Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 195 ( Cintai Aku Seperti Dulu dan Ini Janjiku )



Chapter 195 ( Cintai Aku Seperti Dulu dan Ini Janjiku )

0Monna yang gugup, memberikan peringatan keras secara spontanitas.     

"Kakak hanya memberikan waktu untuk bicara! Dan bukan hal yang lain!" tukasnya tajam.     

Namun Belhart malah menjawab.     

"Lalu, bagaimana jika aku menginginkan hal yang lain?"     

Menarik sudut bibirnya. Belhart yang nampak puas berhasil kembali mencium aroma khas tubuh Monna yang harum dan memabukkan. Merasakan sensasi kehidupan baru dalam napasnya. Layak sesosok zombie yang baru saja mendapatkan asupan darah sebagai penyambung nyawa.     

"Aku rindu padamu, Catty. Sangat rindu. Sampai sepertinya aku akan gila jika aku tidak menemuimu langsung. Aku beruntung karena Asraff tiba-tiba saja muncul dan memberikan jalan,"     

Menyentuh wajah itu lembut. Monna sama sekali tidak berusaha menjauh.     

"Yang Mulia.." ucapnya tanpa kuasa.     

"Cintai aku sekali lagi, Catty. Cintai aku seperti dulu. Dan berikan kesempatan terakhir untukku," pinta Belhart dengan tanpa ancar-ancar.     

Monna sontak menelan salivanya susah payah.     

Sangat terkejut dan tidak diberikan kesiapan.     

"Apa?!"     

Tidak bisa memberikan reaksi yang lebih tepat. Hanya satu kata terkejut yang sanggup Monna lontarkan.     

"Aku mencintaimu, Catty. Sangat mencintaimu. Tidak bisa hidup tanpamu. Dan bahkan ketika kehidupanmu terus berganti dan berulang. Perasaanku padamu akan tetap sama."     

Monna yang menganggap pernyataan itu terlalu klise, membenarkannya.     

Tidak asing dengan pernyataan cinta Belhart dan melamun. Dulu, ketika Belhart menyatakan cintanya pada Cattarina. Belhart juga pernah mengucapkannya dengan sangat bersungguh-sungguh.     

"Namun untuk kali ini, aku tidak akan memaksamu. Hanya akan memberikanmu waktu untuk berpikir, mencerna, dan membuka hati."     

Benarkah Belhart akan melakukannya? Tidak akan memaksa dan menjadi gelap mata?     

Memberikan tatapan ragu. Keyakinan itu sulit Monna terima.     

"Aku akan menunggumu, Catty. Sekalipun harus beberapa tahun. Puluhan tahun. Bahkan sampai seumur hidupku. Aku tidak akan menikah dengan orang lain, jika itu bukan denganmu." Tukas Belhart super yakin.     

Monna spontan menautkan alisnya.     

Tidak akan menikah dengan wanita lain, jika itu bukan dia?     

Merasa semua pernyataan itu tidak masuk akal.     

Monna menunjukkan tatapan tidak berdaya sekaligus tertekan.     

"Itu Mustahil, Yang Mulia. Kita sudah bercerai. Dan tidak ada jalan bagi kita untuk kembali," ungkap Monna jujur.     

Sesuai dengan kenyataannya.     

Namun, kenapa hati ini terasa perih?     

Sudah mengatakan hal yang benar dan tepat.     

Kenapa Monna merasa ada sesuatu yang salah?     

Tidak, Monna!     

Tolong, jangan sampai luluh!     

Apa kau lupa bagaimana usaha kerasmu untuk menjauh darinya dan bercerai?     

Berusaha melawan takdir dan menenggelamkan pengaruh Belhart terhadapmu.     

Di kehidupan ini, kau masih ingin terikat dengannya?     

"Beri aku kesempatan. Dan aku berjanji akan memberikan kehidupan yang lebih bahagia untukmu. Aku mohon," pinta Belhart dengan ribuan keseriusan yang Monna yakin bukan dia tunjukkan untuk bermain-main.     

Tapi, darimana sebenarnya kepercayaan diri dan keyakinan itu berasal?     

"Terlepas bagaimana masa lalu buruk terus membelit kita. Aku masih ingin percaya bahwa masih ada harapan cerah untuk masa depan kita,"     

Tersenyum tipis ketika menyangsikan ucapan Belhart.     

Masa depan cerah seperti apa yang menunggu mereka di masa depan?     

"Berbeda dengan kehidupan-kehidupan sebelum ini. Aku berjanji atas nyawaku. Bahwa aku tidak akan pernah menggoreskan apapun di tubuhmu. Menodai hatimu. Dan berpaling darimu,"     

Monna lagi-lagi merasakan hatinya perih.     

Jadi, Belhart sadar kekejaman seperti apa yang dulu pernah dia berikan pada Cattarina?     

"Lalu atas namaku. Belhart Dominic Gerald. Aku berjanji, Monna. Berjanji pada siapapun kau. Bahwa aku akan mencintaimu. Tanpa peduli siapa jati dirimu yang sebenarnya,"     

Monna sontak bergeming. Terus berusaha membalikkan kata-kata Belhart sejak tadi dengan tanggapan yakin.     

Kenapa sekarang, pernyataan Belhart sudah berpaling pada 'Monna'? Nama aslinya dan bukan Cattarina?     

Menatap sengit dan seolah telah menemukan seorang pencuri. Monna tidak membalas ucapan Belhart dalam hati.     

"Anda.. mencuri dengar percakapan saya dengan kakak?" serang Monna.     

Tidak pernah memberitahukannya pada siapapun.     

Dan hanya Asraff seorang yang sudah pernah menyebutkan namanya.     

Belhart ternyata memiliki banyak waktu untuk menguping pembicaraan mereka dan kembali ke posisi menunggunya semula, seolah tidak terjadi apapun?     

Bersikap sangat tenang dan seakan dia baik-baik saja dengan informasi yang baru saja dia dengar. Belhart sama sekali tidak menjadi heboh dan berpindah hati?     

Tidak percaya pada omong kosong yang dia dengar dan mempertanyakan perasaannya.     

Belhart justru semakin menjadi yakin dan tidak peduli pada jiwanya yang lain?     

[ "Aku Cattarina Bourston. Wanita tercantik di negeri ini. Dan satu-satunya Putri Bourston yang paling menggemaskan! ]     

Apa Belhart juga mendengar ucapan memalukan itu?     

Merasa sangat bodoh.     

Namun Belhart masih juga tetap bersikap acuh?!     

Menerima ada dua jiwa dalam tubuh Cattarina. Belhart sama sekali tidak masalah, jika wanita yang berada di hadapannya saat ini adalah orang lain?     

Masih berwajah dan fisik sama, yaitu Cattarina. Tapi jiwa di dalamnya adalah wanita lain.     

Berat sama sekali tidak keberatan dengan seluruh kenyataan itu?     

Meragukan kesungguhan Belhart. Dan merasakan pernyataannya yang ganjil.     

Monna lalu berkata.     

"Anda tahu saya bukan Cattarina. Tapi Anda tetap menyatakan perasaan Anda pada saya?"     

Tidak ingij percaya dan merasakan semua itu konyol.     

Belhart tetap membalas santai.     

"Ya. Kenapa? Apakah itu aneh menurutmu?" tanyanya tanpa beban.     

Monna lantas menjawab.     

"Berhenti mempermainkan saya, Yang Mulia. Dan saya akui, saya sudah sangat salah karena menipu Anda. Berpura-pura menjadi Cattarina dan bersikap seolah saya adalah dirinya,"     

Belhart yang tidak senang dengan jawaban Monna, membalas.     

"Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa, kau adalah Cattarina Bourston? Wanita tercantik di negeri ini. Dan satu-satunya Putri Bourston yang paling menggemaskan?"     

Monna terdiam.     

Sudah menduga Belhart mendengar penurutan itu. Monna tidak mengira kalau efek sindirannya sangat mengena.     

Menusuk harga diri dan menurunkan sikap elegan yang selalu Cattarina tunjukkan pada siapapun.     

"Anda benar. Tapi kenyataan adanya jiwa lain bersemayan dalam tubuh ini, tidak bisa Anda abaikan begitu saja. Itu sebabnya, seperti perkataan Anda dulu. Cattarina memang telah banyak berubah karena sifat dan kepribadian Monna lebih mendominasi."     

"Ya. Dan aku justru lebih menyukai kepribadianmu sekarang. Tidak angkuh dan sangat peduli pada banyak hal."     

Monna dibuat suli membalas.     

"Tetap saja. Ini bukan tubuh asli saya. Tubuh saya ketika menjadi Monna sangat berbeda dan tidak cantik. Sehingga Anda mungkin tidak akan merasa tertarik."     

Mengutuk ucapannya yang bodoh. Monna seharusnya sadar bahwa dia tidak akan mungkin kembali ke tubuh asalnya.     

Sedangkan Belhart yang terpancing, mendorong tubuhnya semakin maju ke depan.     

Hampir lupa betapa dekat mereka karena terus berbicara serius. Monna yang merasakan wajah Belhart hanya berjarak lima senti, menahan napas.     

Kegugupan besar melandanya.     

"Namun... bagaimana jika aku tidak peduli?" ucap Belhart semakin lembut seperti berbisik. Membuat aliran darah Monna berdesir hebat.     

"Ya?"     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.