Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 243 ( Berusaha Dengan Cara Sendiri )



Chapter 243 ( Berusaha Dengan Cara Sendiri )

0"Yang membuatku kecewa sekaligus senang adalah perhatian yang dia berikan padamu!"     

Memusatkan perhatian dan akhirnya bisa menemukan inti dari apa yang dia cari sejak awal.     

Monna meminta Jennifer terus melanjutkan ceritanya.     

"Dia yang lebih dulu mengabari kami kalau kau masuk rumah sakit. Tidak bisa bekerja dan harus beristirahat untuk waktu yang lebih lama. Pada batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Jujur, pernyataannya saat itu sangat aneh dan membingungkan. Namun tidak ada satu orang pun yang bertanya lebih jauh." Terang jennifer.     

"Jadi, siapa yang memintanya untuk mencariku? Menemuiku untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan. Mungkinkah itu kau?" tanya Monna.     

Namun Jennifer nampak tidak paham ketika Monna bertanya pertanyaan itu.     

Hingga pada akhirnya, Monna tidak menemukan jawabannya. Mungkin ada orang lain yang menyodorkan Monna dan Jennifer tidak tahu menahu.     

Kembali pada saat ini.     

Apa yang Anda sukai dari saya dan apa yang Anda lihat dari saya! Jelas bukan pertanyaan yang sulit jika pria itu serius.     

Anthonie menunjukkan wajah bingungnya.     

Mungkin tidak tahu jawabannya. Mungkin juga tidak tahu harus memulainya dari mana. Atau mungkin juga dia tidak bisa menemukan kalimat yang tepat.     

Monna masih menunggu-nunggu dan tidak ingin menerka-nerka.     

"Untuk saat ini aku belum bisa menjawab pertanyaan itu dengan lebih jelas karena aku takut kau akan sangat terkejut dan tidak percaya."     

Monna menatap Anthonie seakan ingin mengatakan bahwa selama ini sudah ada banyak hal yang tidak bisa dia percaya tapi harus dia percaya karena itu nyata. Namun menyangkal atau terkejut lalu mau tidak mau jadi percaya, bukan hal yang aneh lagi baginya.     

Tapi, apa kuasa Monna untuk mengatakan hal itu secara enteng?     

Anthonie tidak pernah menjalani kehidupan fantastis seperti yang dia alami.     

"Lalu, kapan Anda akan memberitahukannya dan kapan Anda akan menghentikan segala usaha Anda untuk mendekati saya? Karena saya tidak ingin tertarik!"     

Kekecewaan yang besar terlampir di mata kelam Anthonie.     

Menumbuhkan rasa sakit yang mungkin hampir mirip.     

Monna berkedip. Merasa aneh dan tidak semestinya seperti ini.     

Kenapa aku juga merasakan hal yang sama?     

"Apa yang harus aku lakukan agar bisa membuatmu menyukaiku?"     

Pertanyaan yang mendadak dan tidak ada persiapan untuk menjawabnya. Monna memalingkan wajahnya.     

"Saya sudah menikah!" ucap Monna begitu mendadak dan mengejutkan Anthonie.     

Anthonie segera menyangkal.     

"Kau bohong! Bagaimana mungkin kau bisa menikah? Ketika kartu identitasmu tidak menyebutkannya seperti itu!"     

Monna menggertakan bibirnya secara halus.     

"Saya belum memperbaharuinya!"     

"Dan kau pikir aku percaya?"     

Menatap dengan berani dan yakin Monna belum menikah.     

Monna terdiam sejenak.     

Memang tidak sedang berbohong dan sudah menikah. Namun di dunia lain dan dengan salah satu tokoh dalam novel.     

Keanehan dan ketidak masuk akalan ini memang tidak akan mungkin diterima oleh siapapun. Namun Monna sudah merasakan, bagaimana rasanya melahirkan dan membesarkan seorang anak perempuan.     

Anthonie masih menunjukkan keras kepalanya.     

"Kalau begitu, tunjukkan! Tunjukkan jika kau sudah menikah dan buat aku percaya! Karena aku sudah menyelidikimu secara mendetail!"     

Monna mengerutkan keningnya dalam.     

"Apa? menyelidikku? Bagaimana itu bisa terjadi? Dan apa saja yang Anda selidiki?"     

Semakin meyakini Anthonie punya kelainan dan obsesi terhadap sesuatu secara menyimpang.     

Pria ini sampai berani menyelidikinya diam-diam?     

Tapi untuk apa dan kenapa?     

Apa dia memang pria yang cepat terobsesi pada seorang wanita yang baru dia temui?!     

Anthonie menguatkan kepalan tangannya diam-diam.     

Merasa tersiksa dan ingin mengatakan setidaknya satu kalimat yang masuk akal dan bisa diterima Monna.     

"Aku sudah menyelidiki semuanya. Keluargamu. Kehidupanmu ketika masih kecil lalu dewasa. Dan orang-orang di sekelilingmu. Mereka semua mengatakan bahwa kau belum menikah dan masih single."     

Oke.     

Kita abaikan kebohongan pertama.     

Lalu lanjutkan dengan kehobongan kedua, ketika anak sudah tidak bisa menjadi alasan keduanya.     

"Sudah ada orang yang saya cintai dan ingin nikahi!" Ungkap Monna dengan beberapa pertimbangan.     

Anthonie nampak memeriksa keseriusan Monna. Masih curiga mungkin Monna menggunakan berbagai macam kebohongan untuk membodohinya dan menghindar darinya.     

Anthonie mendadak berucap.     

"Siapa? Apa aku mengenalnya? Apa dia bekerja di perusahaan Guntaflow juga? Atau apa aku pernah melihatnya?"     

Monna memutuskan untuk melanjutkan kebohongan ini.     

"Saya tidak bisa memberitahukanya karena ini urusan pribadi saya dan Anda tidak punya hak untuk mengetahuinya! Lalu saya juga cemas, Anda mungkin akan melakukan sesuatu yang kurang berkenan pada dirinya."     

Anthonie menatap tajam.     

"Aku tidak serendah itu. Dan aku aku tidak sekritis itu."     

Monna masih tetap pada pendiriannya.     

"Tidak ada yang bisa memprediksikan masa depan dan saya tidak ingin mencoba menciptakan resiko."     

Anthonie tidak kunjung juga menyerah.     

"Kalau begitu, aku akan berusaha dengan caraku sendiri sampai bisa membuatmu jatuh cinta padaku!"     

Monna menatapnya tanpa berkedip adan terbelalak.     

"Apa?"     

Meringis dan menahan kesabaran.     

"Anda...!"     

Menenangkan diri dan bersikap acuh. Anthonie kembali menjalankan mobilnya.     

Menghentikan pembicaraan mereka hanya sampai di sana dan masih akan terus berjuang sampai Monna berubah pikiran lalu berpaling padanya.     

Monna sampai di dalam rumahnya dengan kondisi lemah.     

Terkurai lemas dan tidak bertenaga.     

"Kalian sebut ini adalah kesempatan kedua?!!"     

Mengutuk entah pada siapa dan karena hal apa.     

Monna melanjutkan amarahnya.     

"Aku tahu, hidupku selama ini mungkin membosankan atau tidak berwarna. Tapi apa-apaan ini? Setelah membawaku masuk dalam dunia ajaib. Aku didepak keluar dan diusir secara kasar tanpa adanya penjelasan???!"     

Ingin mencari sasaran makian. Monna tidak kunjung menemukan jawaban darimana dia bisa kembali ke dunia nyata.     

Sudah berbahagia dan asyik dengan dunia barunya sebagai Cattarina.     

Kini, Monna harus menjalani lagi kehidupannya yang semula sangat tenang menjadi begitu ricuh?     

Menggigit kukunya dengan gelisah lalu mondar mandir.     

Mari kita lihat dan pahami apa yang sedang pria itu lakukan terhadapnya!     

Mendadak muncul tanpa aba-aba.     

Kekhawatrian dan kecemasan itu sangat nyata. Bukan dibuat-buat dan main-main.     

Monna bisa menyadari keseriusan Anthonie mempedulikannya.     

Tapi siapa itu Anthonie dan kenapa dia begitu memperlakukannya spesial dengan hal-hal yang sederhana?     

Sebuah pesan mendadak masuk.     

Triing!     

[ Selamat malam dan semoga tidurmu nyenyak! ]     

Monna melempar ponselnya dengan asal ke atas ranjang.     

Masuk ke kamar mandi dan mencuci muka lalu membasuh tubuhnya tanpa harus benar-benar mandi. Karena terserang malas akut dan tidak bergairah.     

Pesan kedua kembali masuk.     

[ Aku punya cerita yang unik. Apa kau ingin dengar? ]     

Tulis Anthonie dalam pesannya.     

Melirik layar ponsel dan menamai kontak Anthonie dengan nama yang tidak kalah unik dengan sikapnya yang terkadang dingin, terkadang rewel atau keras kepala.     

Monna menamai kontak Anthonie dengan sebutan.     

- Misterius Tampan -     

Merubah kontaknya menjadi     

- Pria Aneh, dan jangan dianggap ! -     

Lalu melaratnya lagi menjadi lebih pendek.     

- Pria Aneh!!! -     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.