Masuk Dalam Dunia Novel

Chapter 88 ( Tidak Pernah Bertemu )



Chapter 88 ( Tidak Pernah Bertemu )

0Monna lalu mengajukan protesnya.     

"Tapi, bukankah Anda bisa mengajukan berbagai alasan? Seperti misalkan, jika Anda terus tidur bersama saya. Anda tidak akan bisa tidur dengan tenang. Gaya tidur saya sangat kacau dan Anda lebih memilih untuk memisahkan diri,"     

Monna lalu menambahkan.     

"Anda juag bisa mengatakan bahwa saya sendiri yang tidak ingin menyediakan dua ranjang untuk menciptakan privasi,"     

Sebelah alis Belhart langsung naik.     

"Privasi? Apakah sepasang suami istri masih memerlukan privasi untuk mereka berdua?"     

Alasan itu jelas tidak masuk akal. Memaksanya untuk berbohong. Namun pada kenyataannya, alasan itu sama sekali tidak logis.     

Monna yang sadar, juga tidak bisa berkata apapun. Memang terdengar konyol dan seolah banyak mengarang cerita.     

Belhart lalu masih saja berargumen sama.     

"Lagipula, bukankah tidak salah jika aku ingin mengikuti ayahku? Patuh padanya dan tidak menentang keputusannya, ketika aku masih bisa melakukannya,"     

Monna saja melempatkan tatapan tajamnya.     

Tentu saja itu bisa kau lakukan dan pasti akan kau lakukan. Karena kau hanya tidak akan menurut ketika seluruh perkara itu berhubungan dengan Alliesia.     

Menjadi sangat patuh hanya padanya. Dan berani menentang ayahmu seperti kau sudah tidak menginginkannya.     

Monna hanya sanggup menatap ranjangnya dengan sejuta ekspresi kecewa.     

Dan kembali melakukan negosiasi ketika Monna menemukan sebuah solusi.     

"Kalau begitu, bagaimana jika aku tidur di bangku empuk itu?"     

Menunjuk sebuah kursi panjang yang beralaskan bantalan yang hangat juga empuk. Monna menyadari ukuran tempat itu lebih dari cukup untuknya berbaring. Berguling beberapa kali sampai dia puas dan memejamkan matanya tanpa takut terjatuh.     

Namun masih juga harus berhati-hati.     

Dengan tajam Belhart menatapnya.     

"Kau ingin tidur di sana?"     

Seolah menyebutkan sebuah usul yang sangat salah dan tidak tepat. Monna merasakan atomosfer di sekitar Belhart yang semula baik-baik saja berubah menjadi dingin.     

Menyadari ucapannya salah. Monna lalu mengubah perkataannya.     

"Aku berubah pikiran. Tidak akan menggunakan tempat itu dan membuatku senyaman mungkin di posisiku yang biasanya,"     

Monna lalu berjalan dengan lemas menuju ke sisi lain ranjangnya. Berdiri dengan gugup dan sadar terus mendapatkan perhatian dari Belhart.     

Monna lalu bertanya kembali dengan ragu.     

"Tidak ingin tidur dan memejamkan mata? Kenapa terus melihat dan kenapa juga Anda terus mengawasi saya?"     

Belhart masih saja mengacuhkan pertanyaan Monna. Menatap dengan serius dalam diam. Perhatian itu membuat Monna bergerak dengan sangat lemah hingga perlahan menuju ke tempat tidurnya.     

Tidak ingin meladeni Belhart lebih lama lagi karena hari ini dia sangat lelah.     

Monna lalu mengingat kembali bagaimana pertemuan tidak sengajanya dengan Ligentd siang ini. sempat berpikir bahwa Belhart mungkin saja akan memberikan banyak pertanyaan padanya terkait informasi menarik yang Monna berikan padanya terkait sakit dan dokter yang bisa membantunya menyembuhkan ayahnya.     

Segala kejadian hari itu ternyata tidak memberikan dampak kepedulian apapun dari Belhart untuk mencari tahu bagaimana Monna bisa mengetahuinya.     

Namun tidak bagi dokter yang bersangkutan.     

Sangat heran sekaligus tidak mengertui bagaimana Putri Mahkota Cattarina bisa mengetahui soal diirnya dan juga penyakit Kaisar. Padahal tidak pernah menempuh jalur kedokteran.     

Segala pertanyaan yang sempat ditampung itu akhirnya diluapkan hari ini.     

Tidak sengaja bertemu saat Monna berjalan-jalan sebentar di dalam perpustakaan untuk mencari beberapa buku yang bisa membantunya kembali ke dunia nyatanya. Monna justru bernasib sial dengan menarik keingintahuan Dokter Ligentd.     

"Suatu kehormatan bisa bertemu dengan Anda di sini, Yang Mulia Putri. Saya Ligentd. Dan senang bisa bertemu dengan Anda,"     

Berucap dengan sopan dan menyapa dengan halus. Monna tidak mungkin menolak kehadirannya. Sekalipun Monna tahu bahwa tujuan Ligentd menghampirinya adalah untuk bertanya soal kejadian tempo hari.     

Monna yang baru saja menyelesaikan satu buku terkait ilmu dasar sihir dan porosnya. Kemudian berbalik dan menyapa ramah.     

"Hallo, Ligentd. Senang bertemu denganmu juga. Dan terima kasih atas bantuanmu terakhir kali terkait baginda Kaisar."     

Puji Monna dengan sengaja lalu menambahkan.     

"Lalu aku yakin, kekaisaran saat ini juga sudah berhutang banyak padamu. Telah menempatkan dokter hebat dalam istana. Segala jasamu tentu akan terus dikenang,"     

Monna lalu mengamati mata cekung itu. Hanya pernah satu kali melihat Ligentd di masa lalunya. Namun tidak pernah bisa mengingat bagaimana rupanya saat ini.     

Ligentd sepertinya terlihat lebih ceria dibandingkan terakhir kali Monna mengingatnya dalam sisa ingatan Cattarina.     

Hanya mengingat aura gelap yang sering Ligentd munculkan, hanya untuk sekedar memberikan kesan kejam dan kasar pada banyak orang.     

Sikap Ligentd yang berani dan terkadang kasar, sama sekali tidak bisa membuatnya diusir atau dipecat dari pekerjaannya. Karena kemampuannya yang memang sangat diakui. Meski dia sudah berusia sekitar sekitar 40 tahun.     

@w.e.b.n.o.v.e.l.i.d     

Dimana usianya tidak terlalu berbeda jauh dengan Murggen. Dokter spesialis lain.     

Ligentd selalu menjadi pria yang misterius. Tersenyum ketika hatinya menyimpan kedengkian dan kecurigaan pada lawan bicaranya.     

Mungkin ketika saat ini, Monna belum pernah bertemu dan bicara dengannya. Monna mungkin akan berpikir bahwa Ligentd adalah seorang Dokter biasa. Dokter suram yang tidak menginginkan posisinya dan hanya peduli dengan percobaannya.     

Namun dibalik itu semua, Ligentd sesungguhnya adalah pria yang ambisius dan terkadang monoton. Beranggapan dirinya benar dan yang lain belum tentu benar.     

Kepandaiannya dalam hal melakukan beberapa hal membuatnya besar kepala. Walau terkadang disituasi tertentu juga kecil hati karena sadar keberadaannya sering tidak dianggap oleh dokter yang lain.     

Sama halnya seperti saat ini. Ligentd ragu soal Putri Mahkota yang mendadak tahu soal dirinya.     

"Terima kasih, Yang Mulia. Atas seluruh saran dan perintah langsung yang Anda berikan ketika semua panik. Namun, bagaimana Anda bisa mengenal saya?"     

Tidak pernah bertemu dan tidak pernah mengajukan diri untuk bicara bahkan berkumpul secara tidak sengaja pada suatu pertemuan.     

Ligentd sangat sadar bahwa keberadaannya pasti sangat asing bagi Putri Mahkota. Namun tanpa siapapun sadari dan menduga. Putri Mahkota mendadak mengajukan namanya di hadapan seluruh dokter.     

Memintanya melakukan operasi dadakan karena dia tahu kemampuan Ligentd. Yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah bagaimana Putri Mahkota bisa tahu kemampuannya dan mengenalnya.     

Monna justru menjawab dengan sangat simple.     

"Mudah saja. Karena aku yang sudah membantumu bisa bekerja di istana,"     

Sebuah fakta yang mengejutkan sekaligus mengherankan, tidak bisa menghentikan tatapan awas Ligentd untuk menggali lebih dalam.     

"Anda yang sudah membantu saya?"     

"Ya. Apa kau lupa dengan anak kecil angkuh yang pernah menghinamu? Salah satu anak dari keluarga Bourston. Ah, tidak. Pada saat itu, kau sama sekali tidak mengenalku dan memang tidak tahu siapa aku. Tapi aku adalah gadis kecil yang menuduhmu sebagai pembohong,"     

Mata cekung itu langsung saja menatap Cattarina lurus.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.