Pembalasan Gadis Peliharaan

Diam-Diam Menyentuhnya



Diam-Diam Menyentuhnya

0Wen Xiangyang menarik napas dalam-dalam untuk menahan keluhan dan kebenciannya terhadap Mu Lingqian. Ia tidak akan perhitungan pada Mu Lingqian, karena tubuh pria ini masih terluka. Lukanya mungkin bukan di bagian pinggang, melainkan di otaknya. Kalau tidak, mengapa pria dewasa sepertinya melakukan perbuatan yang kekanak-kanakan?! Wen Xiangyang diam-diam membatin.     

Wen Xiangyang mati-matian mengepel lantai lagi, sementara Mu Lingqian hanya berdiri di sana dan menatapnya. Saat Mu Lingqian melihat Wen Xiangyang tidak berani mengatakan apa-apa, ia mengingat cara orang tuanya berinteraksi. Jika ayahnya berani meninggalkan jejak kaki di lain, ibunya pasti akan menyapa ayahnya dengan kain pel.     

Entah kenapa, Mu Lingqian ingin mengembangkan karakter Wen Xiangyang menjadi seperti itu. Gadis peliharaannya ini sekarang selalu takut kepadanya. Tapi, terkadang ia tidak ingin Wen Xiangyang takut kepadanya. Mu Lingqian berharap Wen Xiangyang akan kembali bersikap dan memperlakukannya seperti di awal saat wanita kecil itu tidak mengetahui identitasnya.     

Wen Xiangyang sedang mengepel lantai lagi. Selagi ia mengepel lantai, ia mendapati bahwa tatapan Mu Lingqian tetap tertuju padanya. Tatapan pria itu tidak seacuh sebelumnya, tetapi kali ini sedikit lebih dalam.     

Apa yang sebenarnya dipikirkan pria ini? Wen Xiangyang tidak dapat menebaknya dan juga tidak ingin menebak. Pada akhirnya, ia menahan diri untuk sementara waktu di hadapan Mu Lingqian.     

Setelah Wen Xiangyang mengepel lantai untuk ketiga kalinya, ia mengangkat kepalanya dan menatap Mu Lingqian. Lalu, ia berbicara seolah-olah ia sedang membujuk seorang anak, "Tuan Mu, bolehkah kita berdiskusi? Aku akan membuatkan makanan untukmu, tapi kau jangan membuat lantai kotor lagi."     

Mu Lingqian mengerutkan kening. Perubahan ekspresi Mu Lingqian membuat Wen Xiangyang sedikit gugup. Ia tidak tahu mengapa Mu Lingqian mengerutkan kening lagi.     

Mu Lingqian memperhatikan Wen Xiangyang yang menatapnya dengan tidak beraya. Untuk sekarang, ia tidak ingin mempersulit Wen Xiangyang lagi. Ia hanya membalas dengan satu kata yang dingin dan singkat, "Hng."     

Wen Xiangyang turun ke lantai bawah. Ia menyempatkan untuk melihat ke belakang beberapa kali sebelum turun demi memastikan bahwa Mu Lingqian tidak akan menginjak-injak lantai lagi dengan ke kanak-kanakan. Kemudian, ia berbalik dan turun.     

Dua petugas kebersihan yang didatangkan Mu Lingqian telah membersihkan lantai pertama vila dari luar hingga dalam. Mereka juga membeli banyak sayuran dan buah-buahan serta daging ayam olahan, bebek, dan ikan. Semua bahan makanan itu mereka masukkan ke dalam lemari es dan freezer untuk digunakan nanti.     

Wen Xiangyang mengambil seekor ayam dan pergi ke dapur. Karena luka Mu Lingqian belum sepenuhnya sembuh, ia berniat untuk memasukkan sup ayam agar dapat memulihkan tubuhnya. Wen Xiangyang sekarang tahu betapa Mu Lingqian sangat memilih-milih soal makanan. Ia sudah tahu apa yang boleh dimasukkan dan tidak boleh dimasukan dalam hidangan yang dimasak untuk Mu Lingqian. Meskipun dengan mata tertutup, Wen Xiangyang dapat mengatakannya.     

Setelah berkutat di dapur, Wen Xiangyang selesai memasak sup ayam rebus dan beberapa makanan lain. Ia langsung naik ke atas dan memberitahu Mu Lingqian agar turun untuk makan. Tetapi, ketika ia naik dan mendorong pintu kamar Mu Lingqian, ia mendapati bahwa pria itu ternyata sedang tidur di tempat tidur.     

Wen Xiangyang melihat Mu Lingqian berbaring di tempat tidur dan menghadap ke arahnya dengan mata tertutup. Ia pun meringankan langkahnya dan berjalan menuju Mu Lingqian dengan sangat perlahan. Ia berjalan ke tempat tidur Mu Lingqian, membungkuk, dan hanya menatapnya.     

Menatapnya dari alis hingga bibirnya… Tidak ditemukan ekspresi dingin di wajah luar biasa ini. Hanya ada kelembutan di wajah Mu Lingqian. Pria ini jelas terluka parah, tetapi ini adalah pertama kalinya Wen Xiangyang terjaga dan melihat Mu Lingqian tertidur setelah sekian lama.     

Mu Lingqian menutup matanya dan bernapas dengan lembut. Sementar itu, Wen Xiangyang terus memperhatikan. Ia mengulurkan tangannya dengan penasaran dan ingin menyentuh wajah pria di depannya. Akhirnya, salah satu jarinya mendarat di wajah Mu Lingqian dan menyentuhnya dengan ringan.     

Pria yang berbaring di tempat tidur itu tampaknya tidak akan terbangun. Wen Xiangyang mulai menggunakan seluruh tangan kecilnya dengan berani dan menangkup wajah Mu Lingqian. Ia menyentuh wajah pria yang terbaring di tempat tidur terus-menerus mengelus wajah itu dengan ibu jarinya.     

Ketika Mu Lingqian bangun, Wen Xiangyang tidak akan berani melakukan hal seperti ini. Mereka memang sudah berhubungan intim berkali-kali. Tetapi, setiap kali mereka melakukannya, Wen Xiangyang selalu dimakan hingga bersih oleh Mu Lingqian. Ia pun tidak berani menyentuh pria itu secara terbuka.     

Bagaimana kalau menyentuhnya saat dia tertidur? pikir Wen Xiangyang. Tangannya yang gugup bergerak sedikit ke bawah. Tetapi, ketika tangannya baru melewati leher Mu Lingqian dan mencapai dadanya, sebuah tangan besar tiba-tiba meraih tangannya dan menghentikan semua gerakannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.