan senyum kecut.     

"Memang kau tahu bagaimana kepribadian Belhart sebenarnya? Sangat memahaminya sampai-sampai kau bisa mengatakan hal itu,"     

"Aku memang tidak memahaminya dengan baik. Tapi aku bisa tahu beberapa hal tentangnya. Bahkan tentang perasaannya,"     

Argedaff kemudian melirik sedikit ke arah Belhart berdiri.     

"Seperti saat ini. Kau tidak merasa ada tatapan yang membakar punggungmu?"     

Mengerutkan kening dan mencari-cari arti pertanyaan Belhart.     

Monna malah mendumel.     

"Bicaralah yang jelas, Argedaff. Jangan menggunakan istilah-istilah yang membuatku tidak mengerti,"     

Argedaff menyunggingkan senyum mengejek.     

"Jadi, kau adalah tipe yang kurang memiliki kepekaan?"     

Mendorong Monna ke samping dan melakukan dansa berputar. Argedaff kembali menyinggung Monna.     

"Karena itu, sampai detik ini. Kau belum juga memberikanku hadiah?" tanya Argedaff dengan nada bicara serius.     

Hingga Argedaff mulai bertanya-tanya.     

Apa mungkin Cattarina lupa apa tujuannya datang ke istananya? Ke pesta ulang tahunnya dan dia bahkan sama sekali belum mengucapkan selamat ulang tahun padanya!     

Begitu juga dengan mantan suaminya yang kaku!     

Sehingga, Argedaff mulai curiga.     

Mungkinkah hal seperti ini semacam kebiasaan dari kerajaan Geraldy?     

Tapi, anak buah Belhart yang lain.     

Hulckey, Neil, dan Asraff. Mereka semua sudah mengucapkan selamat mereka dengan hormat pada Argedaff.     

Tapi dua insan ini??     

Memejamkan mata sejenak. Argedaff nampak menunggu jawaban balik dari Monna.     

Tapi bukan ucapan selamat atau hadiah yang diberikan. Monna malah meledeknya balik?     

"Kau masih membutuhkan hadiah?"     

Perayaan ulang tahun macam apa yang tidak menyertakan hadiah?     

Mengerling dan menghentikan dansa mereka yang sudah sangat kompak. Ternyata, gerakan mereka saja yang selaras. Namun isi otak mereka sangat berlawanan?     

Monna segera menenangkan Argedaff yang sepertinya kecewa berat.     

"Soal hadiah, kau tidak perlu cemas. Aku sudah membawakan sesuatu yang menarik untukmu. Lalu sebagai ucapannya..."     

Memberikan salam kerajaan dan kesopanan tinggi ketika musik telah berhenti.     

"Saya, Cattarina Bourston. Memberikan ucapan selamat ulang tahun yang tulus pada Anda, Pangeran Argedaff! Semoga umur Anda bertambah panjang dan kemakmuran terus menyertai Anda!"     

Monna membungkuk dalam untuk menunjukkan hormatnya.     

Tidak melupakan fakta penting bahwa Argedaff memang adalah seorang pangeran. Meski bukan berada di kerajaan dan negara yang sama. Monna dengan tata krama yang sudah mendarah daging, tetap harus memperlakukannya dengan baik.     

Menatap lega ketika Argedaff nampak senang dengan ucapannya.     

Monna yang sedang membayangkan ulang tahun Argedaff. Kenapa seperti terpikirkan sesuatu?     

Baru akan mendalami pikirannya dan mencari tahu apa yang tadi tidak sengaja terlintas dalam benaknya.     

Dengan tanpa basa-basi, Belhart maju menggantikan Argedaff. Ketika musik berikutnya berlangsung.     

Terkejut ketika tangannya mendadak diraih. Monna memperhatikan sosok Belhart dengan bingung. Reflek mengikuti gerakannya untuk saling berdansa. Argedaff yang sudah menduga Belhart akan tiba-tiba muncul, melangkah mundur.     

Membiarkan dua sejoli itu untuk menikmati kebersamaan mereka. Argedaff lalu kembali ke sisi Beppeni. Disusul beberapa tamu yang mulai mendekat ke arahnya untuk bertanya-tanya.     

Siapa wanita cantik yang baru saja berdansa dengannya.     

Menaikkan satu alis dan menurunkannya.     

"Cattarina Bourston, maksud kalian?"     

Mengangguk dengan bersemangat. Para pria bangsawan nampak tahu, Argedaff tidak memiliki hubungan khusus dengan Cattarina.     

Tapi lebih memiliki hubungan dengan beppeni. Wanita muda yang saat ini sedang bersama dengannya.     

Sehingga Cattarina kini menjadi incaran banyak pria bangsawan karena penampilannya yang sangat cantik. Melebih seluruh tamu wanita yang hadir pada hari ini.     

Argedaff spontan memberikan tatapan malas. Lalu menunjuk arah Cattarina.     

"Kalian tidak bisa melihat? Dia datang bersama dengan kekasihnya? Lalu, kalian masih saja ingin mencari tahu lengkap soal 'wanita cantik' itu?"     

Sengaja memberikan penekanan pada kata 'wanita cantik' untuk menyindir.     

Argedaff lalu menatap para bangsawan itu dengan pandangan heran.     

Hanya karena dua kata itu, para bangsawan ini buta segalanya?     

Tersenyum sembunyi-bunyi dan menunduk. Beppeni tidak bisa menutupi perasaan gelinya. Dibarengi rasa kagum karena Putri Cattarina memang adalah wanita yang sangat cantik dan menawan.     

Sehingga tidak mengherankan bila ada banyak pria yang langsung tertarik padanya. Melupakan banyak hal dan mencuri-curi kesempatan agar bisa mendekatinya.     

Tapi, kenapa Argedaff berkata seperti itu?     

Bukankah, Putra Mahkota dan Putri Cattarina sudah resmi bercerai?     

Jadi, tidak ada artinya Argedaff menggunakan hubungan mereka yang sudah berakhir sebagai alasan.     

Karena Putri Cattarina bebas memiliki hubungan percintaan baru dan menemukan laki-laki lain yang jauh lebih baik jika ada.     

Kekecewaan lalu menjalar ke semua laki-laki yang sempat berharap.     

Berpikir Cattarina datang seorang diri dan tidak memiliki ke kasih.     

Jadi, siapa yang berani bersanding dengan pria tampan nan gagah yang sedang bersama dengannya.     

Sadar perbandingan yang terlalu jauh dan sudah kalah telak jika hanya dinilai dari penampilan.     

Semua bangsawan pria kemudian membubarkan diri.     

Namun lucunya.     

Baru selesai mengusir pergi grup pria yang penasaran pada Cattarina.     

Grup wanita ikut menghampiri Argedaff. Berbasa-basi sebentar untuk mengucapkan selamat ulang tahun dan memuji keserasiannya bersama dengan Beppeni. Hingga membuat wajah Beppeni sedikit memerah.     

Para wanita bangsawan ini ternyata memiliki maksud lain mendekati Argedaff?     

Terpesona pada salah satu tamu undangannya yang sangat mencuri perhatian.     

"Yang Mulia Pangeran! Apa pria tampan yang sedan berdansa di tengah-tengah aula itu adalah Putra Mahkota dari negeri sebelah?"     

Melirik Beppeni dengan penuh arti.     

Argedaff sangat mengerti apa kira-kira kalimat lanjutan yang akan para wanita bangsawan ini ucapkan adanya.     

Menatap dengan malas dan acuh.     

"Ya. Memang kenapa? Kalian juga ingin memintaku untuk mengenalkannya pada kalian?" ucap Argedaff mendadak ketus dan tidak bersahabat.     

Padahal ini adalah pesta ulang tahunnya.     

Namun kenapa yang menjadi bintang dan perhatian utama bukan dirinya?     

Melainkan orang lain?     

Setelah ini pokoknya, Argedaff tidak akan pernah mengundang mereka lagi ke acara pribadinya.     

Cukup coret nama mereka dalam daftar.     

Para wanita yang salah paham. Malah semakin berani menawarkan diri.     

"Benarkah, Yang Mulia? Anda ingin mengenalkannya pada kami?"     

Terlihat bersemangat dan antusias.     

Argedaff memberikan tatapan kosong.     

Sementara Beppeni lebih memilih mengalihkan pandangan. Karena bukan dia yang sedang ditanya.     

Argedaff kemudian membalas pertanyaan para wanita.     

"Lakukan itu sendiri karena aku bukan biro jodoh!!" runtuk Argedaff tanpa peduli.     

Lalu mengajak Beppeni ikut bersama dengannya.     

Para wanita sontak dibuat tidak berkutik.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.