Pembalasan Gadis Peliharaan

Terlempar



Terlempar

0"Tuan Mu…"     

Wen Xiangyang baru saja berteriak. Lalu, ia mendengar Mu Lingqian memanggil, "Masuk dan bantu aku menyeka punggungku."     

Selama Mu Lingqian terluka, tubuhnya tidak bisa terkena air. Biasanya Wen Xiangyang yang membantunya memeras handuk dan menyeka tubuhnya.     

"Oh," gumam Wen Xiangyang. Ia berjalan masuk dan langsung mengambil handuk yang diberikan Mu Lingqian padanya. Mu Lingqian melepas kemejanya dan berdiri di depan Wen Xiangyang.     

Setiap kali Wen Xiangyang membantu Mu Lingqian menyeka punggungnya selama mereka berada di rumah sakit, ia sedikit gugup. Saat itu ia selalu takut jika orang lain akan masuk ke ruang rawat inap itu. Jadi, ia tidak pernah berani untuk melihat-lihat tubuh Mu Lingqian.     

Hari ini adalah pertama kalinya Wen Xiangyang melihat punggung Mu Lingqian dengan jelas di bawah lampu pijar. Pria itu memiliki tubuh yang sangat tinggi. Otot-otot di tubuh rampingnya bisa membuat orang sangat menginginkannya.     

Luka-luka di punggung Mu Lingqian sudah mengering dibandingkan dengan seminggu lebih yang lalu. Waktu itu, Wen Xiangyang terkejut ketika pertama kali melihatnya. Sekarang, semua itu sudah terlihat lebih baik. Anehnya, meskipun bekas luka Mu Lingqian menghancurkan kehalusan dari tubuh sempurnanya, yang terjadi justru sebaliknya. Luka itu malah memperkuat aura seorang pria dewasa yang liar dan mendominasi.     

Wen Xiangyang menatap Mu Lingqian. Matanya dan pikirannya sedikit mengembara, Bukankah pria ini duduk di kantor sepanjang hari? Aku juga tidak pernah melihatnya pergi ke pusat kebugaran untuk latihan atau berolah raga. Bagaimana bisa dia menjaga tubuhnya agar begitu bagus?     

Mu Lingqian menunggu Wen Xiangyang mengusap punggungnya. Setelah menunggu sampai lebih dari satu menit, wanita kecil di belakangnya tidak segera melakukan apa-apa. Ia terpaksa berbalik badan dengan cemberut, lalu mendapati bahwa gadis bodoh itu sedang tertegun sambil menatap punggungnya..     

Saat Mu Lingqian melihat Wen Xiangyang yang terbengong-bengong dengan begitu bodoh, ia mengulurkan tangan dan mengangkat dagu Wen Xiangyang. Ia menatap mata wanita kecil itu dan berkata, "Apa yang kau lihat? Itu hanya luka kecil."     

Wen Xiangyang melihat ke arah Mu Lingqian dan tiba-tiba ia menjadi sedikit aneh. Lalu, ia bertanya dengan nda aneh, "Menurutmu, luka seperti apa yang dapat dikatakan luka serius?"     

Mu Lingqian mengagumi Wen Xiangyang yang bercakap-cakap normal dengannya. Ia meraih tangan Wen Xiangyang, meletakkannya di dadanya, dan balik bertanya, "Menurutmu?"     

Wen Xiangyang tidak mengerti.     

Mu Lingqian tidak memaksa Wen Xiangyang lagi. Ia melepaskan tangan wanita kecil itu, kemudian berkata dengan nada yang tidak jelas dan parau, "Bantu aku menyeka punggungku dan mengganti pembalut lukanya. Setelah aku menggantinya, kau mandilah sendiri dan datang ke tempat tidurku."     

Wen Xiangyang terdiam, "….."     

Mu Lingqian masih terluka. Terlebih lagi, sekarang mereka berdua masih dalam masa kontrak. Wen Xiangyang tidak akan menolak permintaan apapun dari Mu Lingqian.     

Wen Xiangyang berpikir bahwa Mu Lingqian ingin melakukan hal-hal yang memalukan itu dengannya. Tetapi, setelah ia selesai mandi dan naik ke tempat tidur, hal yang terjadi malah sebaliknya. Mu Lingqian sudah menunggunya, tetapi pria itu tidak melakukan apa-apa ketika ia datang dan hanya memeluknya.     

Wen Xiangyang bersandar di lengan Mu Lingqian dan mengedipkan matanya. Mu Lingqian memintaku mandi dan naik ke tempat tidurnya. Hanya untuk tidur sambil memelukku? pikirnya.     

Untungnya, Wen Xiangyang masih setengah mati rasa. Ia takut sebentar lagi mereka berdua tiba-tiba menjadi terlalu intens. Hal itu bisa membuat luka Mu Lingqian yang sudah tertutup dengan tidak mudah malah terbuka lagi. Wen Xiangyang terus berpikir. Namun, pada akhirnya ia tertidur di pelukan Mu Lingqian.     

———     

Keesokan harinya, Wen Xiangyang terbangun di atas tempat tidur Mu Lingqian. Anehnya, pergelangan tangan dan pergelangan kakinya terasa sakit lagi. Sepertinya pergelangan tangan dan pergelangan kakinya akan selalu terasa sedikit sakit setiap kali ia tidur di tempat tidur yang sama dengan Mu Lingqian,     

Mu Lingqian tidak ada di tempat tidur. Namun, tidak ada orang juga di kamar mandi. Wen Xiangyang bangkit dari tidurnya, lalu melirik ke kiri dan ke kanan. Ketika ia sedang melihat-lihat sekitar, pintu kamar tiba-tiba terbuka.     

Wen Xiangyang berbalik dan melihat ke arah pintu. Sebelum ia bisa melihat dengan jelas, tubuhnya diterjang seekor anjing. Ia terlempar ke tanah dan ia mendengar suara Mu Lingqian yang memanggil, "Xiao Q."     

"Guk! Guk!" Anjing yang menerjang Wen Xiangyang menggonggong dua kali. Anjing itu berlari ke arah Mu Lingqian dengan gembira dan berjongkok di depan pria itu. Kemudian, anjing itu menjulurkan lidahnya ke arah Wen Xiangyang     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.