Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 182 ( Teka-Teki Baru )



Chapter 182 ( Teka-Teki Baru )

0Monna kembali mencegah Asraff bertindak semaunya.     

"Kita sudah berada di sini, Kak. Jadi tidak mungkin kita kembali? Kakak ingin mereka semakin berasumsi buruk tentangku yang mendadak kabur dari acara?"     

Asraff pun membenarkan ucapan Monna. Kembali menjadi tegang dan terlihat iba sekaligus pasrah.     

"Baiklah. Aku mengerti dan akan mengikutimu. Tapi jika mendadak kau berubah pikiran dan ingin melakukan sesuatu. Sampaikan itu segera padaku. Karena aku akan bertindak bagaimanapun situasinya,"     

Tertawa senang ketika telah melepaskan statusnya sebagai Putri Mahkota. Monna ternyata masih memiliki ksatria yang berani maju untuk membelanya?     

Sehingga Monna membalas.     

"Bukan masalah. Tapi sebelum itu, bisa aku bertanya sesuatu pada Kakak?" tanya Monna. Mendadak penasaran pada beberapa hal sejak beberapa hari lalu.     

Asraff yang ingin mendengar, mempersilahkan.     

"Ya. Dan ada apa?" tanyanya.     

"Beberapa hari yang lalu, aku tidak sengaja melihat seseorang yang mirip kakak di pusat kota. Ketika ingin mengejarnya. Mereka menghilang. Lalu, apakah itu kakak?"     

Mendadak bergeming dan kehilangan kata-kata. Asraff nampak bimbang.     

"Aku? Aku rasa kau salah orang. Karena selama satu minggu ini, setelah kita melewati pesta ulang tahun Pangeran Argedaff. Aku kembali disibukkan oleh pesta ulang tahu 'mantan suamimu'!"     

Monna sontak memekik ketika penjelasan itu diakhiri dengan kalimat yang mengejutkan.     

"Kakak begitu berani menyebut nama Belhart seperti itu?"     

Sudah membiasakan diri menyebut nama Belhart dan belum mengasingkan panggilannya terhadap Putra Mahkota karena mereka berdua sudah tidak memiliki hubungan.     

Namun, bagaimana mungkin Asraff, kakaknya. Berani menyebut Belhart dengan sebutan 'mantan suami'?     

Melirik kesana kemari dan berharap tidak ada satu orang pun yang ikut mendengar.     

Asraff menatap Monna dengan acuh.     

"Kenapa? Bukankah itu memang faktanya? Dia memang mantan suamimu dan aku mantan iparnya. Lalu yang terpenting dari segala hal tentangnya. Hari ini, di pesta ini. Dia mulai berbuat ulah dengan menyelaraskan pakaian kalian?"     

Tahu pemicu pakaian kembar ini adalah Putra Mahkota dan bukan adiknya. Monna mengagumi kepintaran Asraff yang sangat pandai membaca situasi.     

Namun, bukankah saat ini Asraff seolah sedang mengalihkan perhatian Monna pada hal lain.     

Padahal Monna masih sedang mempertanyakan kebenaran orang yang dia lihat pada hari itu. tidak hanya melihat Asraff seorang diri. Namun bersama dengan orang lain.     

Asraff yang seolah melihat seseorang yang penting, memutuskan untuk meninggalkan Monna sejenak.     

"Aku pergi dulu dan tetap bersembunyilah di pinggir. Tidak perlu menarik perhatian orang dan acuhkan mereka jika mereka mendadak kerasukan,"     

Monna lalu menatap kepergian Asraff dengan tatapan tidak berdaya.     

"Kerasukan semacam apa yang kakak maksudkan? Dan dia juga memintaku untuk bersembunyi seperti seekor tikus?" gumam Monna pelan.     

Dan tentu langsung mengacuhkan nasihatnya.     

Berjalan ke meja kue dan mengambil minum. Monna masih saja mendengar beberapa orang bergunjing. Untuk kali ini, memang bukan sedang menggunjingkannya.     

Melainkan Belhart yang sedang bersama dengan seorang putri dari kerajaan lain.     

"Bukankah itu, Putri Netriana dari kerajaan Merlipossa? Apa yang dia lakukan di depan sana? Terlihat akrab dengan Putra mahkota. Sehingga, mungkinkah gosip itu benar?"     

Menghentikan gerakannya untuk mencicipi kue-kue menggemaskan di depannya. Entah bagaimana menjelaskan. Seluruh kue cantik ini sangat sesuai dengan seleranya.     

Seolah dibuat khusus untuknya dan diperuntukkan hanya untuk bisa Monna cicipi.     

Setelah acara ini berakhir, Monna berencana untuk mengajak pulang sang koki untuk bekerja di kediamannya.     

Namun bisik-bisik tidak mengenakan apa yang baru saja dia dengar?     

Belhart sedang bersama dengan wanita lain?     

Dan ada beberapa gosip yang menyebar di sekitar mereka?     

Mengikuti arah pandang orang-orang yang sedang bercakap-cakap. Monna sadar, ucapan itu sengaja diucapkan karena ada Monna di sana.     

Mengenali Cattarina dan sengaja memanas-manasi.     

Apakah mereka yakin Monna akan terpancing?     

Terus mendengarkan dan berpura-pura menghabiskan cemilannya.     

Para wanita penggosip itu terus berbincang-bincang.     

"Sangat terlihat serasi dan cocok. Pantas saja, akhir-akhir ini Putri Netriana terus menginap di negara ini? Karena sedang melakukan pendekatan dengan Putra Mahkota dan mungkin merencanakan pernikahan. Karena hubungan asmara antara dua negara tidak bisa dianggap main-main,"     

Monna seketika tersedak.     

Berpura-pura baik-baik saja dan menekan suara tersedaknya agar tidak mengundang perhatian.     

Monna lagi-lagi membuka lebar telinganya.     

Belhart sudah sampai merencanakan pernikahan setelah mereka baru saja meresmikan perceraian mereka?     

Terlihat yakin saat hari perceraian. Seolah dia tidak akan mungkin menemukan wanita lain untuk menggantikan Cattarina menjadi Putri Mahkota dalam waktu dekat.     

Namun ternyata dia sudah menggandeng Putri cantik nan manis dari negeri Merripossa, atau apalah itu?     

Menemukan banyak kekeliruan. Monna sadar saat ini bukan dalam otoritasnya untuk ikut campur.     

Tapi kenapa?     

Ada sebagian dalam hatinya tidak berkenan.     

Menganggap ini curang dan tidak adil baginya. Ketika seluruh hal negatif orang-orang jatuh padanya.     

Tapi Belhart sama sekali tidak mengalami kerugian apapun. Malah menemukan penggantinya dalam waktu cepat.     

Sudut mata Monna melirik mereka.     

Bercakap-cakap dengan sangat luwes dan natural.     

Pernahkah ada sebelum ini wanita lain yang diberikan keakraban yang sama selain dirinya dan Alliesia?     

Teringat Alliesia, entah bagaimana Monna jadi teringat pada Asraff.     

Tapi karena kekecewaannya terhadap Belhart lebih besar dan terasa menusuk.     

Napsu makan Monna mendadak menghilang.     

Digantikan oleh perasaan sedih yang tidak ingin dia sebutkan alasannya.     

Monna lalu melihat Hulck lewat di depannya.     

Memanggilnya dan menyuruhnya menghampiri. Monna langsung bertanya secara to the point.     

"Kau tidak datang bersama dengan Alliesia?"     

Belum menemukan sosok Alliesia semenjak Monna tiba di pesta ini. Hulck yang mendadak diberikan pertanyaan aneh, mengerutkan kening.     

Memutar otak sedikit. Tapi tidak menemukan kebenaran dari pertanyaan itu. Hulck lantas bertanya.     

"Kenapa dengan Alliesia? Dan kenapa aku harus datang bersama dengannya?"     

Menatap dengan sama bingung. Mona bertanya lagi.     

"Bukankah kalian sedang menjalin hubungan? Dan kenapa juga kau tidak membawanya, jika kalian seharusnya tampil bersama?"     

Semakin menampilkan keterkejutannya. Hulck menatap Monna dengan tatapan bodoh.     

"Aku? Menjalin hubungan dengan Dokter Alliesia?"     

Baru mendengar ini bahkan mengetahuinya.     

Hulck langsung membantah.     

"Saya tidak tahu Anda mengetahui kehohongan itu darimana, Nyonya Cattarina. Tapi, saya dan Alliesia sedang tidak berada dalam hubungan asmara apapun. Seperti yang Anda bayangkan,"     

Monna sontak terkejut. Dan Hulck memberikan penambahan.     

"Lalu saya dan Alliesia juga jarang terlihat bersama sampai berbicara. Saya sangat yakin yang Anda ucapkan itu adalah salah besar,"     

Seolah dipukul dengan keras dan tidak menyangka Alliesia berani berbohong padanya.     

Monna masih saja bertanya dengan sangsi.     

"Kau dan Alliesia sama sekali tidak sedang menjalin hubungan apapun?"     

Menggeleng dengan yakin dan memberikan jawaban pasti. Hulck menunjukkan sikap sopan.     

"Ya. Yang Mulia. Dan maaf jika itu mengecewakan Anda,"     

Menyadari keterkejutan dan ketidak percayaan Monna.     

Hulck kemudian izin pergi.     

Menyisakan tanda tanya paling besar dalam hidup Monna, setelah seluruh nasib hidup berulangnya terpapar jelas.     

Alliesia kini menjadi teka-teki baru yang harus Monna ketahui apa tujuan dia sengaja berbohong padanya?     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.