Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 183 ( Pasangan yang Tidak Terduga )



Chapter 183 ( Pasangan yang Tidak Terduga )

0Mendengar dengan sangat jelas bagaimana Alliesia mengumumkan padanya bahwa dia sedang dekat dengan Hulck dan menyukainya. Bahkan sedang menjalin kasih dengannya.     

Semua itu adalah bohong?     

Lalu, jika itu semua memang berbohong.     

Apa tujuan Alliesia berbohong padanya?     

Karena Monna terus memaksanya mengungkapkan jati diri pria yang dia sukai?     

Karena itu. Karena terpojok dan tidak ingin mengungkapkan siapa pria yang sedang bersama dengannya. Alliesia jadi terpaksa berbohong padanya?     

Tapi untuk apa Alliesia menyembunyikan identitas kekasihnya? Pria yang telah mengisi hari-harinya dan bukan sosok Belhart yang selama ini Monna curigai.     

Atau malah jangan-jangan, Alliesia sebenarnya sudah memiliki perasaan pada Belhart.     

Sehingga karena takut berselisih dengannya dan menyembunyikan kebenaran itu. Alliesia mengarang seluruh cerita itu?     

Menekan kepala dan mendapatkan sejumlah perasaan buruk.     

Neil yang melihat kehadiran Monna menghampirinya. Bertanya dengan cemas ketika Monna menyentuh kepalanya dengan perasaan separuh kacau.     

Neil lantas bertanya.     

"Ada apa, Yang Mulia? Dan kenapa Anda terlihat frustasi?"     

Mengangkat kepala dan baru menyadari kehadiran Neil. Monna tahu, Neil tidak akan bisa membantu banyak.     

"Kau hadir juga di pesta ini?"     

Menggeleng cepat dan membenarkan ucapannya.     

"Aku salah. Kau tentu wajib ikut dan Belhart tidak mungkin tidak mengundangku. Namun kenapa kau tidak berjaga-jaga di sisinya? Berkeliaran kesana kemari. Dia tahu kau tidak ada di tempatnya?"     

Melirik posisi Belhart kembali dan masih melihat obrolan hangat antara Belhart dan Detriana.     

Monna lalu mengerutkan keningnya.     

"Apa percakapan mereka tidak terlalu lama?"     

Belum paham pertanyaan seperti apa yang Monna maksudkan. Neil nampak bingung.     

Sehingga Monna meralat.     

"Abaikan dan tidak usah mendengarkan ucapanku. Tapi, apa kau melihat Alliesia? Sejak tadi aku belum melihatnya dan aku mendadak ingin bicara sesuatu yang penting dengannya,"     

Neil kemudian menjawab patuh.     

"Jika aku tidak salah, tadi aku melihatnya pergi ke arah balkon dan sedang berbicara dengan seseorang,"     

Monna mengangguk.     

"Terima kasih. Kalau begitu aku akan pergi ke sana,"     

Berhenti sejenak. Ketika mengingat sesuatu. Lalu berbalik.     

"Namun sebelum itu, bisa kau jelaskan padaku. Siapa sebenarnya wanita itu dan apa hubungan mereka?"     

Menunjuk ke arah Putri Detriana. Monna sadar dia terlalu ingin mencampuri urusan Belhart. Namun entah bagaimana harus menahannya. Monna tidak ingin rasa penasaran dan keingintahunya, menghancurkan hatinya sedikit demi sedikit.     

Neil yang cepat paham. Menjawab datar.     

"Dia adalah Putri Detriana. Calon pemimpin baru yang akan ditunjuk menjadi raja di negara asalnya dalam kurun waktu dekat. Beliau datang untuk membicarakan beberapa kerjasama yang negara ini dan negaranya lakukan,"     

Secara garis besar, Monna paham.     

"Ya. Aku mengerti. Namun bukan pertanyaan semacam itu yang sebenarnya ingin aku tahu. Walaupun aku cukup terkejut melihat wanita muda dan terlihat cerdas itu yang menjadi pemimpin,"     

Di negara asalnya dulu, sudah pernah ada beberapa wanita yang menjawab kepemimpinan sebagai presiden. Menganut paham liberal dan menyebut negara sendiri sebagai negara republik. Kepemimpinan seorang presiden di tangan seorang wanita, sudah bukan hal yang baru atau tabu.     

Tapi berbeda dengan dunia Cattarina. Dunia dalam novel yang entah bagaimana kini menjadi dunia Monna juga dengan beberapa penjelasan yang tidak bisa ditangkap logika.     

"Yang aku tanyakan sekarang ini adalah, apa mereka sedang menjalin sebuah hubungan spesial?"     

Menjadi sangat to the point dan tidak punya waktu untuk berbasa-basi. Lalu tidak menyampaikan secara langsung pertanyaannya dengan jelas. Monna lambat laun meresapi kepribadian Cattarina yang lugas.     

Benci harus membuang banyak waktu untuk sesuatu yang tidak berguna dan mengundang rasa penasaran.     

Neil yang kini sudah merubah ekspresinya, menjawab dengan sedikit kecewa dan kurang senang. Setelah dia memikirkan beberapa alasan Monna mempertanyakan pertanyaan tersebut.     

"Anda mendadak jadi penasaran?"     

Menggeleng dan mengibaskan tangan. Monna membantahnya.     

"Tidak. Aku hanya penasaran dan ingin mencari tahu. Jadi, bisa kau katakan padaku secara langsung bagaimana hubungan mereka?"     

Enggan menjawab. Namun pada akhirnya memberikan beberapa jawaban yang tidak bisa membantu. Neil berucap.     

"Jika soal hubungan pribadi saya tidak bisa menjawabnya, Yang Mulia Putri. Tapi, jika Anda tertarik dan sangat ingin tahu. Anda bisa menanyakan langsung pada Yang Mulia Putra Mahkota. Lalu saya yakin, beliau akan menjawabnya dengan suka lelah."     

Monna kemudian sadar. Pertanyaan yang dia ajukan salah sasaran. Tidak semestinya dia mengajukan pertanyaan ini pada Belhart dan memaksa pria itu melemparkan jawabannya pada Belhart yang tidak ingin Monna temui karena kelakuan menyebalkannya hari ini.     

Sudah membuat Monna dipermalukan di depan umum dengan pakaiannya yang telah dia atur.     

Belhart justru dengan sangat santai menikmati waktu kebersamaannya dengan wanita lain?     

Tidak ingin berdebat dengan Belhart dan membuatnya berpikir tidak-tidak tentangnya. Monna memutuskan mengakhiri pembicaraan usilnya.     

"Baiklah. Aku mengerti dan aku akan menanyakannya langsung bila kami memiliki kesempatan untuk bertemu,"     

Monna lalu berjalan pergi.     

Mencari Alliesia dan menuntut penjelasan darinya. Monna justru melihat Alliesia sedang bersama dengan... Asraff?     

Apa yang mereka lakukan bersama? Dan apa yang mereka bicarakan dengan sangat serius?     

Lalu, sengaja tidak keluar dan menghampiri keduanya untuk mengamati. Monna melihat Alliesia memeluk kakaknya?     

Tidak ada penolakkan dan pelukan itu mendapatkan sambutan lembut yang sama dari Asraff.     

Monna sejenak bergeming.     

Apakah ada seseorang di sini yang menjelaskan situasi apa yang sedang terjadi?     

Tidak pernah melihat mereka bertemu dan berbicara bersama. Mereka berdua sudah saling meluapkan perasaan mereka satu sama lain. Hingga beberapa baris kalimat mengundang perhatian Monna yang baru akan membuka pintu.     

Namun membatalkannya. Dan beruntung karena dua sejoli itu tidak menyadari kehadirannya yang sedang mengintip di luar karena terlalu serius.     

"Aku merasa tidak enak pada Putri Cattarina. Bagaimana ini dan apa yang harus aku lakukan?"     

Merasa bersalah terhadap sesuatu dan orang yang Alliesia tuju adalah dirinya. Monna seketika mempertajam pendengarannya.     

'Alliesia merasa tidak enak hati padaku? Lalu dia juga tidak tahu harus berbuat apa?'     

Menemukan beberapa kalimat bersalah.     

Apa yang sebenarnya sedang mereka berdua bahas dengan melibatkan aku?     

Merasa amat penasaran dan tidak sanggup mengontrol keingintahuannya.     

Monna langsung mendobrak pintu.     

Brak!!     

Berjalan ke arah balkon dengan angkuh dan juga sangat serius. Ketika ada beberapa hal yang Monna curigai sedang berlangsung.     

"Kakak dan Alliesia berpacaran?"     

Menembak dengan sangat to the point.     

Asraff dan Alliesia yang sama sekali tidak tahu Monna akan melabrak mereka, terkejut juga panik.     

Menatap sama serius dan menautkan alis.     

"Catty! Apa yang kau lakukan? Kau mendengar sesuatu? Atau kau sejak awal sudah mendengar semuanya?"     

Kecewa ketika Monna seharusnya mendengar kata-kata penting Alliesia dan Asraff sejak awal. Namun karena Monna baru menemukan mereka, dia tidak bisa mendengar apa saja yang mereka bicarakan.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.