Pembalasan Gadis Peliharaan

Keduanya Menghilang



Keduanya Menghilang

0Ketika Wen Xiangyang melihat Yan Xin berlari tergopoh-gopoh dengan sangat cemas, ia mengira bahwa sesuatu yang besar telah terjadi. Ia pun bergegas berjalan ke depan Yan Xin, meraih tangan Yan Xin, dan bertanya, "Xiaoxin, ada apa?"     

"Bukankah kau menanyakan keberadaan dua bajingan Lin Hao dan Chen Yunxi itu? Aku meminta penyelidik swasta untuk menyelidiki dan ternyata mereka melaporkan bahwa keduanya hilang."     

"Menghilang?"     

"Ya, detektif swasta yang aku temui berasal dari perusahaan penyelidik terkenal. Tapi, setelah mereka menyelidiki sampai seminggu lebih dan mencari ke semua tempat yang mungkin Lin Hao dan Chen Yunxi datangi, dia tidak dapat menemukan keberadaan keduanya. Keluarga Lin dan keluarga Chen juga tidak dapat menemukan keduanya."     

"Apakah mungkin mereka mati dalam ledakan itu?" tanya Wen Xiangyang. Lalu, ia melanjutkan dalam hati, Atau mungkin mereka mengira Wen Xiangyang, Yan Xin, dan Yan Junyi semuanya mati dalam ledakan itu? Mereka takut polisi menemukan mereka, jadi mereka bersembunyi untuk sementara waktu?     

Semakin Wen Xiangyang memikirkannya, semakin ia pikir bahwa hal itu mungkin.     

"Xiangyang, mereka menghilang. Apakah kita harus melapor polisi?" tanya Yan Xin. Masalahnya, pabrik yang menjadi tempat kejadian perkara telah dibakar habis hingga hanya menyisakan abu. Meskipun sekarang mereka memanggil polisi, mereka bahkan tidak dapat menemukan bukti.     

"Xiaoxin, jangan khawatir," kata Wen Xiangyang. Ia selalu merasa bahwa Lin Hao dan Chen Yunxi tidak mungkin mati dalam ledakan itu. Kedua orang yang tamak dan takut mati itu pasti akan melarikan diri. Wen Xiangyang berkata lagi, "Xiaoxin, kalau begitu, kau kembali dulu. Jangan sampai Kakak tahu masalah ini. Aku akan memikirkan terlebih dahulu harus melakukan apa, baru nanti aku akan memberitahumu lagi."     

"Baiklah, oke..."     

Ketika keduanya bersama, Wen Xiangyang selalu mengambil keputusan dan Yan Xin mendukung semua keputusan Wen Xiangyang.     

Setelah Yan Xin pergi, Wen Xiangyang duduk di tempat tidur. Ia benar-benar tidak bisa membiarkan kejadian ini berlalu begitu saja, apalagi membiarkan Lin Hao dan Chen Yunxi terus lolos begitu saja. Untuk membalas keduanya, hal pertama yang harus dilakukan adalah memaksa Lin Hao dan Chen Yunxi untuk memunculkan diri. Kemudian, Wen Xiangyang akan mencari cara untuk memasukkan keduanya ke penjara. Biar kedua bajingan itu makan makanan penjara selama sisa hidup mereka!     

"Kakak Ipar? Kakak Ipar?"     

Sementara Wen Xiangyang sedang mempertimbangkan bagaimana caranya ia dapat membuat Lin Hao dan Chen Yunxi menebus dosa-dosa mereka, ia melihat Hua Yu menjulurkan kepalanya ke dalam sambil bertanya, "Ada apa? Ada yang salah dengan Tuan Mu?"     

Hua Yu selalu memanggil Wen Xiangyang dengan panggilan 'kakak ipar'. Setelah sekian lama, Wen Xiangyang pun terbiasa dengan panggilan Hua Yu. Karenanya, Saat ia mendengar Hua Yu memanggilya, ia refleks berdiri dan menjawab, "Ya?"     

Hua Yu merentangkan tangannya tanpa daya, menangis, dan berkata dengan wajah sedih, "Kakak Ipar, cepat pergi dan lihatlah. Bos sudah menggila. Dia bilang dia mau keluar dari rumah sakit, padahal lukanya baru saja kembali rapat. Aku sudah memperingatkan, tapi dia malah mengabaikanku."     

"Keluar rumah sakit?" Wen Xiangyang sontak tertegun saat mendengar ini. Ia langsung melewati Hua Yu dan bergegas menuju ruang rawat inap di sebelahnya.     

Hua Yu tidak berani mengikutinya. Ia hanya bisa bersembunyi di sudut pintu sambil diam-diam mendengarkan. Jika Bos tahu bahwa ia telah membuka mulutnya dan mengadu, ia pasti akan mati.     

Wen Xiangyang berjalan menuju ruang rawat inap Mu Lingqian. Saat ia masuk, ia sekilas melihat Mu Lingqian bertelanjang dada. Wajah Wen Xiangyang pun langsung memerah.     

Wen Xiangyang tidak bisa menahan wajahnya yang merona meskipun ia telah melihat Mu Lingqian seperti ini berkali-kali dan bahkan membantu pria itu memakai obat secara pribadi setiap hari. Setiap kali Wen Xiangyang memergoki pria itu sedang mengganti pakaian, ia masih tidak bisa menahan wajahnya yang memerah.     

Mu Lingqian menoleh dan melihat Wen Xiangyang berdiri di belakangnya. Ia melepaskan kemejanya, mengulurkan lengannya yang panjang untuk mengenakan kemeja, dan bertanya dengan santai, "Hua Yu mencarimu lagi?"     

Hua Yu, yang sedang bersembunyi di pintu, segera menarik separuh kepalanya dan menempelkannya ke dinding. Lalu, ia bergumam dalam hati, Amitabha, Kakak Ipar. Jangan mengkhianatiku!     

Wen Xiangyang tidak menjawab perkataan Mu Lingqian. Ia terdiam sejenak karena ragu-ragu, lalu bertanya, "Tuan Mu, kau mau keluar dari rumah sakit?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.